Happy reading guys. ...........🐼🐼
Shofia menatap langit kamar, secara menyesuaikan tatapan nya akibat cahaya lampu di ruangan tersebut.
"Kakak? . Cicitnya
Shofia kembali berpikir ini seperti di kamarnya.
"Kakak!". Teriaknya lalu bangun dari tidurnya tapi kembali kepala nya pusing. Shofia memegang kepalanya, seingatnya ia berada di rumah sakit tapi sekarang kenapa ia berada di rumah, ah ia ingat kejadian tadi dimana dokter itu mengatakan... kalau ibu
"Ibu?". Air mata Shofia tumpah. Jangan, itu tidak benar teriak hatinya. Hingga pintu kamarnya terbuka dan datang lah Nesya berserta Daniel Kakak nya.
"Kamu udah sadar fi. Syukurlah. Kamu tau kamu hampir tiga jam pingsannya. Mangkanya kak Daniel bawa kamu pulang."
"Hm". Astaga lama banget ia tertidur batin Shofia.
"Kak Jehwan mana? ". Pandangan Shofia tertuju pada Daniel yang berada di dekat pintu.
"Jehwan masih di rumah sakit, masih ada hal yang harus di urusi. Untuk malam ini kamu sama saya dan Queen dulu". Jelas Daniel.
"Iya fia, aku nginap di sini jadi bisa menemani kamu dan juga tadi bunda udah bawa makanan untuk kita. Dan aku pastikan kamu belum makan kan? Jadi yuk kita makan". Ajak Nesya tapi justru Shofia menangis yang membuat Nesya kegelapan.
"Eh eheh....Fi.. "
"Aku mau ketemu kakak ku Nes. aku ingin ketemu ibu".
Daniel menatap Shofia yang menangis sesegukan di pelukan sang adik, sungguh ia merasa khawatir dengan gadis itu.
"Tenang lah, ibu sudah di pindah ke ruang inap, Jehwan masih di sana karna mengurusi administrasi disana. keadaan beliau sudah stabil tapi kamunya yang keburu pingsan sebelum mendengar penjelasan dokter". Jelas Daniel yang akhirnya duduk di seberang ranjang Shofia.
"Jadi ibu? ". Daniel mengangguk
"Tapi kondisi ibu? ".
"Saat ini masih koma ".
Deg....
Hati Shofia terhenyah.. Ibu kenapa bisa semua ini terjadi?. Daniel dan Nesya melihat keterdiaman Shofia mencoba menghibur, dengan Nesya memeluk erat sahabatnya itu.
"Kamu yang sabar ya Fi, Kita berdoa semoga ibu cepat sembuh jangan nangis ok, nanti ibu pasti sedih melihat mu begini, nanti kita doa bareng buat ibu yang penting sekarang kita makan dulu ya. Kamu belum makan kan dari tadi ? "
Shofia tersentak, benar ibunya perlu doa untuk cepat sadar. "Makasih Nesya ". ucap Shofia lalu memeluk sahabatnya erat.
"Sama-sama ". Nesya membalas pelukan sahabatnya itu sesekali menepuk pelan pundaknya.
Seketika mereka melupakan sosok pria yang menjadi obat nyamuk. "Sudah siap acara pelukannya. Jangan lupa saya masih disini". ucap Daniel
"Hehe sorry kak, hm kakak juga mau gabung? Sini kita pelukan lagi". Goda Nesya yang membuat pandangan Shofia tertuju kepada Daniel. Shofia melepaskan pelukan dari Nesya. Lalu mengucapkan terimakasih buat kakak sahabatnya itu yang sudah membantunya.
Daniel terkesima dengan suara merdu gadis itu, coba dia selemah lembut ini dari kemarin itu, pasti sudah Daniel karung terus bawa ke rumah.
"Untuk apa ?". Tanya Nesya
"Sudah bantu gue lah Nes.. astaga".
"Balik dah sifat bar-barnya. " batin Daniel .
"Owh. .." Respon Nesya yang membuat Shofia mengusap wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)
أدب الهواة"Nggak ada yang bisa larang aku buat suka kamu. Nggak ada yang bisa hentikan aku untuk memiliki kamu. Sekali milik ku tetap milik ku.... Dan itu termasuk kamu....... " Daniel King Idyzraf "Sombong, sok tampan, posesif dan Bodoh itu memang sifat...