***
Di Tangerang.
Rombongan Naoval kini telah berada di jalan menuju desa yang ada di pelosok kota Tangerang. Jalan yang terjal berbatu tidak membuat mereka menyerah dalam melanjutkan pencarian.
Namun tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi oleng, membuat mereka terpaksa harus turun. Saat diperiksa ternyata ban mobil mengalami kebocoran akibat paku yang tersebar di jalan yang mereka lalui.
"Kenapa harus sekarang sih!" Naoval menendang ban mobil.
"Lo sama yang lain mending lanjut jalan aja kemungkinan Kayra ada di dalam bangunan itu." Tunjuk Daniel pada bangunan tua.
Sekitar beberapa meter dari tempat mereka diam sudah tampak sebuah bangunan besar tua yang Daniel yakini disitulah Kayra berada.
"Betul kata Daniel ayo semuanya kita bergegas. Bangunan itu sangat luas kemungkinan akan ada banyak ruangan dengan begitu kita akan berpencar." Ucap Candra.
"Lo gimana?" Tanya Rangga.
"Gue bakal urus satu mobil disini setelah itu gue nyusul kalian."
Rangga mengangguk kemudian berlari menyusul orang-orang.
"Untung Nemo dititipin ke Mami, coba kalo tadi Bunda maksa buat bawa Nemo bisa makin repot ini."
Daniel bermonolog sambil membongkar dan memasang ban serep.
***
Sesampainya di bangunan tua mereka langsung berpencar, memeriksa setiap ruangan.
Mahendra dan Liana langsung pergi ke bagian atas, Ia yakin Kayra ada di atas karena Mahendra mendengar suara kegaduhan didalam ruang atas.
Saat sudah sampai di depan pintu tanpa ragu Mahendra langsung membuka pintu dan alangkah terkejutnya ia melihat Kayra dengan keadaan yang sangat memprihatikan dengan sebuah pisau yang menancap di perutnya.
"KAYRA!" Teriak Mahendra.
Kayra menoleh dan tersenyum. Cepat-cepat Mahendra menghampiri Kayra yang hampir tumbang. Mahendra tak kuasa menahan tangis melihat keberadaan Kayra.
Mendengar teriakkan Mahendra semua orang berlari untuk menghampiri, dan mereka pun ikut terkejut melihat Kayra yang sudah terkulai dalam pangkuan Mahendra.
Riska tak kuasa melihatnya ia menangis dalam dekapan Candra.
"KAYRA!"
Naoval menghampiri dan berjongkok di samping Kayra.
"Kay lo-?"
"Gu-gue min-ta tol-long sama lo ca-cabut pisaunya gu-gue ngeri li-liatnya." Ucap Kayra terbata memotong ucapan Naoval.
"Lo tahan gue bakal cabut pisaunya."
Dalam satu kali tarikan pisau terlepas dari perut Kayra, darah segar mengalir tanpa henti. Terdengar teriakan para wanita terkecuali Kayra yang hanya meringis saja sebagai respon rasa sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Baby Nemo
Teen FictionTAMAT || BELUM REVISI, TIDAK SESUAI EYD. *** "Dia suka sama lo, lo jadi Mamanya gue jadi Papanya. Ini perintah bukan penawaran dan tidak menerima penolakan!" *** Anda penasaran? Sama saya juga wkwkw. Kuy atulah dibaca ceritanya, kalau udah dibaca ja...