Walau cerita ini enggak seru setidaknya hargailah sedikit karya ini;)
Happy Reading
***Kini semua siswa maupun siswi SMA Angkasa sedang berkumpul di ruang silat, semua ingin menyaksikan pertandingan kedua pesilat kebanggaan SMA Angkasa yang terkenal dengan kemampuannya.
Kayra sudah siap dengan baju dan juga body yang melekat pada tubuhnya, tak lupa juga dengan Naoval yang sama-sama sudah siap.
"Kay, lo serius mau sparing sama Naoval? Dia jago di gelanggang¹." Tanya Carina khawatir.
"Lo lupa gue?" Lirik Kayra.
"Ya bukan gitu tapi ah udahlah gimana lo aja deh." Pasrah Carina.
"Lo tenang aja, cukup diam dan liat gue tanding." Ucap Kayra menenangkan.
Kayra dan Naoval maju ke tengah gelanggang, mereka saling bertatapan. Kayra memandang Naoval dengan pandangan dinginya, sedangkan Naoval memandang dengan pandangan yang entahlah sulit diartikan.
Ketika mereka akan memasang kuda-kuda, dan siap untuk memulai namun tiba-tiba saja suara beriton seseorang membuat semua orang yang ada di ruangan menoleh pada sumber suara termasuk juga Kayra dan Naoval.
"Dody turun! Biar saya yang menjadi wasit mereka." Ucap Candra pada Dody. Tanpa banyak omong Dody pun langsung turun.
Semua orang yang ada di ruangan ini menjadi lebih tegang, persoalan Kayra dan Naoval membuat sang Pemilik Yayasan ikut turun sampai menjadi wasit. Ada apa ini? Mungkin begitulah fikir mereka.
"Saya akan menjadi wasit kalian." Ucap Candra dengan suara tegas.
"Saya ingin dalam pertandingan ini tidak ada peraturan seperti biasa, saya ingin tanding bebas." Ucap Kayra dengan mata masih menatap Naoval.
"Kamu setuju Naoval?" Tanya Candra pada Naoval.
"Saya setuju pak!" Jawabnya.
"Baik pertandingan saya mulai."
Instruksi mulai diucapkan, Kayra dan Naoval mulai memasang kuda-kuda satu detik kemudian terjadilah pertandingan sengit.
Kayra dengan segala emosinya terus menyerang Naoval tanpa jeda, Naoval dengan sigap menahan serangan Kayra. Naoval yang mulai kewalahan membalikkan serangan, Kayra tak mau kalah dia menendang dan memberi Tendangan Tsabit sampai Naoval terjengkang.
Melihat itu dengan sigap Candra memisahkan, memberi jeda lalu setelah nafas keduanya teratur Candra memberikan instruksinya yang kedua. Kayra langsung menyerang tanpa ampun dan beberapa kali pula pukulanya mengenai wajah dan juga tubuh Naoval sehingga wajah Naoval terdapat banyak lebam.
"Gila si Kayra tenaganya bukan kaleng-kaleng kalau lagi emosi." Keluh Naoval dalam hati sambil terus menahan serangan Kayra.
"Hajar terus Kay! baku hantam, Tuman!" Teriak Carina girang sambil loncat-loncat dan bertepuk tangan.
"Kayra aku padamu!" Teriak Eric yang baru datang di samping Carina sambil memberikan dua fingerlove.
Carina yang mendengar teriakkan Eric itu hanya terdiam memandang aneh, merasa diperhatikan Eric menoleh pada Carina kemudian Ia menurunkan tangannya dan memberikan cengiran khas sambil menggaruk kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Baby Nemo
Teen FictionTAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD. *** "Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!" *** Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw. Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...