Jangan pernah mencintai dua orang dalam satu hati.
-Layla Shaitama-
***Kayra terdiam. Jika begitu maka siapa yang harus disalahkan? Bagaimana mungkin orang yang selama ini Kayra hormati dengan kejinya berbuat hal kotor dan mengkhianati orang yang dicintainya.
"Lalu bagaimana hubungan Papa?"
"Liana hamil dan meminta pertanggungjawaban dari Papa, tapi Papa tidak mau dan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Papa tidak berani cerita sama Mama kamu karena Papa takut, selama berminggu-minggu Papa selalu dihantui rasa takut dan bersalah akhirnya Papa diam-diam menikahi Liana."
"Apa Papa izin pada Mama?"
Mahendra menggeleng sebagai jawaban.
"Pa! Kayra kecewa sama Papa atas apa yang Papa perbuatan. Bagaimana mungkin Papa berkhianat sampai sejauh ini?"
"Maafin Papa Kay, Papa gatau harus bagimana lagi. Papa yang awalnya tidak mencintai Liana bahkan memperlakukanya dengan tidak layak sekarang Papa sangat mencintainya karena keteguhan dan kesabarannya dalam menghadapi Papa.
Pada saat dimana Papa berkata jujur pada Layla dan menjelaskan semuanya yang telah terjadi pada Papa dan Liana itu membuat Layla marah besar dan pergi dari rumah dengan perasaan marah dan kecewa membuatnya hilang kendali dan sampai pada kejadian dimana Layla mengalami kecelakaan maut dan meninggalkan kita."
Mahendra menjelaskan dengan hati yang teriris, penyesalan yang teramat sangat namun apalah daya nasi sudah menjadi bubur berandai-andai pun percuma semua sudah terjadi.
Saat ini Mahendra hanya berharap Kayra tidak akan membenci dirinya.
"Jadi Papa dan Istri muda Papa itu penyebab dari kamatian Mamaku?" Tanya Kayra lirih. "KALIAN SEMUA JAHAT! AKU BENCI KALIAN DASAR PEMBUNUH!"
Setelah mengatakan itu Kayra berlari keluar.
"Kayra! Kay!" Panggil Mahendra dan berlari mengejar.
Kayra masuk ke dalam Mobil mengabaikan teriakan Papanya, melihat Kayra menangis membuat Naoval bingung apa yang sudah terjadi?
"Kita ke Villa ambil barang-barang terus pulang ke Jakarta. Cepat Val!"
"Tapi Kay Papa lo?"
"GUE BILANG JALAN YA JALAN CARNAOVAL!" Teriak Kayra.
Naoval kaget dan semakin bingung tak banyak tanya dia langsung menekan gas dan pergi dari kediaman Mahendra.
Mahendra sendiri langsung masuk kembali ke rumahnya dan siap-siap berkemas.
" Kalian cepat siap-siap kita akan ke Jakarta menyusul Kayra!" Perintah Mahendra.
Mereka pun pergi untuk bersiap-siap dan langsung berangkat ke Jakarta.
***
Setelah berkemas Kayra, Nemo dan juga Naoval langsung memilih pulang dengan Gocar selama perjalanan Kayra terus menangis dalam diam dengan posisi mendekap Nemo yang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Baby Nemo
Teen FictionTAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD. *** "Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!" *** Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw. Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...