Chapter 17

2.2K 182 8
                                    

----- Happy Reading -----

Sebelum baca jangan lupa difollow dulu...
Terima Kasih...








Melihat sahabatnya yang terlihat murung, Khao, Nut dan Namtan mengajak nya ketempat yang bisa membuat suasana hati pria itu kembali membaik. Apa lagi kalau bukan makan.
Khao memperhatikan sahabatnya itu terus terdiam, tidak banyak kata yang diucapkannya. Jika biasanya mereka selalu mendengar Win yang terus berceloteh dan mengeluarkan lelucon yang keluar dari suara lucunya itu. Tapi kali ini sangatlah berbeda.

Entah apa yang sedang dipikirkan nya, hingga membuat pria itu tampak seperti orang yang sedang kurang bersemangat. Di tanya pun, hanya beberapa kata yang dijawabnya, dan senyum yang dibuat hanya senyum biasa, bukan senyum kebahagiaan sampai memperlihatkan khas gigi kelincinya.

Khao,Nut dan Namtan, kini mereka melihat seperti bukan Win Metawin yang dikenalnya. Metawin yang Mood nya akan cepet berubah jika sudah bertemu dengan makanan. Dan untuk pertama kalinya pula mereka melihat sahabat manis nya seperti itu. Terpuruk, mungkin itu yang sedang dirasakan oleh nya.

Saat ini mereka sudah berada direstoran yang tidak jauh dari kampus, di pilihnya meja yang paling ujung dan tidak terlalu ramai. Khao meminta sahabatnya itu untuk memilih makanan apapun yang disukainya, dilakukannya agar Metawin tidak lagi terlihat buruk.

Lalu dipilihnya dua makanan terbaik yang selalu dia pesan ketika sedang makan direstoran tersebut.

Namtan melihat Win yang terus menatap layar ponselnya, ketika dilihat pria manis itu sedang melihat-lihat foto nya ketika bersama dengan Bright " Win. Apa gak ada yang lo mau ceritain ke kita??." Ucapan nya membuat yang ditanya menghentikan kegiatannya.

Win menatap wanita didepannya " Eum.. Ko Gue ngerasa kalo gue gak rela jauh dari Bright, ya ." Jawabnya pelan.

Diusap tangan Win " Apa lo punya rasa sama Bright??." Namtan mencoba bertanya lebih serius mengenai perasaan Win terhadap Bright.

" Gue juga gak ngerti sama perasaan gue ke dia Nam. Tapi yang gue rasain sekarang 'sakit', pas Phi Love minta gue buat jauhin Bright, terlebih lagi gue tau kalo dia udah tunangan ."

" Itu tandanya lo udah cinta sama dia Win ." Bales Khao.

" Kalo itu cinta, apa gue salah udah cinta sama pacar orang??." Win memutar pelan wajahnya kearah tiga sahabatnya.

" Lo gak salah Win, karna cinta bisa datang dari rasa nyaman. Dan lagipula kita kan gak pernah tau kapan cinta itu datang dan tumbuh ."

" Dan gue harap lo bisa ngejauh dari Bright, walaupun mungkin bakal susah karna lo udah cinta sama dia ." Ucap Nut.

Dia terdiam mendengar ucapan Nut. Mungkin benar, dirinya harus bisa menjauh dari Bright, walau begitu berat. Menghancurkan kebahagiaan orang lain adalah suatu kejahatan yang tidak ingin dilakukannya. Perihal perasaan terhadap pria dingin itu, biarkan semuanya tetap tersimpan didalam hati. Menempati ruang tersendiri didalam hatinya.

Ketika mereka sedang serius mendengarkan cerita Win Metawin, kedua mata itu tidak sengaja melihat objek yang menarik atensinya. Dia sedang duduk seorang diri didekat jendela sambil mengetik sesuatu dilaptop, mungkin dia sedang mengerjakan tugas. Pikirnya.

" Eh.. Lo mau kemana Nam?? ." Tanya Nut yang melihat Namtan tiba-tiba berdiri dari duduknya. Tetapi tidak dijawab olehnya, karena atensinya masih tetap fokus pada seseorang yang duduk sendiri. Ketiga pria yang melihat tingkah aneh Namtan hanya bisa memperhatikan nya.

Baru beberapa dia melangkah, datang seorang pria menghampiri orang itu, langsung duduk didepan nya dan melontarkan senyum setelahnya. Seketika itu juga Namtan membalikkan badan dan kembali duduk dikursi nya.

Benci jadi Cinta (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang