"Nggak ada yang bisa larang aku buat suka kamu. Nggak ada yang bisa hentikan aku untuk memiliki kamu. Sekali milik ku tetap milik ku.... Dan itu termasuk kamu....... "
Daniel King Idyzraf
"Sombong, sok tampan, posesif dan Bodoh itu memang sifat...
Btw yang nunggu Suami ku Kang Daniel sabar ya.. Dia lagi istirahat dulu..
So.. Selamat menikmati....
Happy reading 😊😊😊
🐥🐥
"Huaa.. Hahaha.. Lo nggak salah kan? ".
"Nggak lah"
"Haha"
"Tertawa sepuas lo".
Shofia meminum lemon teanya dengan perasaan jengkelnya. Sahabatnya tertawa ria mendengar ceritanya yang menderita akibat orang sombong itu.
Setelah mendengar penuturan sang kakak mengenai orang itu akhirnya Keesokan harinya Shofia mendatangi tempat bosnya di sana telah ada pria sombong itu dengan tambang terhinanya dia.
"Emang gue perkosa lo Om". Hardiknya di dalam hati.
Setelah itu Shofia meminta maaf atas segala kesalahannya di dalam restoran, kecuali masalah tamparan enak aja ia minta maaf.
Sempat ada sedikit cekcok namun, shofia memenangkan debat tersebut. Membuat Pria sombong itu mati kutu di buatnya.
"Ok ok gue minta maaf. Lo jangan ngambek elah. Kapan lagi lo bau nin tu taik kucing. Seelah fia maafin dong". Miran menggoyangkan tangan sabahatnya yang sedang kesal itu.
"Ihih apaan sih". Elaknya
"Dasar"
🐤🐤🐤🐤
"Kak manggung ya? ".
"Iya"
"Ikut ya? "
"Nggak"
"Ihhhh"
Hari sabtu sore Jehwan sudah siap dengan stelannya tampilannya yang menawan membuat siapa saja terposana akan ketampanannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baju putih dengan dua kancing yang terbuka. Membuat Shofia menelan salivanya susah.
"Kenapa diam? ". Tanya Jehwan yang sibuk dengan tas kecilnya
Shofia yang kembali sadar segera membujuk Sang kakak untuk mengizinkannya datang ke restoran si bos. Maklum dia lagi masa skor nggak boleh kerja dulu. Emang sekolah ya?
"Kenapa sih susah di bilangin Sow". Ucap Jehwan, sedangkan Shofia mengangkat kedua bahunya acuh.
Ia malas dirumah, belajar, nonton, drakor, gosip sama si Miran Bahkan cucian udah ia tumpuk di mesin cuci.
"Tidur sana! kakak malam pulangnya kamu jangan lupa kunci pintu sebelum tidur ya". Ucap Jehwan kemudian melihat ke sisi lain di sana adiknya sudah rapi dengan dandanannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Elah buset adik gue cakep bener". Ucap Jehwan di hatinya
"Ye.. Aku mah udah cantik buk. Jangan di lihatin kayak gitu juga kali". Ucap Shofia dengan mengangkat dua jari tangannya.
"Kamu mau kemana? ". Tanya Jehwan
"Kemana aja boleh". Jawab Shofia acuh. Ia mengambil tas selempangnya dan berlalu dari sang kakak
"Hey.. Kamu serius mau pergi?". Teriak Jehwan di saat adiknya keluar dari kamar.
"Merepotkan! "
🐤🐤🐤🐤
"Kak Jujun ". Shofia berlari ke arah seorang laki-laki yang sedang meracik kopi.
"Iya". Jawabnya singkat.
Sedangkan Shofia kesal dengan aksi karyawan di sini. Sepertinya ia sedang di musuhi karna asiknya kemaren.
"Dasar! ". Umpatnya, yang membuat laki-laki itu terdiam. Sedangkan Shofia berlalu dari sana mencari udara segar. Karna sekarang semua orang sedang memusuhinya.
Sedangkan laki-laki bernama Jujun itu lalu menatap Fia. Ada yang salahkah?. Jelas dia lagi kerja. Aneh-aneh aja ". Jujun geleng-geleng kepala di buatnya.
Shofia melangkahkan kakinya ke lantai dua disana disediakan tempat untuk para orang yang ingin menyumbangkan suara emasnya. Tadi ia juga melihat sang kakak disana. Btw tentang sang kakak, ia bekerja juga di restoran dan cafe milik bosnya ini. Bisa dibilang kakaknya juga punya hak di kafe ini. Karna kakaknya dan bos nya itu membangun tempat ini sama-sama. Dan sekarang kakaknya hanya mengisi acara manggung di kafe ini. Mengisi waktu luangnya sambil mengasah hoby nyanyinya.
"Males banget, gara-gara orang sombong itu gue jadi di musuhin kayak gini. Itu si bos juga pada diam-diam bae Sama gue". Shofia kesal dan kembali ia ngomel sendiri.
Mata shofia menjelajahi sudut ruangan itu, dan gotta!!
"Waw! "
Ide brilian muncul di kepalanya dan Seringai licik muncul di bibirnya.
"Aha.. Pria sombong itu.. Mati kau!!! ". Umpatnya, lalu berjalan ke arah suatu tempat untuk melancarkan aksinya.
