18a🐠

1.8K 157 10
                                    

Jangan menghakimi kesalahan seseorang diatas kesalahanmu,  membandingkan dua kesalahan tidak akan membuat salah satunya menjadi benar.

-Capruk Author MaBN-
***

"Siap-?"

Terkejut, satu kata yang menggambarkan suasan kedua manusia yang saling berhadapan itu. Bagaimana mungkin seseorang yang selama ini selalu Kayra rindukan setiap saatnya berada di kediaman Neneknya.

Apa yang dilakukannya? Lalu siapa wanita ini? Banyak sekali pertanyaan yang berada dalam benak Kayra.

Melihat situasi yang sedikit canggung dan membutuhkan ruang privasi membuat Naoval memilih undur diri dan menunggu di mobil sambil membawa Nemo yang tertidur.

"Kay, gue tunggu di mobil ya?"

Kayra menjawab dengan sebuah anggukan, matanya masih fokus pada seseorang yang berada dihadapannya.

"Papa? Apa benar ini Papanya Kay?" Tanya Kayra sambil memegang tangan Papanya.

"Iya sayang ini Papa nak." Ucap Mahendra sambil memeluk Kayra.

"Papa ngapain disini? Papa kenapa ngga pulang ke rumah? Papa masih marah sama Kay? Maafin Kay Pa."

Kayra menangis dalam pelukan Mahendra.

"Mas kita bawa Kayra masuk dulu kedalam ya."

"Iya sayang."

Kayra terdiam, lalu melepas pelukannya. Apa yang dia dengar barusan 'sayang?' Siapa yang barusan Papanya panggil?

"Kayra kita masuk dulu ya?"

Mereka berdua menuntun Kayra dan mendudukkan tubuh Kayra di sofa.

"Pa, siapa dia?"

Mendapat pertanyaan itu membuat tubuh Mahendra menegang, inilah masa-masa yang selalu Mahendra takutkan Kayra dengan pertanyaan.

Harus jawab apa dia? Apakah harus berbohong lagi? Rasanya dia tidak tega membiarkan Kayra hidup dalam kesendirian lagi dan selalu berteman dalam kesepian. Tapi jika jujur, Mahendra takut Kayra akan membencinya.

"Sa-saya..."

"Siapa Ma?"

Semua orang yang berada di ruangan menoleh pada seseorang yang muncul dari dalam kamar.

"Sasya?"

"Kayra?"

"Kenapa lo disini?" Tanya Kayra.

"Perlu gue ngasih tau lo? Siapa lo dihidup gue?" Jawabnya angkuh.

"Sasya!" Tegur Mahendra.

Kayra semakin bingung kenapa Papanya berada disini juga Sasya dan kenapa Papanya bisa kenal dengan Sasya.

"Terus aja bela." Ucap Sasya dengan acuh.

"Aaarghh Kayra gak ngerti sama situasi ini, maksudnya apa sih?"

"Kayra, Papa akan kasih tau sesuatu sama kamu tapi Papa mohon kamu jangan pernah membenci Papa ya sayang."

Me and Baby NemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang