TAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD.
***
"Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!"
***
Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw.
Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...
Mohon maaf baru up lagi huhu😭 semoga kalian tetap setia menanti ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonus si Lucu Baby Nemo yang baru bisa jalan😍😘
***
Semua terlihat tegang melihat sorot mata Kayra yang tenang namun menusuk, entah apa yang merasuki Kayra namun kini auranya sangatlah menyeramkan. Ucapanya tenang namun suaranya terdengar dingin, badannya masih diam namun mampu membuat bulu kuduk berdiri.
Naoval dan Kayra sudah sama-sama siap, Candra sebagai pemandu pun sudah siap. Sama seperti waktu dulu, pertandingan ini adalah pertandingan bebas dalam artian tidak ada peraturan didalamnya.
"Gue kasih keringanan, lo boleh membuat pertahanan." Ucap Kayra tenang.
"Kayra, Naoval sudah siap?" Tanya Candra.
Naoval mengangguk sedangkan Kayra mengangkat tanganya sebagai tanda Ia ingin berbicara.
"Meski Ayah sebagai wasit disini tapi Kay gamau ada yang memberhentikan tarungnya sebelum Kay yang memberhentikan atau Naoval yang terkapar." Ucap Kayra sambil menatap Naoval.
Naoval meneguk salivanya. Merasa benar-benar takut dibuatnya Kayra saat ini seperti iblis berparas bidadari, sangat menyeramkan namun sangat cantik.
"Nak-" Ucap Liana yang ingin protes.
"Ga apa-apa Tante ini udah konsekuensi dari perjanjian yang udah Naoval buat."
"Kamu setuju Naoval dengan peraturan yang Kayra ajukan?" Tanya Candra.
"Val setuju Yah."
"Ok keduanya sudah siap, silahkan pasang kuda-kuda."
Tangan diangkat tanda pertarungan dimulai. Sesuai perjanjian Naoval tidak akan melawan maupun menghindar, Ia hanya diperbolehkan membuat pertahan.
Awal-awal pertarungan ini nampak biasa saja bahkan Naoval pun tidak terlalu banyak menahan serangan Kayra, namun lama kelamaan terlihat sekali Kayra mulai menambah tenaganya guna menghukum Naoval dengan sungguh-sungguh.
Naoval kewalahan menghadapi tenaga Kayra, bahkan sering sekali wajah dan badannya terkena pukulan.
Orang-orang yang melihat itu hanya bisa menelan saliva bergidik ngeri, bahkan sesekali ikut meringis ketika salah satu tubuh Naoval lagi-lagi terkena tendangan atau tonjokan.
Bak orang kesetanan, Kayra benar-benar kalap. Semua yang melihat itu merasa ngeri dan mengira bahwa Kayra kerasukan namun berbeda dengan Naoval, Ia mengetahui bahwa ini adalah luapan emosi yang sudah lama Kayra pendam. Naoval tau karena ia memperhatikan mata Kayra yang memerah seperti menahan tangis.
