Chapter 19

699 16 0
                                    

Hari hari telah berlalu tapi hati Reyhan juga belum luluh terhadap perlakuan Acha, Acha sudah banyak melakukan banyak hal untuk mengambil hati seorang cold prince di sekolahnya. Dan hari ini Acha akan membawakan roti beserta susu yang seperti baru ia lakukan.

Acha segera berbelok untuk menuju kelas Reyhan ia menemuka sosok yang ia cari sedang bermain ponsel dan tidak lupa earphone yang menyumpal kedua telinganya, Reyhan bahkan tak memperdulikan sekitarnya sampai Acha datang pun ia tak menyadari, Acha berdiri didepan pintu kelas XI Ipa 3 yang membuat para penghuni kelas mulai berbisik banyak pasang mata yang menatap tajam Acha terlebih sebagian besar ada perempuan

"Eh Acha ngapain masuk aja" Kata Vino yang menyadari kehadiran Acha

"Eh? Iya" kata Acha sambil berjalan menuju tempat duduk Vino yang di sebelah Vino ada Reyhan

Acha gugup setengah mati untuk memberi roti beserta susu yang ia beli untuk Reyhan ia tak tau mengapa rasanya seluruh tubuhnya mati rasa hanya melihat Reyhan yang sibuk dengan dunianya Acha terus memperhatikan Reyhan yang dua kali lipat tampannya saat ia sedang fokus

"Ngapain?" Tanya Reyhan tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel yang ia genggam

"A...n...u gue mau ngasih ini buat lo" kata Acha gugup sambil menyerahkan susu dan roti yang ia beli, tapi Reyhan tak bergemiring dari posisinya ia tetap memainkan ponselnya entah mengapa sepertinya ponsel miliknya lebih menarik dibandingkan dengan Acha

"Ko gue jadi iri yah ama ponselnya" batin Acha

Sedangkan Juna, Vino dan Kainan yang melihat itu merasa iba akhirnya Kainan angkat bicara

"Rey itu si Acha ngasih lo susu sama roti terima lah"

"Gue gak minta" kata Reyhan ketus yang sudah tidak terfokus lagi pada ponselnya tetapi earphone miliknya masih menyantol di kedua telinganya

"Yah seengganya lo terima lah" kata Juna, Reyhan tak membalas ucapan Juna

"Lo gak suka sama rotinya apa sama susunya? Apa gue salah beli?" Tanya Acha

"Dasar murahan udah di tolak masih aja maksa"

"Gak tau diri"

"Pansos kali biar keliatan tenar deket deket sama most wanted"

"Maybe kan cabe mah murah"

Acha, Juna, Vino, Kainan dan Reyhan mendengar bisikan teman sekelas Reyhan

"Mending lo pergi" kata Reyhan dingin

"Tapi gu___"

"Sekarang lo pergi, ganggu tau gak lo" kata Reyhan sarkas

Acha yang mendengar perkataan Reyhan pun seperti ada ribuan pisau yang menancap dihatinya, sesak itulah yang sekarang Acha rasakan

"Yaudah kalo gue ganggu maaf gak bermaksud, tapi jangan lupa dimakan yah" kata Acha menahan sesak yang ia rasa dan menaruh susu beserta roti diatas meja cowok tersebut

"Gue duluan yah Nan, Vin, Na" kata Acha

"Yaudah take care yah" kata Vino mewakili teman temannya

Setelah itu Acha keluar dari kelas Reyhan dengan perasaan hancur "sekarang lo pergi, ganggu tau gak lo" perkataan Reyhan terus saja berputar diotaknya di dalam perjalan menuju kelasnya ia tetap saja memikirka perkataan Reyhan.

"Lo keterlaluan tau gak Rey" kata Vino saat Acha sudah keluar dari kelasnya

"Seharusnya lo gak usah kaya tadi sama aja lo permaluin dia ditempat umum" tambah Vino dan Reyhan hanya duduk tak berniat untuk membalas ucapan Vino

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang