23# Help me Please!!

1.1K 52 15
                                    

Shofia... Is back...

Happy reading

Guys..

Kesialan.. Memang.

Hari ini masih pagi,  dan kesialan itu datang tak diundang. Bayangkan hari ini ia di kerjai oleh adik kelasnya. Wajah aja yang kalem, tapi otak mesum dan jahilnya memang harus di terjang itu.

Namanya Valen Dinal Semin.

Aneh namanya, tapi jangan salah tampangnya memang memukau, tapi hari ini tidak, Shofia tak lagi memuja tampang cowok itu.

"Kak.. Fia! ". Teriaknya

Membuat Shofia membalikkan tubuhnya, menatap adik kelasnya itu. "Apa? " Tanya Shofia dengan nada kesalnya.

"Yeelah.. Si cantik marah, gue serius atuh kak. Kalau kakak aja yang tampil di acara pertandingan sahabat basket sekolah kita kak". Mohonnya

"Gue nggak bisa main basket".

"Astaga... Gue cuman mau kakak tampil dance bareng grup kakak, setelah itu baru deh cheerleaders sekolah kita tampil. Kakak tau sekolah yang nantang kita itu juga bawa grup dancer mereka. Malu nanti gue bareng temen gue, masak kita nggak bisa nampilin cewek cewek cantik sekolah kita". Ujarnya panjang kali lebar

"Lo!.. Valenn gila.. Lo mau jual badan gue gitu". Marah Shofia

"Masya Allah. Tobat gue kak.. Lo ngomong sama bang Sannif aja sana. Dia juha ikut tuh tanding nanti. Untung lo cantik kak. Kalau bisa gue tarik aja ke ranjang sekalian... Eh. Eh... Kabur"

"Semen.... Gilaaaa lo ". Teriak Shofia, Setelah melempar botol minumnya. Untung shofia masih di area lapangan basket.

Lanjut..

Di kelas Shofia di hadapi dengan
Kuis mendadak oleh guru Bahasa inggris. Sialnya semalam ia tak belajar. Shofia memang juara kelas. Ia mendapat kan peringkat itu dengan susah payah. Makanya mempertahankan itu sangat susah, ibarat ia harus selangkah sudah paham dari semua materi sebelum guru tersebut mengajarkannya.

Dan lagi, ia mendapat nilai 3 terbaik setelah Yogi dan Nesya. Masalah Nesya dia tidak bisa dianggap remeh. Dia juga pintar. Yang membuat Shofia harus ekstra keras belajar nantinya.

"Lo mikirin nilai tadi? ". Tanya Miran sang sahabat, yang menatap Shofia tampak muram.

"Biasa aja kale..Lo terlalu ambisius banget deh Fi. Sekali-kali senyum kek. " Tambah Miran.

"Iya kayak gue nilai 5 udah mewakili kepintaran gue". Sambung Keyzo sang ketua kelas. Yang dari mana tak di undang datang menerobos pembicaraan kedua sahabat itu.

"Bodoh". Umpat Shofia dalam hati.

"Ngapain di sini? ". Tanya Shofia pada Keyzo, yang berjalan menuju Nesya di kursi belakang. Dimana Nesya lagi mencatat catatan yang penting, dari buku Shofia..

"Mau nyamperin Ney". Ucapnya.

Sedangkan Shofia mengerutkan keningnya. Ia merasa si ketua kelas lagi proses pendekatan kepada Nesya sahabatnya. Dasar...

"Jangan di lihat kayak gitu". Tiba-tiba tangan besar itu menyapu wajah Shofia.

"Ih apaan sih! Tangan lo bau".

"Mata lo!". Ucapnya.

"Masalah emang. Lo Key.. Jangan... Eh eh kok gue di tarik, Bang Sannif.. Astaga". Pekik kan itu membuat semua orang yang tersisa di kelas menatap tarikan dari sang biang kerok kelas dengan Shofia.

Sannif menarik hingga keluar kelas. Lalu melepas tangannya dari tangan Shofia seraya berkata "Lo udah tau kan, gue nggak mau basa basi lagi. Jadi ko harus ikut di penyambutan tim basket Kencana. Semua grup dance lo setuju jadi jangan banyak alasan lagi ".

Seraya Shofia menyeritkan dahinya. Dasar.  "Jangan mengumpat ". Ucap Sannif lalu mengacak rambut Shofia yang menimbulkan reaksi bullshing oleh Shofia.

"Gue minta bantuan lo". Ucapnya lalu  pergi dari sana.

"Dasar... Gue ditinggal lagi di bikin malu-malu gini.. Dasar Setann".

Shofia merasa marah. Ntah lah hari ini ia bawaanya pengen marah saja.

PMS kah?

Tbc

Rencana mau panjang, tapi jangan dulu deh.. Lanjut nih....

Komen dan votenya.. Jangan lupa

4072019

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang