Chapter 14

723 18 2
                                    

Malam berganti pagi dan bulan berganti matahari, hari hari Reyhan mejalankan kebiasaan setiap pagi adalah sekolah.

Reyhan mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya, setelah itu ia berjalan menuju kamar mandi untuk mandi sekitar 15 menit Reyhan sudah keluar dengan baju seragamnya dan rambut yang masih basah karena ia habis keramas.

Reyhan berjalan ke meja belajarnya untuk mengambil jam tangannya dan setelah ia pakai ia mengambil hoodie abu abunya dan memakainya.

"Rey bangun udah pagi" kata Cecil

"Iya mah Rey udah bangun ko"

"Yaudah cepet kebawah yah"

"Iyah mah"

Reyhan segera mamakai sepatu sekolahnya dan mengambil tas nya serta ponselnya yang berada di tepi tempat tidurnya ia juga mengambil kunci motornya yang berada di nakas, setelah cukup ia kebawah untuk sarapan.

"Kamu mau apa Rey?" Tanya Ceci saat Reyhan sudah sampai di meja makan

"Roti aja deh mah" jawab Reyhan

"Yaudah mamah siapin dulu yah"

"Hmm"

"Pagi semua" sapa Tama

"Pagi juga pah" jawab Cecil

"Tumben kamu udah dibawah Rey" tanya Tama

"Pengen aja" jawab Reyhan singkat

"Ni sayang roti kamu sama susu nya" kata Cecil sambil menyerahkan sarapan milik Reyhan

"Kalo kamu mau apa mas?" Tanya Cecil

"Kopi aja dulu mah" jawab Tama

"Yaudah mamah siapin dulu yah"

"Rey kamu udah punya pacar belum" tanya Tama

"Apaan sih pah" jawab acuh

"Udah dua tahun dia ninggalin kamu, kamu ngga ada niatan lagi gitu buat buka hati kamu"

"Rey udah selesai, Rey berangkat dulu" ucap Reyhan sambil menyalimi tangan Tama

"Kamu udah selesai Rey" tanya Cecil

"Udah, Rey berangkat dulu" pamit Reyhan tak lupa menyalimi tangan Cecil dan mengambil kunci motor miliknya diatas meja makan

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Tama dan Cecil

Reyhan keluar dari rumahnya dan dan berjalan menuju garasi untuk mengambil motornya, Reyhan menjalankan motornya ke sekolah 25 menit Reyhan sampai diparkiran sekolahnya.

Reyhan membuka helm full face nya dan memakai earphone kesayangannya, Reyhan berjalan disepanjang koridor sekolah.

"Eh itu Reyhan kan ih gans banget"

"Oksigen woi gue butuh oksigen"

"Ngga tahan ade bwangg"

"Ih badanya itu loh goals banget"

"Jadi pengen peluk deh"

Dan masih banyak cibiran cibiran lagi dari para murid perempuan tapi bukan Reyhan kalo dia tidak menghiraukan teriakan mereka.

~~~

"Reyhan" teriak Acha saat mereka bertemu di koridor sekolah

"REYHAN IHH TUNGGUIN GUE NAPA"

"Rey lo di panggil tuh sama si Acha" ucap Vino saat bertemu di ujung koridor

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang