4🐠

3.9K 265 8
                                    

Hallo readers apa kabar hari ini?
Gimana kangen nggk sama cerita ini? Suka nggk? Kangen ya, suka ya? Mau maksa nih hehe.
Terus dukung cerita ini ya, dan jangan lupa Vote😍

Happy Reading
***

Sore ini cuacanya sangat cerah, diiringi dengan hembusan angin sore menambah kesan sejuk. Setelah melaksanakan sholat ashar Kayra berjalan membuka balkon kamar lalu duduk di salah satu kursi dengan memangku gitar kesayangannya.

Sebelum memetik senarnya, Kayra terdiam mendongakkan kepalanya memandangi awan yang bergerak tertiup angin. Kayra menghela nafas panjang.

"Pa? Papa apa kabar? Kapan pulang? Kay rindu Papa, cukup Mama aja yang ninggalin Kay, Papa jangan tinggalin Kay. Kay sendirian Pa, Kay butuh Papa, pulang Pa."

Kayra bergumam, pipinya sudah basah oleh air mata. Semenjak Mamanya meninggal Kayra tinggal di rumah sendiri, sedangkan Papanya tinggal di Jepang dan lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaanya karena jika Ia tinggal di Indonesia itu hanya akan membuatnya terpuruk karena selalu teringat akan kenangan bersama mendiang Istrinya.

Kayra sendiri memilih untuk tetap tinggal di Indonesia dan menolak untuk ikut ke Jepang dengan alasan, karena Dia tidak ingin meninggalkan semua kenangan bersama Sang Mama di rumah itu.

Terkadang Papanya pulang mengunjungi Kayra namun hanya sebentar lalu Ia kembali pergi, terkadang juga Kayra lah yang mengunjungi Papanya jika Dia mulai lelah sendiri.

Kayra memejamkan matanya lalu mulai memetik senar gitar dan mulai bernyanyi.

Di mana akan kucari
Aku menangis seorang diri
Hatiku s'lalu ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi

Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku

Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi

...

"Pa! Kayra mau eskrim." Kayra kecil menangis.

"Iya Papa belikan, tapi Kay jangan nangis ya sayang?"

Ingatan Kay berputar saat dimana Dia menangis meminta eskrim, lalu Mahendra- Papanya Kayra menenangkan dan membelikanya eskrim.
...

Lihatlah hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi

...

"Pa! Papa jangan pergi, jangan tinggalin Kay sendirian Pa. Kay ingin Papa tetap tinggal di rumah ini dengan Kay Pa." Kayra menangis sambil menarik tangan Papanya.

"Papa gabisa Sayang, Papa selalu ingat Mama jika tinggal di sini, Papa gak kuat. Papa pergi jika Kayra nggk mau ikut Papa, Kay baik-baik di rumah, Papa sayang Kay." Setelah mencium kepala Putrinya, Mahendra pergi meninggalkan Putri tercintanya.
...

Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku

Ayah…

"Kay sayang Papa." Lirih Kay diakhir lagu.

Cklek!
Pintu terbuka dan nampak seseorang yang sudah rapi dengan pakaian casualnya, tak lupa juga seorang baby yang ada di gendonganya. Mereka menghampiri Kayra yang masih terdiam menunduk.

Me and Baby NemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang