Who Is This|14

41.7K 4.7K 378
                                    

Leona menceritakan alasan mengapa dirinya harus menggantikan Liona, hanya itu yang bisa ia katakan pada Seren. Selebihnya tidak ada lagi yang perlu diberitahu."apa sepenting itu nama Keluarga Wilson ?"tanya Seren yang tak habis pikir.

Ia tersenyum miris."dia akan ngelakuin apapun untuk menjaga nama baik keluarga Wilson, sekalipun harus ngebuang anaknya"balas Leona dengan tatapan lurus ke depan.

Seren merengkuh tubuh Leona, lalu didekapnya dengan erat. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Tapi, saat ini yang paling dibutuhkan adalah sebuah pelukan. Tubuh Leona membeku kala Seren tiba-tiba memeluknya, ia tidak terbiasa dengan ini.

"Bagaimana dengan kondisi Liona ?"tanya Seren sambil melepaskan pelukannya.

"Belum ada tanda-tanda kalau dia akan bangun"

"Setelah Liona bangun, apa lo akan tetap sekolah di sini ?"

Ia menggeleng."sekolah gue udah selesai, setelah Liona bangun gue akan lanjut kuliah"balas Leona.

"A-apa ? Ah pantesan waktu itu lo ngejawab soal dengan mudah"gadis itu terdengar menghembuskan napas lemah.

"Kenapa ?"Leona menaikkan sebelah alisnya.

"Berarti lo itu pinter dan gue makin kelihatan bego kalo temanan sama lo"ujar Seren dengan nada yang terdengar putus asa. Sedangkan Leona, gadis itu tertawa kecil mendengarkan.

Seren sempat terpaku ketika melihat gadis itu tertawa. Dimana raut wajah datar tadi, dan dimana suara dingin tadi. Jika dilihat sekarang, dia terlihat seperti Liona dengan sifat ceria.

"Siapa nama lo ?"dari tadi mereka sudah mengobrol banyak tapi ia belum mengetahui nama aslinya.

Gadis itu menghentikan tawanya."gue Leona"

"Apa Galexia tau soal ini ?"tanya Seren dan Leona mengangguk singkat.

"Udah gue duga"

"Haruskah kita bolos ?"sebenarnya bel sudah berbunyi dari tadi, tapi mereka masih saja berada didalam toilet.

Seren mengalihkan perhatiannya pada Leona."gue tau tempat yang enak buat bolos!"sahutnya yang terdengar begitu semangat.

••••

Sedari tadi Eiji terus memperhatikan Kris, lelaki itu terus saja melamun. Saat pelajaran dimulai hingga bel istirahat yang sudah berbunyi, dia masih pada posisinya. Bahkan kerasnya suara bel istirahat tak dapat membuyarkan lamunannya, entah apa yang dipikirkan oleh Kris.

Eiji menghampiri Kris yang tengah duduk dengan satu tangan yang menopang dagu. Ia menepuk bahunya dan seketika Kris tersadar, kemudian menoleh kearahnya.

"Lo kenapa ?"tanya Eiji yang sudah berdiri didepannya.

Sagar dan Rigel juga menghampiri meja Kris. Sebenarnya dari tadi mereka berdua juga memperhatikan lelaki ini yang terus saja melamun hingga pelajaran berakhir.

"Kenapa lo ? Lagi ada masalah ?"sahut Rigel lalu duduk disebelahnya.

"Liona marah sama gue"jelas Kris sembari menghembuskan napas panjang.

Eiji mengerutkan kening, tidak biasanya Kris seperti ini hanya karena gadis semacam Liona."harusnya lo beliin sesuatu yang dia sukai"usul Rigel.

Mendengar usulan sahabatnya, Kris malah menghembuskan napas panjang lagi. Mengingat kalau dia bukanlah Liona yang asli dan karakternya yang dingin dan keras, hal itu pasti tidak akan berlaku baginya.

Who Is ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang