------ Happy Reading ------
Sebelum baca jangan lupa difollow oke..
Terima kasih..
Pagi ini di kediaman keluarga Joss Wayar Chivaree begitu nampak terasa sunyi. Bukan karena mereka semua yang sudah sibuk melakukan aktivitasnya. Melainkan, sang kepala keluarga yang sedang terbaring lemas ditempat tidur, karena terserang demam yang tak kunjung turun sejak kemarin. Jadi, ibu satu orang anak itu harus sibuk mengurus suami sekaligus membuatkan sarapan pagi untuk anak semata wayang nya. Sehingga pagi ini hanya ada Bright seorang diri yang menyantap sarapan pagi.
" Pah bangun, sarapan dulu. Nanti abis itu minum obat ." Zee yang membawakan semangkuk bubur, lalu ia letakkan diatas nakas samping tempat tidur. Namun tidak ada jawaban dari Joss, ia masih tetap berbaring dengan selimut yang menyelimuti setengah tubuhnya.
" Pah bangun. Kalo kamu gak sarapan dan minum obat, gimana mau cepat sembuh ." Zee mulai menggoyak-goyakan tubuh suaminya pelan seraya membangunkannya. Dan Joss hanya bergumam dengan kedua mata yang masih tertutup.
Ya, Zee Pruk hanya lah seorang istri yang mempunyai batas kesabaran. Ia sudah merasa kesal dengan perilaku suaminya yang sulit jika harus disuruh makan dan minum obat, Zee merawat suaminya dengan penuh esktra kesabaran yang tinggi, dikarenakan Joss yang sangat sulit bila diharuskan untuk meminum obat. Apalagi obat yang harus ia minum berbentuk kapsul, ia harus menggunakan bantuan buah pisang untuk dapat bisa meminum nya. Dan Joss juga terbilang manja jika sedang sakit, Zee diharuskan tetap berada disamping nya dan tidak boleh kemana-mana. Walaupun diperbolehkan itu harus sebentar dan tidak boleh lama.
" Pah! Kalo papah begini terus, mamah gak mau ngurusin papah, dan papah urus diri papah sendiri yang lagi sakit ." Zee mulai memarahi Joss, karena ia yang sudah mulai kesal dengan suaminya.
Mendengar Zee yang sudah mulai marah, akhirnya Joss membuka mata nya. Lalu bangun dan menyandarkan tubuh nya dikepala tempat tidur.
Joss yang melihat wajah Zee yang sudah nampak kesal pun langsung meminta maaf. Sedangkan yang lebih muda tetap dalam mode diam tak menghiraukan suaminya yang terus meminta maaf." Mah. Kamu marah??." Ucap Joss. Dan tidak ada jawaban, Zee masih duduk terdiam dipinggir kasur yang kini sedang menatap layar ponselnya. Melihat sang istri yang masih terdiam , akhirnya Joss mendekatkan posisi duduk nya tepat disamping Zee. Dan ia langsung memeluk nya dari samping, menyandarkan kepala pada yang lebih muda, lalu mengecup pipi tirus milik sang istri.
" Kamu jangan diem gini dong mah, kan kamu tau kalo aku gak suka di diemin kaya gini ." Joss mendekatkan wajah nya disamping wajah milik sang istri." Kalo kamu gak suka di diemin, kamu harus nurut sama aku dong pah ." Ujarnya, yang kini menatap bola mata pria berumur 43 tahun tersebut. kemudian Joss menganggukan kepala dan mengeratkan pelukan pada pinggul Zee.
" Ya udah sekarang kamu sarapan dulu, abis itu minum obatnya ." Ucap Zee. Dan Joss membalas dengan gumaman. Lalu Zee mulai menyuapi Joss dengan bubur yang ia buat sendiri.
Dan juga Zee Pruk dengan sangat telaten merawat bayi besarnya tersebut. Ya, itu seperti yang diucapkan Zee kepada suaminya, yang begitu manja bila sedang sakit.
Cklek..
" Astaga pah! Udah gede pake disuapin makan nya ." Ucap Bright yang melihat, pria dewasa berbaju piyama yang sedang disuapi makan.
" Siapa juga yang disuapin. Orang papah makan sendiri ." Joss langsung mengelak perkataan Bright, karena ia yang malu jika anaknya mengetahui sikap manja nya.
Bright menopangkan tubuhnya pada sisi pintu " Ya ampun pah, gak usah ngelak. Aku ngeliat sendiri kalo papah lagi disuapin sama mamah ." Ucap Bright, sambil menaikkan satu alis matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci jadi Cinta (BrightWin)
Roman d'amourWin Metawin Jurusan Ekonomi tahun pertama itu sangat membenci Bright Vachirawit Jurusan Hukum tahun ketiga. Entah Setiap bertemu mereka seringkali berdebat sehingga sahabat dari masing-masing mereka pusing atas kelakuan sahabatnya itu. Tapi waktu te...