42. Mine

989 43 0
                                    

Jika kau suka pada adik ku
Buktikan kepada ku



Jheremy Wiranda fian


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

........

Jehwan menatap Daniel  yang sedang sibuk dengan berkas yang bertebaran di meja kerjanya.

"Lo manggil gue Dan?". Tegurnya sebab sejak Jehwan masuk keruangan  itu Daniel tak sadar kalau ia sudah berdiri di depannya.

"Eh lo Je?. Sorry gue serius banget  lihat berkas keuangan bulan ini. Duduk dulu". Perintahnya.

"Ada apa? Ada suatu masalah? ". Tanya nya sebab dia di panggil oleh anak pemilik perusahaan dimana Jehwan bekerja. Melupakan status Daniel yang merupakan sahabatnya.

"Gini gue mau nanya sorry ini bukan berkaitan dengan masalah pekerjaan ". Ujarnya

"Lalu? ".

"Lo kenal yang namanya sannif? ". Tanya Daniel  yang membuat Jehwan menyeritkan keningnya.

"Hm.. Sannif? Kayaknya kenal. Teman ade gue kalau nggak salah. Atau mungkin pacar gue kurang tau. Tapi kalau nggak salah lo juga tau orangnya yang waktu di rumah sakit itu". Terang Jehwan.

Daniel mencoba mengingatnya. Sebentar yang waktu Shofia nangis kejer itu?

Astaga Daniel ingat, ia makin penasaran dengan orang  tersebut. Sebab sudah beberapa bulan ini dia mendekati anak SMA itu membuat ia ingin tau lebih  dalam tentang gadis itu . Apa lagi  ia sungguh membuat Daniel tertantang untuk memilikinya.

Ada yang beda dari dia.

Ibaratnya Daniel kembali merasakan cinta lagi setelah pengkhianatan itu.

"Pacar? ". Ulang Daniel

"Gue juga kurang tau kali! ". Tutur  Jehwan lalu mengambil botol minum  yang memang sudah tersedia di meja itu.

Pacar

Kata itu membuat Daniel meradang dibuatnya. Sedangkan Jehwan  merasa ada yang aneh dengan sahabat nya ini.

"Ada masalah? ". Tanya Jehwan  jujur ia merasa ada yang asing dengan sahabat nya ini.

"Gue.. ". Mata Daniel  mantap  tajam Jehwan  di depannya.

"Gue? ". Ulang Jehwan

"Nggak usah lupakan Je". Tolak  Daniel

"Kenapa? Gue makin penasaran sama  lo. Tumben lo tanya tentang adek gue.  Tunggu bukan kali ini aja Dan. Lo bahkan selalu antar adek gue balik ke restoran atau sampai pulang bukan? ". Ucap Jehwan.

Ia baru ingat sudah beberapa bulan ini ada yang aneh dengan Daniel. Karna selalu menawarkan dirinya untuk mengawasi adiknya Shofia bahkan mengantarkannya pulang.

"Sekalian bareng Queen". Bantah Daniel

"Benar? kenapa selalu setiap hari? ". Selidik  Jehwan

Oke Daniel merasa seperti di selidiki. Tapi ia harus kalem. Jangan sampai jehwan tau.

"Lo mikirin apa  ah?". Sentak Jehwan

"Nggak"

"Lo nggak bisa bohong Niel. Ah Gue tau. Baru sadar gue kalau  lo lagi dekatin adek gue ya niel?". Jehwan merasa  tak percaya.

Pasrah

Akhirnya

"Sorry". Hanya itu yang bisa ucapkan.

"Gue nggak tau pasti perasaan lo. Tapi  gue harap  lo jangan salah langkah. Dia adek gue Niel. Dan gue harap jangan sampai bikin dia sakit". Jehwan  berdiri dari duduknya. Yang membuat Daniel  ikutan berdiri.

"Sorry Je. Hati gue mencair setelah dekat dengan Fia. Gue sadar umur gue  beda 4 tahun sama adek lo. Dan satu lagi gue nggak bisa menahan itu semua. Lo tau gue Je. Sekali gue suka, gue bakan kejar sampai dapat". Oke Daniel menunjukkan sifat aslinya kepada Jehwan. Dan Jehwan tentu sudah tau dengan sifat itu karna selama di Jerman ia bisa melihat bagaimana Daneil mencapai apa yang ia mau.

"Lo hanya obsesi ". Jehwan sedikit tersurut amarahnya. Ia tak ingin adiknya  memiliki pasangan di saat ia masih fokus dengan masa depannya.

"Eh obsesi? ". Daniel berjalan maju menantang Jehwan.

Ntah kenapa ia tak  suka jika ada yang menantang kemauannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ntah kenapa ia tak  suka jika ada yang menantang kemauannya. Ia bisa bersikap biasa saja dan lebih dari itu ia bisa melakukan apa tak bisa orang bayangkan dengan melihat dirinya.

"Lo salah! Gue mau Shofia jadi milik gue". Mantap Daniel sehingga membangunkan jiwa amarah Jehwan.

"Gue mau dia jadi milik gue.  Dan lo sebagai kakaknya harus setuju. Dan lo tau apa yang akan menjadi milik  gue bakan gue jaga bahkan  dengan nyawa gue". Ucap Daniel  dengan  mantap bahkan kilatan mata itu membuat  Jehwan paham. Bahwa sisi lain Daniel  telah datang.

"Eh.. Lo tunggu dulu. Sebelum itu lo harus dapat kan restu dari gue. Baru lo dapat adik gue Niel". Jehwan menahan tangannya untuk tidak menonjok wajah tampan sahabat nya itu.

Setelah  menutup  pintu  ruangan Daniel,  Jehwan  mengacak rambutnya. Ia ingat beberapa  minggu ini Shofia  selalu  merengek tentang keanehan Daniel  yang selalu posesif kepada nya. Bahkan Shofia  merasa dia adiknya Daniel  atau Jehwan.

"Gue harap  ini berjalan baik-baik saja. Tanpa  harus  ada yang tersakiti. Baik itu Shofia atau sahabatnya. "

Tbc

Yeyeye bang Jeje hadir lagi...

Bagaimana mana pendapat  teman semua?

Netx dan komennya..

Tetap diam rumah aja..
Selalu pakai masker saat keluar  rumah ya

Selalu pakai masker saat keluar  rumah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang