Chapter 36

821 61 11
                                    

----- Happy Reading -----

Sebelum baca jangan lupa difollow dulu..
Terima kasih..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

  









     Sore ini Bright ingin berkunjung kerumah Win berniat untuk meminta maaf pada pria manis tersebut atas batal janjinya kemarin, dengan membawa beberapa cemilan yang sudah dibelinya kini ia sudah merasa siap untuk pergi. Melajukan mobilnya keluar dari rumah mewahnya, baru beberapa meter ia keluar dari rumah tiba-tiba ada mobil berbelok dengan cepat. Dengan cepat Bright mengerem mobilnya, tidak ada tabrakan hanya saja mobil bagian depannya sedikit lecet akibat terserempet mobil tersebut.

Keduanya pun masing-masing keluar dari mobil untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Tiga orang pria berbadan besar layaknya bodyguard keluar dari dalam mobil hitam yang sudah menyerempetnya, ia mengabsen satu persatu pria tersebut mungkin ada yg dikenalnya, ternyata tidak. Salah satu pria menghampiri Bright tanpa banyak bicara atau protes pria tersebut langsung memberikan sejumlah uang padanya " Nih gue ganti rugi mobil lo yang lecet .". Bright termangu sambil menerima uang tersebut. Setelah memberikan uang, pria itu kembali kedalam mobilnya dan pergi.
Matanya masih melihat kepergian mobil hitam tersebut " Gila. Belom juga gue ngomong apa-apa! ." Kemudian Bright melanjutkan perjalanannya kerumah Win.

Butuh tiga puluh menit untuk Bright sampai dirumah Win, memarkirkan mobil mewahnya di dekat perkarangan rumah yang sejuk nan indah yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga yang ditanamnya.
Belum juga ia sampai didepan pintu rumah Win. Bright sudah disambut hangat oleh sang tuan rumah yang sedang duduk depan rumah sambil menikmati udara sore.

" Sore Om, Tante ." Salam Bright pada tuan rumah.

" Sore juga Bright! ."

" Om, Tante ada Winnya?! ."

" Oh ada Bright. Kamu duduk dulu biar nanti tante panggil Win ." Dengan semangat Gulf langsung masuk kedalam untuk memanggil putranya.

Bright duduk samping Mew dengan wajah gugup nya " Oh iya Om ini ada cemilan buat Om sama Tante ."

" Makasih ya Bright ." Hanya itu yang diucapkan pria yang memberikan kesan dingin dan tak suka padanya.

Dengan mengenakan baju tanpa lengan dan celana pendeknya Win menyapa Bright diluar yang sedang diam-diaman dengan sang ayah. Lalu memintanya untuk pindah kedalam rumah, dengan cepat Bright bangkit dan masuk kedalam " Hufftt, untung Win kaga lama datengnya ." Ucapnya dalam hati sambil mengelus dada.

Bright terduduk diam sambil terus menatap pria didedapnnya tanpa kedip, meliriknya dari ujung kepala sampai ujung kaki. " Siall! Win seksi banget pake baju itu sama celana pendek ."

" Bright! ."

   " Bright!! ."

" Hah! Iya?! Ada apa Win? ."

" Lo kenapa bengong ngeliatin gue? Ada yang salah ya sama gue? ." Tanya Win serius.

Bright menggeleng " Ha-h gak Win, gak ada yang salah sama lo ." Balesnya sedikit gugup. Win hanya manggut-manggut.

" Lo mau minum apa Bright biar nanti gue bikinin? ."

" Apa aja yang penting seger ."

Win ngangguk mengerti, ketika ia hendak berdiri Gulf tiba-tiba datang dengan membawa minuman dan cemilan.

" Baru aku mau bikinin Bright minum Bun ."

Gulf melirik " Kalo kamu yang bikin nanti kasian Bright gak ada yang nemenin ." Balesnya. Win hanya tersenyum-senyum.

Benci jadi Cinta (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang