Sudah seminggu kejadian Acha melihat Reyhan yang memboceng seorang wanita yang entah siapa itu, Acha tak pernah mengatakan nya pada siapapun termasuk sahabatnya Raina, ia selalu bersikap seolah tak terjadi apa apa ia hanya tak ingin jika rasa penasarannya menimbulkan permasalahan diantara hubungannya dengan Reyhan jadi sebisa mungkin Acha menghilangkan pemikirannya itu.
Acha memang paling pintar menyembunyikan masalah yang terjadi padanya, bahkan Farel yang notabe kakaknya sendiri harus mencari tahu sendiri tentang perubahan sikap Acha, Farel hanya tak ingin Acha menyimpan semua sendiri.
Seperti hari ini ia tengah pusing dengan sikap adiknya yang sudah seminggu menjadi lebih pendiam, walau Acha selalu bersikap biasa saja tapi jangan salahkan Farel jika sikap peka nya yang terlalu tinggi terhadap adiknya tersebut, sudah berkali kali ia mencari tahu siapa yang membuat Acha lebih muram, tapi tak ada yang membuahkan hasil.
Hari ini Farel mengantar Acha ke sekolah sekaligus membujuk adiknya itu untuk bercerita walau pada akhirnya dengan kata "gue gapapa" tapi Farel tak menyerah ia menawarkan diri untuk rela melakukan apa pun demi Acha, tapi Acha selalu menolak dan Farel sudah tak bisa memaksakan kehendaknya lagi.
Mobil yang di tumpangi Farel dan Acha berhenti didepan gerbang sekolah Acha, Acha langsung keluar tapi Farel menyusul Acha keluar dan menahan Acha agar tak langsung masuk kedalam sekolah, ia menyempatkan diri untuk menyemangati Acha agar tidak terlalu suram wajah adiknya itu.
"Yang rajin belajarnya, jangan suram suram mukanya ntar gak cantik" ucap Farel sambil mencubit gemas hidung Acha, sedangkan Acha menampilkan senyum manis ia bersyukur memiliki seorang kakak seperti Farel yah walau kadang mereka sering bertengkar.
Acha melangkahkan kakinya mendekati sang kakak untuk membisikan kata semangat untuk Farel
"Abang juga semangat" dengan secepat kilat Acha mencium pipi kakaknya tersebut dan langsung lari masuk kedalam sekolah, Farel yang terkejut hanya menampilkan senyumnya karena usahanya sedikit membuat Acha tersenyum lagi, lantas ia meninggalkan area sekolah Acha menuju tempat kuliahnya.
Acha melangkahkan kaki nya menuju kelasnya di sepanjang koridor banyak yang menatap dirinya dengan tatapan yang entah lah Acha tak perduli, hingga seseorang yang menghalangi jalannya, Acha mencoba sabar dan mengiraukan orang tersebut tapi seseorang itu tak membiarkan Acha lolos dengan mudah hingga akhirnya Acha mulai kesal dan menatap tajam seseorang tersebut.
"Mau lo apa" tanya Acha dingin
Seseorang tersebut tak menjawab pertanyaan Acha ia malah menyuruh teman temannya membawa Acha ke gudang belakang sekolah, karena tempat tersebut tak banyak orang yang melewatinya.
Tubuh Acha di banting begitu saja hingga membentur tembok di belakangnya sakit langsung menjalar diseluruh punggung nya.
"Gue kira lo udah mati, ternyata cih sekarang lo malah pacaran sama Reyhan" ucap gadis yang berada paling depan diantara teman temannya, ia bergerak maju dan mencengkram wajah Acha dengan kuat hingga kuku kuku nya seakan menusuk kulit di wajah Acha.
"Cewe kaya lo ternyata gak cukup dengan satu laki laki yah, setelah lo deketin Reyhan, lo deketin Refan dan oh lo bahkan cium laki laki lain sedangkan Reyhan jadi pacar lo" ucap gadis itu sambil menghempaskan cengkramannya
Acha hanya diam ia tak mengerti apa yang di katakan gadis di depannya ini, kapan ia mencium laki laki lain, Acha hanya memperhatikan gadis didepannya itu yang sedang menatap dirinya dari atas hingga bawah, Acha merasa risih dengan tatapan tersebut.
"Atau jangan jangan tubuh lo udah pernah di rasain sama om om simpenan lo" ucap gadis tersebut.
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Teen Fiction(On Going) Natasha Agnesia yang kerap dipanggil Acha adalah seorang cewek cantik, dan pintar yang tak pernah menyerah untuk mendapatkan hati seorang Reyhan Samuel Megantara cowok tampan yang memiliki hati bak es dan irit ngomong. Acha tak pernah ber...