Chapter 30

759 18 7
                                    

maapken klo ade typonya yah:v

~•~

Pagi hari ini Reyhan sudah di tempelin sama nenek lampir eh maksudnya Viona dkk yang ngikuti kemanapun Reyhan pergi dan itu membuat Reyhan dkk merasa sangat risih, karena hampir semua tempat yang ada di sekolah kecuali kamar mandi laki laki si bibit cabe ini selalu ngikut kaya ekor lama lama, Kainan yang sudah tak tahan pun mengeluarkan semua unek uneknya.

"Eh lo bibit cabe, ngapain sih ngikutin terus" Kesal Kainan

"Siapa yang lo bilang bibit cabe" tanya Viona

"Lo lah yah kali gue" jawab Refan terlewat santai

"Rey, masa temen teman kamu ngatain aku bibit cabe, padahal kan aku dandan kaya gini biar kamu gak malu jalan sama aku" adu Viona dengan suara yang di buat buat untuk imut tapi jatohnya malah jijik

"Jatohnya si Reyhan kaya jalan sama tante girang, bukan seumuran" Celah Juna dan diangguki oleh Kainan, Vino dan Refan sedangkan Reyhan mencoba menahan semuanya agar ia tak lepas kendali, bisa gawat nantinya jadi ia hanya menyumpal kedua telinganya dengan earphone miliknya dan fokus membaca buku yang ada di tangannya

kringg kringg

Bel masuk istirahat sudah bunyi dan Reyhan dapat bernfas dengan lega bisa terbebas dari ini semua yang membuat moodnya hancur, Reyhan langsung berdiri dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan teman temannya dengan Viona dkk, ia terus berjalan walau Viona terus meneriaki namanya ia tak perduli.

~•~

sedangkan Refan, Vino, Kainan dan Juna berjalan beriringan menuju kelas mereka yah walau nanti Refan akan berbeda arah dengan ke tiga temannya, di pertengahan koridor Refan berpamitan kepada temannya.

"gue duluan yah" pamit Refan yah dan dibalas anggukan oleh ketiga temannya, Refan masuk kedalam kelas dan ia melihat Raina sedang mendengarkan musik melalui earphone miliknya, dan Refan ingat sesuatu yang belum ia beritahu kepada Raina.

"RAINA" teriak Refan saat didepan muka Raina dengan reflek Raina langsung menampar pipi Refan dengan kencang

"Akhh lu mah bego, kenapa gue di tampar" kesal Refan karena wajah tampannya di tampar dengan kencang.

"Ehh Refan, maap beneran gue gak sengaja gue reflek, lagian lo ngapain sihh muka lo di depan muka gue mana mah teriak teriak lagi" cerca Raina yang tak rela disalahkan

"Gue mau ngasih tau lo sesuatu" jelas Refan yang masih memegang pipinya yang terasa panas

"Kasih tau apaan?" Tanya Raina penasaran

"Hmm kasih tau gak yah" ucap Refan yang sengaja melama lamakan

"Gc lah Fan lo mau ngasih tau apaan" ucap Raina tak sabaran

"Kayanya ada yang gak sabar nih" goda Refan sedangkan Raina yang kesal pun langsung langsung memukul Refan dengan buku yang ada dihadapannya.

"Kalo lo gak mau ngasih tau gue mending lo sono pergi jauh jauh ke tempat duduk lo" jutek Raina.

"Seriusan ngusir padahal gue mau ngasih tau hal yang bakal bikin lo seneng pake banget malah"

"Ck, apaan sih" kali ini emosi Raina sudah sampai ubun ubun karena tingkah Refan yang sangat menyebalkan hari ini, ia heran apakah tadi Refan terbentur atau salah makan hingga tingkat menyebalkannya berkali kali lipat

"Gue cuma mau ngasih tau lo kalo si Acha udah sadar" ucap Refan santai tapi itu membuat Raina heboh.

"Lo gak bercandakan, lo lagi gak bohongin gue kan" tanya Raina memastikan dan dibalas gelengan kepala oleh Refan.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang