50 Cctv

231 19 6
                                    

Daniel merasa hari ini , hari terburuk baginya bahkan kehilangan jejak Shofia, sekarang harus menerima amukan dari sang adik.

"KIING! Dengar nggak aku berbicara, King tau jika sampai kak Vincent melihat King memeluk tunangannya astaga aku tak tau seperti apa keluarga kita nantinya, satu lagi kau membuat sahabat terluka tau". Omel Nesya

Sedangkan Daniel hanya mendegarkan sang adik yag tak henti menceramahinya. Sejak kejadian ia di peluk oleh mantannya.

Sesampai di depan restoran Minhyun Daniel melihat sang sabahat tergesa-gesa menuju mobilnya. langsung ia turun untuk memanggil sahabatnya itu.

"HYUN!" Teriak Daniel.

Minhyun yang merasa Namanya dipanggil langsung saja ia menoleh kearah Daniel yang diikuti oleh adiknya.

"GAWAT, lo harus kerumah sakit,ibunya Jehwan dan shofia meninggal"

Deg

Apa? Ia tak salah dengar, meninggal? Tidak mungkin .

"Kakak nggak bohong?" tanya Nesya

Sedangkan Minhyun hanya menggelengkan kepalanya. Ia lalu mengisyaratkan Daniel untuk menuju kerumah sakit.

Nesya tak hentinya menangis, ia menyesal membiarkan sahabatnya itu pulang sendiri , seharusnya ia pulang bersama, ini salah sang kakak. ia menyesal tidak memisahkan kakaknya itu dengan mantannya itu.

Sesampainya di rumah sakit , Nesya memeluk sahabatnya yang sudah menangis histeris di depan kamar jenazah yang ia tau jenazah ibunya akan langsung di makamkan hari ini juga. Daniel melihat bagaimana adiknya menenangkan shofia. Sedangkan dia membantu jehwan menyiapkan pemakaman ibu dari sabahatnya.

Daniel memerintahkan anak buahnya, setelah itu ia ingin beranjak menuju Shofia, namun sayang sang adik memang dendam padanya tak memberi ruang sedikitpun untuknya menjumpai Shofia. Hingga pemakaman selesai , api cemburu kembali menyeruak di hatinya.

Tak kala Shofia pingsan di pelukan anak laki-laki yang sudah lama tak pernah ia lihat, ia tak ingin miliknya di sentuh orang lain, dengan baju yang sedikit kotor akibat ikut serta menguburkan ibu Shofia. Daniel mengambil alih Shofia dan menggendongnya menuju mobil.

Dalam Gendongannya Daniel mengucapkan maaf berulang kali. Tanpa sadar ia mengecup kening Shofia.

"Kau kuat..sayang". Ucapnya lirih..

.......

Sudah tiga hari berlalu. Shofia berubah dratis menjadi anak yang pendiam. Namun hari ini tampak beda, setalah melaksanakan try out Yogi mengajak nya untuk makan bersama-sama dengan Nesya, Miran, Kenzo serta Sannif.

Kehadiran Sannif tentunya membuat sekolah gempar. Namun Sannif belum bisa berbicara dengan Shofia. Dia membangun dingin tinggi untuk Sannif bisa gapai.

Namun bantuan Yogi, Shofia mau untuk berkumpul bersama.

"Restoran kak bos?". Tanya Shofia pada Miran.

Sedangkan Miran hanya mengangguk kan kepalanya.

"Idenya Nesya sih". Ujar Yogi.

Miran memberi senyum tulus untuk sahabatnya itu.

"Kamu tau kita semua ini ada untuk kamu, kamu tidak sendiri Fi, please kita semua ingin membuat kamu bahagia. Sekarang kita sudah try outnya, jadi bisa lepasin untuk main bentar ya Fia". Jelas Miran kepada Shofia. Sedangkan shofia hanya menganggukkan kepalanya.

Ia juga tidak bisa berlarut untuk kesedihan ini. Ia juga terbiasa tinggal tanpa ibu. Jadi sedikit namun pasti hidup nya juga akan sama . Namun sekarang ia tak bisa melihat wajah ibunya.

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang