Chapter 29

763 16 1
                                    

Matahari masih malu malu untuk memancarkan sinarnya dan sebagian manusia yang ada di bumi masih banyak yang berada didalam alam mimpi mereka, tetapi berbeda dengan seorang lelaki yang kini yang sedang memperhatikan ruang rawat seseorang, ia terus memperhatikan seseorang yang masih enggan bangun dari terakhir ia mengetahuinya

Ia bingung mengapa ia menjadi seperti ini merasa ada yang hilang dan tak seperti dahulu saat ada seorang perempuan yang selalu mengganggunya dan tak membiarkan dirinya untuk sendiri, ia masih tak paham dengan dirinya sendiri, harusnya ia senang karena gadis itu menuruti perintahnya untuk pergi darinya dan tak mengganggunya lagi. Tapi kini ia merasa sangat berbeda entah kenapa

Setelah hampir 20 menit ia berada disana memperhatikan seseorang dan bergelut dengan otak dan hatinya yang sedang tidak sejalan ia memutuskan untuk pergi dari sana sebelum ada seorang yang mengenalnya dan memergokinya.

~~~

Farel yang disuruh untuk bergantian dengan mamahnya menjaga adiknya pun langsung bergegas menuju rumah sakit, saat sampai parkirran ia menabrak seseorang

"Eh maaf saya tidak sengaja" ucap Farel

"Gapapa ko ka, permisi" jawab orang itu

Jika Farel lihat ia masih kelas XI sama seperti adiknya dan ia dapat melihat seragam sekolah yang digunakan lelaki tadi sama dengan seragam sekolah milik adiknya karena Farel anaknya males mikir jadi hanya berfikiran emank itu tema satu sekolah Acha yang lagi Chek up kesehatannya dan ia kembali melanjutkan perjalanan menuju kamar inap adiknya

Cklek

"Mamah pulang aja dulu biar Farel yang gantian jagain Acha" kata Farel saat masuk kedalam dan menemukan mamahnya yang duduk di sofa

"Yaudah mamah pulang dulu, nanti mamah balik lagi kalo ada apa apa langsung telefon mamah yah" titah Renata

"Siap mah, mamah pulang dulu aja mamah mandi, makan terus istirahat biar Farel yang jagain Acha" jelas Farel

Renata menatap Acha sejenak lalu mengusap sayang kepala Acha dan Farel sebelum pergi dari kamar inap Acha untuk pulang, sedangkan Farel langsung mendudukan tubuhnya di kursi samping tempat tidur Acha

"Cha bangun, emangnya lo gak kangen ama abang lo ini"

"Lo gak kasian sama abang lo ini yang hampir setiap hari mikirin lo, bikin abang lo ini nangis tiap malem, jahat banget lo jadi adik .... awas aja kalo lo gak sadar juga gue gak ajak lo jalan jalan" ucap Farel lirih menumpahkan semua yang ia rasa saat adiknya terbaring di rumah sakit ia bahkan tidur di kamar adiknya saking rindunya terhadap Acha

Cklek

Pintu rawat Acha terbuka tapi Farel tak menyadari itu ia masih memandangi wajah adiknya sampai tepukan di bahunya mengagetkannya

"Bang"

"Eh, lo disini?" Tanya Farel

"Yah, lo sendiri gak ke kampus bang"

"Jam sore gue, lo sendiri gak sekolah?"

"Ouh itu sekolah tapi gue mau liat si Acha dulu, baru berangkat"

"Yaudah mumpung lo lagi disini, gue mau ke kantin dulu bentar"

Farel langsung saja pergi keluar tanpa menunggu jawaban orang tersebut

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang