Aku lagi di rundung duka. Aku kehilangan sosok abang penyemangat ku, sosok laki-laki yang aku sayangi, aku tak canggung di dekat nya. Dari aku masih bayi hingga beranjak desawa pun dia ada, dia selalu menjadi sosok yang membantu ku. Kesulitan dalam belajar pun di membantu ku. Di sosok yang tegar jarang menangis dan membebani orang tuanya.
Aku sayang dia sungguh..
Abadi di sana bang...
Sekian curhatan saya, part ini semoga suka ya. Aku menulisnya sambil di iringi tangis karna kehilangan sosok yang berharga di hidup ku.
Happy reading guys
💞💞💞
"Miller Noah Yunial, kau dengar mama ngomong nggak! ".
"Astaga.. mam, iya iya nanti deh aku hubungin dia mam." Ucapnya dengan nada pasrah. Karna setiap tadi orang tuanya merengek meminta hal yang membuatnya pusing.
"Sekarang Noah..! " tegasnya
"Iya-iya.. ". Pasrahnya.
💞💞💞💞
"Kenapa lo? ". Tanya Miran pada sahabatnya yang sedang memegang kepalanya.
"Gue lagi mikir tumben kak bos nelpon gue buat ke kantornya coba? ". Ucapnya.
"Mana gue tahu, kasih lo pekerjaan kali, kan kemaren lo rengek-rengek mau nonton konser idol lo". Jelas Miran
"Yeee kalau masalah itu tanduk duanya yang keluar . Angkat tangan gue Mir..kalau masalah konser. " Ucap Shofia lalu memasukkan bukunya ke dalam tas.
Sekarang sudah jam pulang. Sahabatnya ini masih stay di dekatnya. Maklum doi lagi tugas di komunitas fotografer sekolah. Tinggallah Miran yang mengekori Shofia,sedangkan sahabatnya satu lagi sudah pulang di antar Keyzo sang ketua kelas.
"Lo latihan dance nggak? Gue denger grup lo tampil di acara pertandingan sahabat nanti? ". Tanya Miran"Iya, dasar si Sannif gila,masak langsung gitu ambil keputusan. Dan lo tau itu semua yang tampil gue sama yang lain aja nah anak kelas 11 cuman bagian akhir aja coba. Gue yang ketuanya lah dia yang ngatur semuanya sampai pakaian semua, gila emang tu anak". Ucap Shofia melepas kekesalannya.
"Haha.. Sabar kali, btw lo cocok juga lo sama bang Sannif ". Sambung Miran yang langsung di hadiahi tonjoran di kepalanya oleh Shofia.
💞💞💞💞
"Mampus gue". Shofia lalu sembunyi di balik mobil yang terparkir di restoran dan kafe milik kak bos dan kakaknya itu.
Ia memperhatikan sebuah mobil dengan plak nomor yang menjadi warning baginya. Peringatan tanda bahaya.
"Astaga kenapa ada bunda Bos disini. Assiall. Pasti tadi kak bos suruah gue ke sini biar bisa di jajah sama emaknya". Ucap Shofia sambil mengelus kepalanya.
Beginilah nasib nya jika bertemu dengan orang tua perempuan dari kak bos sahabat kakaknya itu, ia akan menjadi bahan uji materi baginya, tidak dari segi pelajaran saja bahkan sampai urusan shoping dan tetek bengek nya pasti ia akan di jajah.
Bayangkan seharian bisa di habiskan untuk berbelanja dan ke salon dengan bunda Bosnya itu. Jika kak bos dan kakaknya memanggil Mama atau mom, lain halnya dengan Shofia ia di wajibkan memanggil Bunda, saking pengennya bunda untuk memiliki anak perempuan ia sudah menganggap kalau Shofia anaknya juga.
"Gue harus apa ini". Keluh Shofia. Memikirkan nasibnya. Bahkan sekarang ntah kenapa perutnya mendadak sakit.
Sambil terus memperhatikan suasana kafe ia tak sengaja melihat bunda bos sedang berlalu lalang di sana. Mati lah dia. Langsung saja ia berjongkok di sebelah mobil
Mata sang bunda memperhatikan keadaan di parkiran restoran anaknya. Kayaknya ia melihat seseorang gadis berpakaian sekolah
"Lama sekali anak itu. Nggak tahu apa bundanya kangen". Ucapnya lalu berjalan menuju parkiran . Yang langsung membuat Shofia membelalakkan matanya.
Matilah ia akan ketahuan. Selagi membacakan doa sambil mengetuk mobil di dekatnya. Shofia merasakan sesuatu yang keluar dari celananya dan rasa sakit di perutnya semakin menjadi.
"Astaga kau keluar di waktu yang tidak tepat ". Keluhnya
Sedangkan pemilik mobil sejak tadi memperhatikan Shofia yang sedang bersembunyi dari seseorang. Melihatnya saja membuat ia tertawa. Gayanya seperti orang yang sedang takut ketahuan. Dan sekarang ia sedang berjongkok sambil mengetuk mobilnya.
"Awas saja mobil itu ke gores, aku kurung kamu hidup-hidup ". Seringai nya
Hingga keadaan semakin resah dimana Daniel, pria yang ada di dalam mobil itu menatap Shofia yang sedang memegang perutnya sesekali menggeser tubuhnya agar bisa terus bersembunyi dari seorang wanita paruh baya yang sedang mengambil barang di mobilnya, yang terparkir di depan sana sedikit jauh dari mobil Daniel.
Sedangkan Shofia merasakan sakit perut yang luar biasa, ah.. Pantasan kerjaannya beberapa hari ini marah aja. Karna itu tanda-tanda ia akan kedatangan tamu bulanan nya.
"Ah sial." . Ucapnya lalu berdiri
Sontak saja suara shofia membuat bunda bos berbalik badan. Dan cepat pula Shofia berjongkok seraya jalan untuk menghindari bunda bosnya itu. Ia merapat kan badannya ke pintu mobil itu. Seraya menghafal kan doa doa bahkan doa berbuka puasa ia lafalkan.
Hingga
"can i help you girl? ".
Bisik kan maut.
Bukan
Dia
Astaga..
Demi sakit yang melilit ini akhirnya Shofia membuka suara
"Yes, help me please". Ucapnya seraya menghindar dari pintu mobil
Sedangkan disisi lain bunda bos telah melaju ke dalam kantor sang anak, rasa bosannya telah menguasainya.
"Awas saja kalian anak nakal, durhaka sama bunda". Ucap nya.
Tbc
Gimana sobat pengen lihat aksi Daniel dan Shofia lagi..
Cuz... Kasih vote dan komennya biar semangat ..
Terimakasih 🙌😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)
Hayran Kurgu"Nggak ada yang bisa larang aku buat suka kamu. Nggak ada yang bisa hentikan aku untuk memiliki kamu. Sekali milik ku tetap milik ku.... Dan itu termasuk kamu....... " Daniel King Idyzraf "Sombong, sok tampan, posesif dan Bodoh itu memang sifat...