"kalau kita bertemu dan kau jatuh untuk yang sekalian kalinya, jangan harap kau lepas dari genggaman ku"
Daniel King Idyzraf
Happy reading
"Niel.. Kamu kenapa senyum-senyum gitu sih .. Bunda jadi ngeri liatnya".
Daniel yang ditegur pun cuman cengar-cengir dengan pertanyaan sang bunda, Ina hanya menatap putra pertamanya itu dengan aneh. Setelah mengantarkan adiknya ke sekolah baru, ia melihat gelagat aneh dari sang anak.
"Bunda perlu bawa kamu rukhyah nih".
Sedangkan Daniel hanya senyum menatap sang bunda dan kembali memperhatikan jalanan di depan. Hatinya berdetak cepat dan bibirnya tak henti membentuk lengkungan indah.
Ntah mengapa melihat si gadis ular itu membuat ada sesuatu yang aneh di dirinya. Bahkan melihat dia marah menjadi suatu candu yang harus ia rasakan.
Flasback
"Perlu bantuan Nona? "
"Buset... " umpatnya.
Sedangkan Daniel menatap tangannya yang tak disentuh oleh Gadis itu. Lihatlah tatapan itu dan bibir itu membuat ia ingin sekali membungkam dengan kaus kakinya.
"Oh.. Kayaknya tangan berharga ku ini tak berarti bagi mu". Ujar Daniel dengan senyuman
"Hey.. Tua.. Asal lo tau ya, setiap ketemu sama lo itu buat gue sengsara. Dan satu lagi.. Jangan harap gue mau megang tangan lo itu." Ujar Shofia sambil membersihkan roknya
Sedangkan Daniel terus menatap Shofia dengan tatapan sinisnya. Dasar perempuan gila. Diluar sana masih banyak perempuan yang mengantri dengannya. Astaga makin tertantang Daniel dengan gadis ular ini.
"Oke kalau kita bertemu dan kau jatuh untuk yang sekalian kalinya, jangan harap kau lepas dari genggaman ku.. Gadis ular ". Bisik Daniel tepat di telinga Shofia yang membuat Muka Shofia merah..
"Good aku pergi ". Ucap Daniel dengan mengusap Kepala Shofia. Yang membuat sang empu mengucapkan Sumpah serapahnya..
"Hahaha"
💞💞💞💞
"Nama Kamu Shofia ya.. Cakep juga.. Btw.. Kantinnya rame banget ya".
"Ya tentu lah dodol". Sahut batin Shofia, sedangkan kepalanya memberi anggukan.
"Kita duduk dimana?". Tanya lagi.
Astaga ni anak Cerewet amat dah...
Shofia memandang seluruh penjuru kantin. Dia melihat kursi kosong di tempat dua orang yang lagi kasmaran. Ganggu dikit nak apa lah ya... "Kita di tempat teman gue aja".
Akhirnya mereka menuju dimana Miran dan Yogi sedang makan bersama. "Tumben lo ngantin beb". Ujar miran, lalu menatap anak baru di kelasnya itu yang sedang bersama Shofia.
"Hmm". Itu yang di jawab oleh Shofia lalu mengajak Nesya duduk.
"Salam kenal ya.. Aku Nesya."
"Iya.. Gue Miran dan ini Yogi". Ujarnya
Akhirnya mereka memesan makanan, diselangi dengan beberapa pertanyaan dari Miran tentang Nesya, sedangkan Shofia sibuk dengan HPnya.
****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, dimana semua orang berhamburan untuk keluar. Sedangkan Shofia sibuk dengan handphonenya. Ia sedang di landa sakit hati. Gimana tidak tadi sahabatnya akan menemaninya ke restoran kak bos. Dan tiba-tiba ia batalkan karna alasan orang tua Yogi ingin bertemu dengannya. Wajar sih karna mereka akan melangsungkan pertemuan keluarga. Yang membuat Shofia sadar kalau mereka itu memang tak main-main dalam berhubungan di tambah orang tua mereka yang terpandang.
"Fia.. Gue.. Minta maaf ya.. ". Ujar Miran, yang merasa bersalah.
"Nggak masalah.. Sana lo mau berangkatkan, nanti telat lagi". Ujar Shofia dengan sesantai mungkin.
"Fi... "
"Mir.. Tuh sana Yogi nungguin lo". Shofia bangkit dari duduknya menatap sahabatnya itu.
"Sorry.. "
"No problem sob". Akhirnya Miran berlari menghampiri sang kekasih, sedangkan Yogi memberi tanda bahwa dia minta maaf kepada Shofia.
"Kamu pulang sama siapa? " suara itu membuat Shofia terkejut di buatnya, ia melupakan anak baru yang duduk di belakangnya itu.
"Sama motor "
"Berdua? "
"Nggak sama bannya juga"
"Owh. Ya udah yuk bareng. Nesya mau keparkiran juga bareng kamu aja yuk". Dan tanpa aba-aba Nesya menarik Shofia keluar kelas.
"Kamu naik motor itu? " Tanya Nesya setelah mereka sampai di parkiran.
"Iya kenapa? " Tanya Shofia setelah memasang Helmnya.
Nesya melirik tampilan Shofia "Dulu Nesya saat di kampung mama juga sering bawa motor, tapi nggak yang metik sih, kangen deh mau bawa motor kapan kapan aku minjam ya? " Tawarnya.
"Emang bisa? "
"Bisa.. " Shofia hanya mengangguk, ia makin tahu kalau perempuan cantik ini memang manja.
"Makasih". Nesya seneng di sekolah baru temannya pada baik semua.
"Lo pulang naik apa? ". Tanya Shofia setelah mengeluarkan motornya.
"Di jemput papa, boleh antar kedepan nggak, kayaknya mobilnya parkir disana." Akhirnya Nesya duduk juga di motor Shofia.
Setelah sampai Shofia di suguhi dengan pemandangan yang menyayat hatinya. Lihatlah interaksi ayah dan anak itu membuat ia ingin berteriak Kenapa tuhan nggak adil padanya.
Tapi kembali dia paham, ia lebih beruntung dari orang-orang, setidaknya..
"Yah ini teman baru Queen.. " ujarnya Nesya dengan nada manja
"Halo om ". Sapa Shofia. "Aku balik ya Nes om mari". Tanpa apa-apa Shofia melajukan motornya.
Sedangkan Nesya menatap teman barunya itu. "Cuek bener Queen, Serius itu teman mu? ". Tanya ayahnya
"Bener... Mungkin dia lelah.. ". Ucap asal Queen lalu masuk ke dalam mobil. Membuat sang ayah menarik nafasnya kasar. Ia pikir anaknya sudah memaafkannya tapi sayang. Anaknya kembali cuek lagi dengannya.
Tbc
Haloo apa kabar semua.. Ada yang masih nungguin King Daniel.. Cuz... Jangan lupa votenya ya......
Yang mudik.... Yang mudik........
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)
Fanfiction"Nggak ada yang bisa larang aku buat suka kamu. Nggak ada yang bisa hentikan aku untuk memiliki kamu. Sekali milik ku tetap milik ku.... Dan itu termasuk kamu....... " Daniel King Idyzraf "Sombong, sok tampan, posesif dan Bodoh itu memang sifat...