Chapter 35

399 16 0
                                    

Maapken yah kalo ada typo nya :)

~•~

Hari ini Reyhan berangkat sekolah sangat pagi ia juga heran ini terlalu pagi, gerbang sekolahnya saja masih terkunci jadi ia harus menunggu di cafe dekat sekolahnya. Ia di temani secangkir coklat panas, Reyhan membuka ponselnya dan melihat ada banyak pesan yang masuk kedalam ponsel miliknya tapi ia hanya membaca semua pesan itu tanpa berniat membalasnya, Reyhan mematikan ponsel miliknya dan ia merasa aneh pada dirinya sendiri.

Saat kemarin malam ia sangat marah pada orang yang menggoda Acha, senang saat ia berhasil menolong Acha dan mengantarkannya pulang, dan sekarang ia berangkat terlalu pagi, bahkan ayah dan bundanya saja bingung mengapa anaknya berangkat pagi sekali, Reyhan memikirkan perubahan pada dirinya, ia mengaku sedikit nyaman pada Acha tapi ia juga sering merasakan risih dan satu hal ia belum bisa melupakan seseorang yang pernah hadir dan memberikan warna pada hidupnya dulu.

Lamunan Reyhan terhenti saat suara dering ponsel miliknya berbunyi saat melihat ada panggilan masuk dari Kevin sebenarnya ia malas mengangkat teleponnya jika Kevin terus menerus menelepon dirinya.

"WOII LO DIMANA"  baru juga mengangkat telepon dan menempelkan nya pada telinga tapi Kevin sudah berteriak sehingga Reyhan menjauhkan ponselnya dari telinganya

"Kenapa"

"Gila malah nanya kenapa, ini 5 menit lagi gerbang di tutup, lo baru bangun?"

Apa gerbang akan tertutup 5 menit lagi sebegitu lama kah dirinya melamun didalam cafe hingga tak menyadari waktu, Reyhan langsung mematikan panggilannya ia tak perduli jika Kevin kini sedang mendumel yang tidak jelas, setelah menaruh beberapa lembar uang diatas meja ia segera keluar dan melajukan motornya walau jarak cafe yang ia kunjungi tadi dengan sekolahnya tidak terlalu jauh tapi tetap saja membutuhkan perjalanan.

Reyhan sudah sampai di parkiran ia langsung memarkirkan motornya dan langsung berjalan menuju kelasnya, belum juga sampai di depan kelas ia bertemu dengan Acha dengan wajah berseri seri dan mata yang berbinar binar, Reyhan berusaha mengabaikan Acha tapi Acha tak membiarkan si Reyhan pergi begitu saja

"Reyhan, nanti malam ada pasar malam, mau pergi sama gue gak ke sana?" Tanya Acha sekaligus mengajak Reyhan, tapi Reyhan hanya menganggap ucapan milik Acha seperti angin

"Ayok lah Rey, temenin gue, gue pengen banget kesana, tapi gak ada temennya"

"Gak" jawab Reyhan singkat

"Plisss Rey, anggep aja ucapan terima kasih dari gue karena lo udah nyelametin gue semalem" kata Acha tidak menyerah membujuk Reyha

Reyhan masih saja diam ia memikirkan apakah ia akan ikut dengan tawaran Acha ia bingung sendiri jadinya

"Plis ayok lah Rey" ucap Acha dengan puppy eyes nya, Reyhan menghembuskan nafasnya kasar lalu berbalik kepada Acha yang berada di belakangnya

"Iya"

"Iya apa Rey, lo kalo ngomong jangan bikin gue mikir" kesal Acha

"Ikut"

"Beneran Rey, gak bohong kan"

Reyhan hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata "jam 7 gue jemput" lalu ia langsung pergi menuju kelasnya

4 kata yang membuat banyak kupu kupu didalam perut seorang Acha, ia langsung bergegas menuju kelasnya dan tak melunturkan senyumannya ucapan Reyhan masih terputar didalam otaknya hingga ia tak pernah melunturkan senyumannya.

~~~

"Cha lo sehat kan?" Tanya Raina karena ia merasa aneh melihat Acha tersenyum dari masuk kedalam kelas hingga sekarang pulang

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang