16# Me and feeling

1.1K 58 4
                                    







Tok Tok tok ..

"Permisi bu!, maaf saya telat bu"

Shofia memasuki kelas dengan raut wajah yang memerah. Pertama ia kesal dengan kejadian tadi. Kedua ntah kenapa semua orang melihat nya.

"Silahkan duduk, lanjutkan lagi perkenalan kamu nak". Ucap sang guru.

Sedangkan Shofia melesat ke tempat duduknya. Mengabaikan anak baru yang berada di kelasnya itu.

Sedangkan anak baru itu menatap Shofia dengan kesal. Ia benci di abaikan dan sungguh sifat Orang itu membuat ia tertantang untuk mendekatinya.

"Lo dari mana lama banget si Tuti balik ke kelas kayak orang ketakutan ". Bisik Miran di kuping Shofia. Karna takut ketahuan mengobrol oleh guru di depan.

"Biasa Si Salim". Ucap Shofia dengan santai. Tahukan Miran kalau Shofia itu kelewatan.

"Baik lah Nak Nesya boleh duduk di sana ya". Ucap guru tersebut

"Maaf bu aku mau duduk di dekat perempuan itu bisa? ". Seketika pandangan orang tertuju pada Shofia dan Miran yang lagi berbisik itu.

"Kenapa?" tanya Miran melihat se isi kelas tertuju padanya.

"Maaf Nak disana sudah ada yang duduk"

"Tapi di belakang itu masih kosong bu". Ucapnya lagi.

Sedangkan Shofia menatap perempuan itu. Egois itu yang tergambar di otaknya.

"Maaf bu di belakang kan udah ada Sanif bu! ". Ucap Shofia enak aja memindahkan temannya greseknya itu.

"Apa? Sanif?.  Oh.. Ibu tau Sanin iffandi maksud kamu? ".

"Mampus ". Batin Shofia.

Semua tau siapa itu Sanif. Biang keroknya kelas 12 IPA 1 dan jadi catatan penting dia itu anak tinggal di kelas 11 dulu. Ditambah juga dia anak pencak silat. Sekali senggol tebas.

"Dia masih duduk di belakang? " Tanya sang guru.

"Hmhmhm". Anggukan Shofia membuat guru itu geleng-geleng

"Baik lah kalau begitu. Kamu Nesya duduk di sana dan kamu Fia tolong suruh Sanif duduk di depan ,saya permisi ". Guru itu keluar dan di iringi dengan anak baru itu yang duduk di belakang Shofia.

"Ah.. Gue kesel Mir.. kantin yuk". Ucap Shofia pada sabahatnya.

"Nggak boleh". Itu suara Yogi bukan Miran. Langsung saja membuat Shofia menatap tajam sahabatnya itu.

"Apa?.. Inget kalian dibawah pengawasan gue". Ucapnya.

"Dasar... Kuda! " Umpat Shofia

"Cayang posesif iihhhh". Rengekan Miran membuat Shofia ingin muntah dibuatnya.

"Lebay.. Lo".

Di sisi lain Nesya anak baru itu menatap Shofia dan teman sebangkunya itu. Mereka mengabaikannya, dasar ia tidak suka itu. Ia mempunyai rencana supaya dekat dengan mereka.

Kring... Kring...

"Yeee. "

"Astaga suara berisik itu "

"Bacot lo Na.. Cuzz yang kantin.. " sambung Yogi. Tahukah Yogi bahwa sekarang perasaan Shofia sedang terluka.

"Pleasee Sow.. Lo kuat". Seru batin Shofia

"Gile Lu.. Sono Mir minggat". Usir Shofia sedikit marah.

"Yang Kamu apaan sih... " Lerai Miran

"Kan aku butuh kamu, nanti kamu juga bakal di culik Sama Fia.. " Rengek  Yogi

"SONO!!.. Gue depak juga lo pada... Pusing nih dedenya Jimin.. ".

"Bucin lo Fia". Ujar Yogi

"Hm.. Kamu ke kantin nggak, bareng yuk...aku belum tau sudut-sudut di sekolah ini". Suara itu membuat Shofia menghadap ke belakang.

Ah Shofia melupakan anak baru itu. Sedangkan Nesya menatap teman barunya itu.

"Ah..  Gue? " Tanya Shofia.

"Iya... Yuk". Ucap Nesya dengan semangat

"Ah.. Lo... Du.. "

"Aku nggak butuh penolakan, yuk sekarang kamu teman aku, nanti kamu kenalin aku sama teman-teman kamu ya.. Lagian kamu sendiri juga di kelas". Sambungnya dengan panjang lebar

Shofia hanya terdiam melirik tangannya yang di gandeng oleh anak baru itu.  Tambah satu lagi di otaknya tentang anak ini PEMAKSA..

Astaga......

Tbc




Salam jhijun buat semua

Sehat?

Semoga sehat.. Ya.

Satu lagi Kalau suka jangan lupa bintangnya ya....

Biar semangat....

23052019

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang