TAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD.
***
"Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!"
***
Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw.
Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonus pict Baby Nemo yang mode manjahhh sama Appa🐙
***
"Kayra!"
Teriakan Naoval berhasil mengalihkan perhatian Sasya, sedangkan Kayra berusaha menarik diri keatas meski sulit sedangkan tangan kirinya sudah tidak bertenaga.
"Naoval?" Sasya terkejut.
"Jika Naoval sudah bisa manggil gue, tandanya kejahatan lo udah terbongkar dan lo gabisa mengelak lagi." Ucap Kayra dengan sunggingan kemenangan.
"Ini semua salah lo! Gue benci sama lo." Sasya kembali menginjak tangan Kayra.
"Aaaaarghhh!"
Mendengar teriakkan Kayra semua yang ada di bawah menjadi panik.
"Pak tolong Kayra pak." Pinta Carina.
"Rangga, Daniel kalian ambil kasur busa yang ada di kamar ruangan saya cepat! Dan kamu Naoval naik ke atas pelan-pelan dan bantu Kayra kemudian tangkap Sasya."
Mereka bertiga langsung bergegas melaksanakan tugasnya.
"Kay lo bertahan Kay." Teriak Sherina.
"Woy Sasya lo bangsat mati aja lo!"
"Gue harus mati? Gak salah? Mending Kayra aja yang mati hahah." Teriak Sasya.
"Sasya! Jika kamu berbuat nekat dan mencelakakan Kayra saya pastikan hidup kamu mendekam di penjara!" Teriak Candra.
"Saya tidak perduli Pak! Yang penting Kayra mati!" Tekan Sasya.
"Gue udah gak tahan, tangan gue sakit banget." Gumam Kayra.
Daniel dan Rangga sudah kembali membawa kasur busa lalu menyimpan tepat diposisi Kayra terjatuh. Sedangkan Naoval mengendap-endap menuju Sasya.
Sesampainya dekat Sasya, Kayra langsung menarik Sasya dan menamparnya.
Plak!
"Dasar manusia iblis, gara-gara lo gue jadi buta dan anak gue hampir mati bangsat!" Ucap Naoval sambil menarik rambut Sasya.
"Aaargh sakit Val!"
"Ini belum sesakit yang Kayra rasain, lo emang bener-bener harus mati gak pantas hidup!"
Saat Naoval sibuk dengan Sasya, Kayra sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan. Meminta tolongpun percuma disaat Naoval sedang kalap.
