Chapter 31

721 17 2
                                    

maapken klo ada typonya yh :v

~•~

Kini semua orang sudah berada didalam ruangan milik Acha setelah melewati beberapa drama dari Raina yang menangis hingga tingkah Kainan yang mencoba meminta maaf kepada Refan.

flasback on

Setelah sampai Raina langsung turun dan meninggalkan parkiran hingga membuat semuanya menatap dirinya aneh "apa sebegitu kangen kah si Raina sama si Acha" mungkin begitu batin mereka.

Raina yang sampai didepan rawat inap Acha langsung mendobrak pintu ruangan tersebut hingga Acha yang sedang memainkan ponselnya kaget.

"ACHA, LO UDAH SADAR, ADA YANG SAKIT, LO GAPAPAKAN, LO GAK AMNESIA KAN" teriak Raina sambil memeluk tubuh Acha

"Gue gapapa, dan lo bisa gak teriak teriak ini rumah sakit" omel Acha dan Raina malah menangis dan itu membuat Acha terkejut, apakah ia terlalu kasar pada sahabatnya.

"Lo kenapa nangis, kata kata gue kasar yah, apa jangan jangan lo di sakitin sama cowok, bilang sama siapa lo di sakitin" kini giliran Acha yang menjadi bawel.

"Lo yang jahat Cha, lo yang bikin gue nangis, kenapa sih lo bisa berakhir disini dengan keadaan koma" isak Raina

"Maaf, gue gak bermaksud bikin lo khawatir" sesal Acha.

Saat mereka berdua lagi sedih sedihan muncul lah kelima cowok yang merusak suasana terlebih Kainan dan Juna.

"Cielahh, berasa ini ruangan milik berdua" sindir Kainan saat masuk

"Pake nangis nangis segala pula" lanjut Juna dan itu mendapat lemparan bantal milik Acha oleh Raina, mereka berdua hanya menunjukkan senyum yang bagi Raina dan Acha seperti alien.

Refan yang masih tidak mood pun langsung duduk di sofa dan memainkan ponsel miliknya, tak memperdulikan semua yang ada disana, Acha yang menyadari Refan berubah bertanya pada yang lain dengan sorot mata minta penjelasan.

"Refan, masih gak mood sama kita" bujuk Juna

"Maaf deh lagian tadi si Vino lama banget mikir barang yang mau di bawa buat si Acha" ucap Kainan menyalahkan Vino

"Lah ko jadi gue" bela Vino

"Maapin kita yah Refan, plisss" bujuk Kainan dengan cara bergelayut di lengan Refan dan mengeluarkan puppy eyes, yang lain ingin sekali tertawa melihat tingkah Kainan tapi jika tertawa yang ada si Refan makin ngambek.

"Ayo lah Fan maafin yah, gak seru lah kalo lo kesini cuma numpang ngambek, sekalian gue minta maaf gegara tadi pagi yang omongan abang gue" kini Acha ikut membujuk Refan, merasa jengah Refan pun memaafkan mereka dan tak butuh waktu lama tingkah ia kembali jika bersama Kainan dan Juna.

flasback off

Dan kini mereka saling mentertawakan Kainan karena ia memakan kulit pisangnya saja isinya telah dihabiskan oleh Juna tanpa sepengetahuan Kainan tentunya.

Semua orang tertawa kecuali si kulkas berjalan Reyhan ia hanya memperhatikan teman temannya tanpa niat ikut tertawa, seperti tawanya itu emas yang sangat berharga. Acha diam diam memperhatikan cowo tersebut "tidak pernah berubah" batin Acha ia berfikir Reyhan akan sedikit berbeda tapi sama saja tetap dingin.

"Reyhan, hmm gue boleh minta tolong gak" ucap Acha dan itu berhasil memberhentikan tawa mereka, mereka yang ingin meluangkan waktu untuk Acha dan Reyhan, mereka berpura pura ingin makan dan mereka pergi kekantin rumah sakit meninggalkan Reyhan dan Acha didalam ruangan berdua.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang