28# Mr. Arrogant

1K 45 14
                                    

Abaikan typo!

Happy reading sobat




💞💞💞

Pukul delapan Daniel sudah berada di depan restoran milik sahabatnya. Suasana tampak ramai dan sebenarnya ia malas untuk ke sini. Setelah menjemput sang adik dari sekolah ia mengurung diri di dalam kamar, dan membuat sang adik terheran.

"Hoi". Sapa Daniel yang melihat sang sahabat sibuk dengan berkas di depannya.

"Hm.. Duduk Niel" Jawabnya tanpa mengalihkan perhatian dari berkas tersebut .

"Pesan minum sana Niel. Dikit lagi gue beres nih". Ujarnya lagi.

Sedangkan Daniel mendengus kesal, teman nya itu sangat menyebalkan. Dia yang menyuruhnya datang kesini dan dia juga yang mengacuhkannya.

"Jangan menghina ku begitu Niel". Ucapnya yang terasa ambigu bagi Daniel.

"Lo cenayang ya? ". Ucap Daniel dan tak ada respons dari sahabatnya itu.

💞💞💞💞💞

Setelah sepuluh menit, akhirnya sahabatnya itu duduk di di depannya dengan segenggam berkas yang telah ia susun.

"Apa itu? " Tanya Daniel

"Maaf sebelumnya, ada dua hal yang gue sampaikan  sama lo" Ucap sahabatnya dan Daniel menelisik di setiap gerakan yang dilakukan oleh orang di depannya itu.

Bahkan Daniel baru menyadari bahwa sahabat nya itu masih memakai seragam kerja dengan name tag bertengger di bagian kanannya.

"Miller Noah Yunial."

"Kenapa Hyun? ". Tanya Daniel

Sedangkan Minhyun menghembuskan nafasnya. Tadi Vincent  mendatangi kampus gue dan dia minta waktu gue saat gue ngajar. Dia mau minta bantuan gue Niel. Sebenarnya masalahnya biasa bagi gue. Dengan tanda tangan setuju saja semua beres, tapi balik lagi di sini lo gue punya hak juga". Ucap Minhyun yang membuat Daniel merasa bingung

"Maksud lo? ".

"Dia minta restoran ini buat acara lamarannya ".

Pernyataan itu membuat Daniel melebarkan matanya.

💞💞💞

"Pagi semua". Sapa Queen lalu memeluk sang bunda.

"Bunda ninggalin aku semalam ya" Ucap Queen dengan nada merajuk.

Ia meminta sang bunda menemani nya tidur untuk satu malam saja. Karna ia merasa terganggu dengan sesuatu yang tak seharusnya ia lihat tapi bagaimana lagi semua itu anugerah dan dapat melihat yang tak bisa di lihat oleh orang lain itu menjadi bukti kalau  dia itu istimewa.

"Bunda juga nggak sadar kalau udah di kamar bunda sayang ". Ucap Ina lalu mengambil roti yang sudah ia siapkan untuk si bungsunya ini.

"Ya kali setannya bawa bunda". Celetuk Queen.

Sedangkan Daniel menatap perdebatan antara sang bunda dan adiknya. Adiknya memiliki kemampuan spesial sama hal dengan bundanya. Kalau bundanya memang bisa melihat apa saja yang tak kasat mata. Tapi hebatnya bundanya tak merasa risih lagi. Karna maklum sudah biasa. Dan lain dengan sang adik mendapat hal itu di saat ia sekolah dasar. Sempat strees dan histeris sekarang ia dapat mengendalikannya walau sempat rasa takut itu masih ada.

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang