Chapter 40

154 9 1
                                    

Satu bulan terlewati, hari ini dimana mereka akan melaksanakan ujian akhir sekolah, Reyhan dan Acha juga semakin jarang saling berkomunikasi mereka sibuk belajar untuk ujian walau terkadang Reyhan tetap meluangkan setidaknya sedikit untuk Acha.

Acha yang sedang membaca tumpukan buku di perpustakaan dikejutkan dengan presentasi Reyhan disampingnya sambil membawa sekotak susu dan sebungkus roti coklat kesukaan Acha, Acha menatap Reyhan dengan senyum manisnya.

Reyhan memang selalu menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan Acha, ia tak ingin Acha beranggapan jika dirinya melupakan sosok wanita cantik yang kini berada dihadapannya walau Acha memaklumi Reyhan, tapi Reyhan tak peduli ia tetap melakukan itu.

"Lain kali kalo datang bisa gak jangan kaya jalangkung, ngagetin tau" ucap Acha sebal

"Kenapa? gak suka gue dateng?"

"Bukan gitu setidaknya pake salam ke atau apa gitu biar gak ngagetin, kalo gue mati mendadak karena serangan jantung lo mau tanggung jawab"

"Gak lah, kan lo mati karena serangan jantung bukan gue bunuh" ucap Reyhan santai

Acha hanya menggeram kesal dengan ucapan Reyhan, ia tak habis pikir kenapa otak Reyhan seperti tertukar dengan otak milik Kainan, atau kepala Reyhan terbentur sesuatu dan mengakibatkan kepala Reyhan mengalami kerusakan, atau ia terlalu banyak belajar tapi kayaknya gak mungkin kalo opsi terakhir.

Otak Acha penuh dengan pemikiran nya tadi hingga tak sadar jika bel masuk sudah berbunyi dan Reyhan yang sedari tadi memanggil namanya.

"Akh yak sakit tau" ucap Acha kesal gimana gak kesal kedua pipinya di cubit dengan kencang oleh Reyhan hingga menimbulkan ruam merah di kulit putihnya.

"Maaf" ucap Reyhan singkat sambil tangan nya mengusap lembut pipi Acha yang memerah, Acha tersenyum bahagia dengan perlakuan kecil yang Reyhan berikan untuknya.

"Masih sakit?" Tanya Reyhan dan Acha hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Udah bel gak mau masuk kelas?"

"Eh udah masuk? Ko gue gak denger suara bel" ucap Acha bingung

"Jangan banyak ngelamun makannya" ucap Reyhan dengan mengusak rambut Acha gemas.

"Yaudah sana, gue gak bisa anter" ucap Reyhan, akhirnya mereka berpisah karena Reyhan harus pergi ke kelasnya juga

•~•

Seorang perempuan cantik tiba di bandara, ia mengendarkan pandangannya ia menatap negara kelahirannya yang ternyata tak banyak berubah, kota yang dulu membuat hari nya dengan penuh warna dengan seseorang yang ia kasih.

"Ah gak sabar banget liat reaksinya kaya gimana nanti"

Keluarga itu meninggalkan bandara saat seseorang datang pada mereka jika mobil yang di minta sang kepala telah siap, selama perjalanan gadis itu tak henti henti nya menatap jalanan ibu kota hingga ia teringat sesuatu.

"Ouh iya nanti aku sekolah dimana?" Tanya nya pada kedua orang tuanya

"Kami seterah kamu sayang" jawab sang ibu

"Beneran boleh?" Tanya lagi memastikan dan mendapat anggukan dari kedua orang tuanya

"Kalo gitu aku mau sekolah di SMA Mandala" jawabnya dengan riang

"Baiklah papa akan meminta sekretaris papa untuk mengurus semua suratnya dan kamu bisa sekolah mulai besok" ucap sang ayah

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang