37 Crazy Night With Daniel

1.1K 39 14
                                    


Happy reading guys. ...........

🐼🐼

Shofia menatap langit  kamar,  secara menyesuaikan tatapan nya akibat cahaya lampu di ruangan tersebut.

"Kakak? . Cicitnya

Shofia kembali berpikir ini seperti di kamarnya.

"Kakak!". Teriaknya lalu bangun dari tidurnya tapi kembali kepala nya pusing.  Shofia memegang kepalanya, seingatnya ia berada di rumah sakit tapi sekarang kenapa ia berada di rumah, ah ia ingat kejadian tadi dimana dokter itu mengatakan... kalau ibu

"Ibu?". Air mata Shofia tumpah. Jangan, itu tidak benar teriak hatinya. Hingga pintu kamarnya terbuka dan datang lah Nesya berserta Daniel Kakak nya.

"Kamu udah sadar fi. Syukurlah. Kamu tau kamu hampir tiga jam pingsannya. Mangkanya kak Daniel bawa kamu pulang."

"Hm". Astaga lama banget ia tertidur  batin Shofia.

"Kak Jehwan mana? ". Pandangan Shofia tertuju pada Daniel yang  berada di dekat pintu.

"Jehwan  masih di rumah sakit, masih ada hal yang harus di urusi. Untuk malam ini kamu sama saya dan Queen dulu". Jelas Daniel.

"Iya fia, aku nginap di sini jadi bisa menemani kamu dan juga tadi bunda udah bawa makanan untuk kita. Dan aku pastikan kamu belum makan kan? Jadi  yuk kita makan". Ajak Nesya tapi  justru Shofia menangis yang membuat Nesya kegelapan.

"Eh eheh....Fi.. "

"Aku mau ketemu kakak ku Nes. aku ingin ketemu ibu".

Daniel menatap Shofia yang menangis sesegukan di pelukan sang adik, sungguh ia merasa khawatir dengan gadis itu.

"Tenang lah, ibu sudah di pindah ke ruang inap, Jehwan masih di sana karna mengurusi administrasi disana. keadaan  beliau sudah stabil  tapi  kamunya yang keburu  pingsan sebelum mendengar penjelasan dokter". Jelas Daniel yang akhirnya duduk di seberang ranjang Shofia.

"Jadi ibu? ". Daniel  mengangguk

"Tapi kondisi ibu? ".

"Saat ini masih  koma ".

Deg....

Hati Shofia terhenyah..  Ibu kenapa bisa semua ini terjadi?. Daniel dan Nesya melihat keterdiaman Shofia mencoba menghibur, dengan Nesya memeluk erat sahabatnya itu.

"Kamu yang sabar ya Fi, Kita berdoa semoga ibu cepat sembuh jangan nangis ok, nanti ibu pasti sedih melihat mu begini, nanti kita doa bareng buat ibu yang penting sekarang kita makan dulu ya. Kamu belum makan kan dari tadi ? "

Shofia tersentak, benar ibunya perlu doa untuk cepat sadar. "Makasih Nesya ". ucap Shofia lalu memeluk sahabatnya erat.

"Sama-sama ". Nesya membalas pelukan sahabatnya itu sesekali menepuk pelan pundaknya.

Seketika mereka melupakan sosok pria yang menjadi obat nyamuk. "Sudah siap acara pelukannya. Jangan lupa saya masih disini". ucap Daniel

"Hehe sorry kak, hm kakak juga mau gabung? Sini kita pelukan lagi". Goda Nesya yang membuat pandangan Shofia tertuju kepada Daniel. Shofia melepaskan pelukan dari Nesya. Lalu mengucapkan terimakasih buat kakak sahabatnya itu yang sudah membantunya.

Daniel terkesima dengan suara merdu gadis itu, coba dia selemah lembut  ini  dari kemarin itu, pasti sudah Daniel  karung terus bawa ke rumah.

"Untuk apa ?". Tanya Nesya

"Sudah bantu gue lah Nes.. astaga". 

"Balik  dah sifat bar-barnya. " batin  Daniel .

"Owh. .." Respon  Nesya  yang membuat Shofia  mengusap wajahnya

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang