13# One Shot

1.4K 70 23
                                    

Hay....

Aku hadir nih....

Sebelum mau puasa... Aku update dulu, habis itu doain aja ada waktu luang supaya tetap bisa stay buat lanjutin cerita ini ya..

Jangan lupa buat mampir juga di lapak sebelah ya...

Happy reading 🌌🌌💞





Daniel melirik telponnya yang berbunyi sejak tadi. Dari Bundanya, sang sekretaris dan yang lainnya. Ia tersenyum devil dan menatap jalanan kota yang masih ramai di sore hari.

"Ah.. ". Hembusan nafasnya.

Dan beberapa menit ia sudah sampai di kediamannya dan matanya tertuju pada mobil-mobil yang sudah terpakir bebas di rumahnya itu. Ia tahu siapa pemilik dari mobil-mobil itu.

"Cepat sekali mereka sampai? ". Tanya Daniel.

"Maaf tuan muda keluarga besar sedang berkumpul di dalam juga sudah ada tertua, saya langsung diminta menyuruh anda langsung kedalam, biar mobil anda saya langsung bawa ke bagasi". Ucap satpam rumah, membuat Daniel langsung turun dari mobilnya.

Daniel berjalan dengan gagah dan tatapan datarnya, sesampainya di ruang keluarga ia disuguhi dengan tatapan yang berbeda. Ayahnya yang sedang menahan emosi dan begitu juga dengan yang lain nya. Disana sudah ada oma dan opanya ditambah dengan Tante serta omnya.

Daniel berjalan seperti tidak bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel berjalan seperti tidak bersalah. Ia sedang melirik seluruh ruang itu. Mana bundanya? Jangan sampai mereka menyakiti bundanya itu.

Plak

Tak disangka sebuah tamparan langsung melayang di pipi Daniel. Daniel tersentak kaget karna melamun memikirkan bundanya.

"Kak Stella". Suara itu membuat Daniel menatap di ujung Ruangan dimana bundanya sudah berlinang air mata.

"Kurang ajar sekali kau. Apa salah Vincent pada mu ah? Kenapa kau melakukan itu padanya ". Ucap Tante Stella setelah berhasil menampar Daniel.

"Kau tahu tindakan mu itu membuat semua keluarga kacau kau tau itu! " Ucap nya dengan nada tinggi

Sedangkan Daniel tetap diam. Bahkan tamparan tadi sudah hilang rasanya. Tatapan nya tidak beralih kepada sosok bundanya.

"Kenapa kau diam AH!". Teriak Tante Stella sambil menguncang Daniel

Ia frustrasi dimana perusahaan anaknya terancam gulung tikar. Dan ia tau dalang semuanya yaitu ponakannya ini.

"Diam lah Stella, Farhan bawa istri mu itu". Hingga akhirnya suara opanya atau biasa di panggil tertua mengintruksikan omnya tak lain adik ayahnya membawa sang istri keluar dari ruangan.

"Baik dad".

"Kemarilah".

"Tidak sayang, aku harus menghabisi ponakan mu ini. Apa-apa an dia itu."

Pure Love The Arrogant Men (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang