Who Is This|10

44.2K 4.5K 183
                                    

Sagar melangkah masuk kedalam bar, ia memang sering datang kesini bersama teman-temannya. Lelaki itu duduk ditempat biasa, ia menoleh kala mendengar suara gadis yang merengek meminta alkohol. Sagar tak bisa melihat dengan jelas bagaimana rupa nya, karena rambut panjang gadis itu menutupi sebagian wajahnya.

"Aku akan pulang jika kau memberiku satu gelas lagi"

"Seperti biasa"ucap Sagar dan tak lama gadis itu beranjak pergi.

Sagar menoleh kearah tempat di mana gadis itu duduk. Dia pergi, tapi konyolnya gadis ini malah meninggalkan kunci mobil.

"Tunggu!"

"Kunci mobil lo ketinggalan"lanjut Sagar.

Gadis itu berbalik dan dengan cepat mengambil kunci mobil, namun saat hendak melangkah dia tersandung kakinya sendiri. Sagar yang melihat itu refleks mengalungkan tangannya ke perut gadis itu, ia menatap matanya. Iris berwarna biru dan cokelat miliknya terlihat cantik, dengan warna mata itu tatapannya menjadi lebih tajam.

Gadis itu mendorong tubuhnya hingga mundur beberapa langkah."makasih"ucapnya lalu pergi begitu saja.

Bruk!

Sagar kembali mengalihkan pandangannya ketika melihat gadis yang tadi di tolongnya terjatuh, mengapa gadis itu sangat ceroboh. Baru saja tadi dia hendak terjatuh, dan sekarang malah sudah tergeletak dilantai.

"Woy Sagar!"sapa Rigel sambil menepuk pundaknya.

"Kayak biasa"kata Kris yang sudah duduk di samping Eiji.

"Gimana ?"tanya Sagar membuat mereka bingung.

"Apanya ?"Rigel balik bertanya.

"Adonis"

"Belakangan ini gue gak ketemu sama mereka"bukan Rigel melainkan Eiji yang menyahut.

Rigel meneguk minuman tersebut lalu menyenggol pelan lengan Kris."apa yang mau lo lakuin kalo ketemu mereka ?"

"Udah jelas bales dendam"jawab Kris yang juga meneguk minuman berwarna merah.

Mereka semua memperhatikan Eiji yang sedari tadi tak berhenti meneguk alkohol."lo lagi ada masalah ?"tanya Sagar.

"Gue gak papa"balas Eiji yang kemudian meminumnya lagi.

Sementara itu, Leona tengah menyetir mobil dengan keadaan kesal. Setiap bertemu dengan mereka sudah dapat dipastikan bahwa tidak akan berakhir baik, nasib buruk selalu saja menimpanya.

Mobil sport tersebut berhenti didepan rumah, Leona melihat sekeliling dan sepertinya ia tersesat. Ah sial, entah nasib buruk apa lagi yang akan menimpa dirinya. Gadis itu merogoh kantongnya namun benda yang ia cari tak ada didalam sana.

Leona menepuk jidatnya karena lupa membawa ponsel, wah sepertinya kesialan ini akan terus berlanjut. Ia mencoba mengingat-ingat kembali jalan apa yang tadi dilaluinya, namun seseorang tiba-tiba mengetuk jendela mobil Leona.

Ia membuka kaca dan seorang anak laki-laki berdiri dihadapannya sembari menangis."hiks...kakak tolong"ucapnya sambil terisak.

Leona yang bingung segera turun dari mobil dan anak itu langsung menarik tangannya, membawa gadis itu masuk kedalam rumah. Dengan langkah yang terburu-buru anak itu menuntunnya kesebuah kamar. Isakan anak lelaki itu masih terdengar namun tubuh Leona membeku.

Ingatan buruk itu kembali terputar didalam kepala, bagaimana wanita itu mati gantung diri. Kematian ibunya, memori-memori pahit milik Leona yang berusaha ia lupakan. Namum sekarang kejadian itu terulang lagi dihadapannya.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang