Chapter 33

528 13 4
                                    

Sore hari ini Reyhan sedang bergelut dengan tugasnya di meja belajarnya, ia sangat menikmati akan hal itu. Reyhan sangat telaten mengisi semua pertanyaan dengan benar hingga pintu kamarnya terbuka ia pun tak menghiraukannya.

"Abang Reyhan lagi sibuk yah" panggil seorang gadis kecil

Reyhan yang mengenali suara itu lantas menengok dan ia terkejut mengapa gadis kecil itu bisa ada di rumahnya dan lebih tepatnya berada di dalam kamar miliknya, Reyhan menghampiri gadis kecil itu yang masih berdiri di dekat tempat tidurnya, ia memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan gadis itu.

"Kila kapan kesini?" Tanya Reyhan pada gadis tersebut

"Kila baru sampai, terus Kila disuruh tante panggil bang Reyhan buat makan, kata tante abang belum makan dari pulang sekolah" Jawab Kila

yah dia adalah Akila Permata ia adalah sepupu Reyhan umurnya baru 12 tahun, Reyhan menyayangi Kila seperti adiknya, karena menurut Reyhan Kila itu gadis kecil yang imut, ceria juga pintar

"Tapi kayanya abang sibuk sama buku buku abang, yaudah nanti aku bilang tante kalo abang masih sibuk" lanjut Kila.

"Gak ko abang udah gak sibuk" jawab Reyhan, mengapa Reyhan tidak seperti batu es jika bersama Kila, karena Reyhan tak akan mau jika ia bersikap dingin pada sepupu kecilnya ini.

Tapi saat Reyhan ingin berdiri dan turun lantai satu, ada suara petir dan itu membuat Kila langsung memeluk Reyhan karena ia sangat takut suara petir, Reyhan yang di peluk mencoba menenangkan Kila semampunya, dan setelah mendengar suara petir tadi perasaannya menjadi sedikit tidak tenang, ia seperti merasa khawatir.

Karena tadi Kila mendengar suara petir ia jadi tidak mau jalan sendiri, ia meminta Reyhan untuk menggendongnya sampai meja makan, semua orang yang berada dimeja makan menatap mereka berdua aneh, aneh karena Reyhan menggendong Kila, dan aneh saat Reyhan tidak terlalu menunjukkan wajah datarnya.

"Ko Kila kamu gendong" tanya Cecil

"Petir" seperti biasa Reyhan akan menjawab singkat padat dan jelas

Semua yang ada di meja makan pun paham dengan ucapan Reyhan, lalu mamah Kila menyuruh Kila supaya duduk di kursinya, keadaan meja makan tidak seperti biasanya yang hening kini ada Kila yang selalu berceloteh dan menanyakan banyak hal kepada Reyhan, dan Reyhan dengan sabar menanggapi semua pertanyaan dari Kila.

~•~

"Cha, bangun udah nyampe" ucap Farel mencoba membangunkan Acha tapi nihil Acha tidak bangun bangun juga dari tidurnya, Farel yang geram pun mencubit hidung adiknya hingga bangun

"AKH SAKIT, BEGO LO MAH BANG, MAU BUNUH GUE DENGAN CARA BIKIN GUE GAK BISA NAPAS, HA!" teriak Acha saat bangun, Farel langsung menutup telinganya dan menyumpal mulut Acha dengan tangan satunya

"Sumpah Cha mulut lo, Kaya toa masjid" ucap Farel dengan santai

Acha yang mendengar itu langsung menatap wajah Farel dengan tajam, ditatap seperti itu Farel yakin adiknya akan ngambek dengannya jadi ia berusaha untuk membujuk adiknya, tapi Acha sudah membuka pintu mobil dan hendak masuk kedalam rumah, tapi kegiatannya terhenti saat merasa kepalanya sangat sakit jadi ia kembali duduk didalam mobil, Farel yang melihat itu langsung mengecek keadaan Acha dan ternyata Acha demam, Farel dengan cekatan keluar dari mobil dan memutar untuk menggendong Acha.

"MAMAH, PAPAH, FAREL SAMA ACHA PULANG" teriak Farel saat masuk

"Emangnya kamu kalo masuk rumah gak bisa yah gak teriak, gak kamu gak Acha kalo pulang teriak teriak aja" ucap Renata sambil menghampiri Farel, saat sudah sampai Renata panik pasalnya anak bungsunya berada dalam gendongan kakanya

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang