Mohon maaf baru bisa update huhu author kerjanya lembur terus belum ada senggang, ini author usahakan update ya. Semoga kalian suka.
Happy Reading
***"Kay?"
"Kayra?"
Gue terbangun dari tidur yang sangat indah, dimana gue rasa beban dan masalah semuanya sirna tapi saat gue bangun dan melihat keadaan sekeliling kenapa tampak asing?
"Kayra sayang?"
Gue dengar ya gue dengar suara itu.
"Sayang?"
Ya! Itu suara Mama tapi dimana Mama? Gue mencari-cari keberadaan Mama, menelusuri sumber suara itu.
"Mama? Mama dimana?"
"Kayra?"
Gue menoleh kebelakang dan betapa bahagianya gue bisa melihat Mama yang tersenyum memandang. Mama sangat cantik dengan balutan gaun putih dengan rambut yang tergerai indah dan mahkota mutiara yang menghiasi surai hitamnya.
Gue langsung berhambur memeluk Mama, begitupun Mama yang langsung memeluk gue, mendekap gue dengan kehangatan dan kasih sayangnya yang selama ini hilang.
YaAllah betapa rindunya hati ini pada Bidadari tak bersayap yang selama ini sudah tenang bersama-Mu Yarabb. Betapa rindunya tubuh ini atas dekapan hangatnya yang penuh dengan kasih sayang.
"Kayra rindu Mama?"
Tanpa ragu gue mengangguk mantap.
"Ya, Kay sangat-sangat rindu Mama. Kay rindu pelukan Mama, Kay rindu senyuman Mama, Kay rindu diomelin sama Mama karena kenakalan Kay dan Mama tau saat ini Kay akan ikut dengan Mama."
"Tidak sayang, Kay belum bisa ikut Mama saat ini."
Mama melepas pelukannya terus membimbing gue untuk duduk di kursi kayu dengan ukiran indah.
Gue memandang Mama dengan keheranan.
"Kenapa Kay ga boleh ikut Mama?"
"Tugas Kay belum selesai maka dari itu Kay belum bisa ikut dengan Mama, Kay masih harus bertahan. Mama selalu berdo'a untuk kebahagiaan Kay."
"Kay akan bahagia jika ikut dengan Mama."
"Tanpa ikut dengan Mama pun Kay akan bahagia, Kay akan selalu dikelilingi orang-orang yang sayang sama Kay. Jika Kay ikut Mama apakah Kay tidak kasihan sama Ayah, Bunda, Papa dan Mama Liana hem?"
"Kay kasihan sama Ayah dan Bunda tapi Kay rasa Kay sudah tidak perduli lagi dengan Papa dan juga Tante Liana, mereka kan yang membuat Mama pergi dan ninggalin Kay?"
"Tidak sayang tidak. Mama pergi bukan karena mereka. Dengarkan Mama, dunia itu fana dan sesuatu yang ada didalamnya hanya bersifat sementara. Mama pergi karena sudah seharusnya pergi dan itu adalah takdir Allah bahwa tugas Mama sudah selesai sampai saat itu. Kay jangan pernah menyalahkan Papa dan Mama Liana atas kepergian Mama, Kay percaya takdir?"
"Kay percaya Ma, tapi kenapa harus Mama yang pergi kenapa bukan Tante Liana saja? Kay benci dia Ma."
"Batas hidup dan waktu seseorang di dunia itu berbeda-beda sayang. Waktu Mama di dunia hanyalah sampai detik itu dan untuk waktu Mama Liana masihlah panjang karena tugas Mama Liana masih banyak yaitu membahagiakan Kayra, Papa dan juga Sasya. Kay harus percaya sama Mama bahwa Tante Liana sangat menyayangi Kay bahkan dibandingkan Sasya Mama Liana lebih menyayangi Kay dan karena itulah Sasya berlaku tidak baik pada Kay karena rasa cemburunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Baby Nemo
Teen FictionTAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD. *** "Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!" *** Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw. Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...