Chapter 25

712 12 4
                                    

Malam telah berlalu bulan berganti peran dengan matahari seorang gadi cantik masih bergelut dengan alam bawah sadarnya hingga suara alarm yang menganggu tidurnya

Kringg kringg

Mau tak mau si empu pun bangun dari tidurnya dan bangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk guna mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul, setelah mengumpulkan nyawanya ia berjalan kearah kamar mandi

Setelah 20 menit gadis itu keluar dari kamar mandi yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, gadis itu berjalan kearah meja rias ia menyisir rambut panjangnya dan memakaikan bandana berwarna pink, tak lupa ia memoleskan bedak tipis dan lipbam agar bibirnya tidak pucat

"Perfect" gumamnya

"WOIII ACHA BANGUN UDAH SIANG" teriak Farel dari luar kamar, Acha berjalan kearah pintu dan membuka pintu

"AC___" ucapan Farel terhenti karena Acha keluar dari dalam kamarnya yang sudah rapi

"Apa?" Tanya Acha

"Engga tadi cuma mau bangunin lo doang" kata Farel dengan cengirannya

"Berisik" kata Acha yang langsung menyampirkan tasnya lalu meninggalkan Farel di depan pintu kamar Acha

"Gue di tinggal sendiri ni ceritanya" tanya Farel pada dirinya sendiri lalau menyusul Acha yang sudah duduk manis di meja makan sambil memakan sarapannya

"Jahat banget lo ninggalin abang lo yang gantengnya luar binasah"

"Lagian banyak bacot"

"Acha ngomongnya gak boleh gitu ah sama abangnya" peringat Renata sedangkan Farel tersenyum kemenangan karena merasa di bela oleh mamahnya

"Dan kamu juga Farel kalo bangunin adenya pelan pelan jangan teriak teriak kamu kira ini hutan" lanjut Renata pada Farel dan seketika tawa Acha pun keluar

"Bwahahaha, kesian tadi mah muka muka penuh kemenangan tapi sekarang muka muka ternistai" kata Acha

Farel yang di tertawai Acha pun hanya mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil ia kesal ia kira mamahnya akan membelanya tetapi sama saja ia juga yang kena emang nasib anak pertama

"Mah, pah Acha berangkat sekolah dulu yah" pamit Acha yang menyalimi kedua orang tuanya

"Lo berangkat ama abang" kata Farel menyudahi acara sarapannya dan menyalimi kedua orang tuanya dan pergi menuju parkiran rumahnya dengan Acha yang berjalan duluan

Saat sampai parkiran halaman rumahnya Acha segera masuk kedalam mobil milik Farel dan disusul oleh Farel setelah memasang sealtbeth Farel menyalakan mesin mobil dan meninggalkan perkarangan rumahnya selama perjalan Acha hanya menutup matanya kerena ia masih mengantuk sedangkan Farel ia fokus terhadap jalanan sesekali menengok kearah Acha yang tertidur

Mobil Farel sudah berhenti didepan gerbang sekolah Acha, Farel berniat membangunkan adiknya tersebut

"Cha bangun yuk udah sampe sekolah nih" kata Farel sambil menepuk pipi Acha pelan

"Eagrhh" erangan tersebut muncul dari bibir mungil Acha lalu gadis itu melihat sekekeling dan benar dirinya sudah sampai di depan geebang segera ia merapihkan kembali tataan rambutnya dan bertanya kepada abangnya

"Bang di muka gue gak ada aliran sungai kan" tanya Acha memastikan

"Gak ada udah buru masuk ntar keburu bel" jujur Farel dan Acha segera turun dari mobil Farel dengan senyum yang menghiasi wajah cantik

Saat ia berjalan di koridor sekolah manik matanya bertemu dengan tatapan tajam milik seseorang tapi ia sangat menyukainya, Acha berjalan mendekatinya dan menyapanya

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang