Chapter 18

2K 178 3
                                    

----- Happy Reading -----

Sebelum baca jangan lupa difollow dulu..
Terima kasih..










" Win! ." Panggil Bright, yang melihat Win sedang memakirkan sepeda motornya.

Win menatap malas pria itu, memilih tidak memperdulikan keberadaan nya dan kemudian berlalu begitu saja.

Bright mengejar Win yang berjalan dengan cepat. Ditarik tangan itu pelan membuat pemiliknya berhenti " Win! Tolong jelasin ke gue kenapa lo kaya gini ke gue?? Apa gue ada salah ke lo?? ."

Win terdiam sejenak, lalu ditatap pria disampingnya " Gue kan udah bilang kalo lo gak ada salah sama gue. Dan gue juga kan udah jelasin ke lo kenapa masih nanya lagi!! ." Balas Win ketus.

Dengan mata yang mulai berkaca-kaca " Kalo gue gak punya salah, kenapa lo bersikap kaya gini ke gue, Win?? ."

Win menarik tangan nya " Sorry, gue lagi buru-buru ." Ucap Win. Setelah itu langsung berlari kearah fakultasnya.

Bright mengusap wajahnya kasar, dan kini dada kirinya terasa begitu sangat sakit, diremas nya dengan sangat kuat, lalu teriak sekuat mungkin untuk mengeluarkan amarahnya. Mahasiswa yang kebetulan melintas hanya bisa melihat Bright heran, tidak tahu apa yang sudah terjadi dengan pria itu, sehingga membuatnya teriak begitu kencang.

...
" Lo kenapa Bright??." Tanya Lee yang kebetulan lewat dan melihat sahabatnya itu sedang duduk disamping mobilnya, dengan pipi yang sudah terlihat basah. " Apa lo ada masalah sama Love?? Kalo lo ada masalah, lo bisa cerita sama gue Bright ." Lee mengusap punggung Bright lembut.

Bright menggeleng " Gue gak kenapa-kenapa Lee ."

" Kalo lo gak kenapa-kenapa, terus ngapain lo duduk disini dengan muka lo yang keliatan berantakan gitu?."

Bright menengadahkan kepala melihat wajah Lee lekat " Gue kaya gini karna Win ."

" HAH! Karna Win?? Maksud lo gimana, gue gak ngerti? ." Lee yang tidak mengerti, mencoba meminta penjelasan dari ucapannya tadi.

" Gue kaya gini, karna Win marah sama gue, dan dia bilang kalo gue gak usah ketemu dia lagi ." Ujar Bright dengan air mata yang diusapnya.

" Lah ko bisa dia bilang gitu ke lo?? Apa lo udah bikin kesalahan fatal sampe dia bilang gitu ke lo?? ."

" Gue juga gak tau salah gue apa, setiap gue tanya dia gak pernah mau jelasin ."

Kemudian Lee diam, dan kembali memberikan usapan lembut pada punggung sahabatnya, sekedar memberikan ketenangan.

Setelah itu Lee Thanat mencoba mengajak Bright untuk masuk kedalam kelas, namun dengan cepat ditolaknya. Bright mengatakan kalau dirinya sedang tidak ingin mengikuti kelas hari ini. Lalu dipilihnya masuk kedalam mobil dan menancap gas, keluar kampus.

Lee Thanat tidak bisa berbuat banyak terhadap sahabatnya itu. Membiarkan nya pergi, karena dia mengerti pria itu butuh menyendiri untuk menenangkan hati dan pikirannya. Dan Lee juga merasa prihatin dengan kondisi sahabatnya, yang terlihat sangat terpuruk. Kondisinya pun sangatlah berbeda, ketika dia mempunyai masalah dengan Love, Bright masih bisa menutupi kesedihan nya dengan senyum. Tetapi kali ini tidak, dia benar-benar tidak bisa menutupi itu semua, kesedihan sangat terlihat jelas diraut wajahnya.

...
Sebelum memasuki kelas, Mike dan Lee mencoba menemui Win Metawin difakultasnya. Bermaksud untuk ikut meminta penjelasan pada pria itu, mengenai permasalahannya dengan Bright Vachirawit.

Benci jadi Cinta (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang