Chapter 07

3.1K 248 16
                                    

----- Happy Reading -----


Sebelum dibaca jangan lupa difollow dulu..
Terima kasih..








Betapa terkejutnya Win ketika ia mendapati jam sudah menunjukan pukul 08:00. Untuk kali ini bukan dirinya yang terlambat akan masuk kelas, tetapi ia yang sudah punya janji dengan Bright untuk berangkat kekampus bersama tepat jam 08:00.

" Shiaaaa.. udah jam 8. Gue harus cepet-cepet takut Bright keburu dateng ". Ucap Win yang bangkit dari kasur dan langsung pergi kekamar mandi.

Sudah dua puluh menit Win bergutat untuk bersiapa-siap, setelah merasa semuanya sudah rapih, ia segera keluar kamar. Dan betapa terkejutnya Win ketika melihat Bright yang sudah berada diruang tamu yang ditemani oleh ayahnya.

" Aw Bright ". Ucap Win sambil tersenyum getir kearah Bright karena dirinya yang merasa tidak enak dengannya.

Mew yang melihat anaknya datang langsung memarahinya.

" WIN!!! Kamu tuh kebiasaan sering banget bangun kesiangan, tadi bunda sudah bangunin kamu tapi kamu tetep gak bangun-bangun. Kamu tau gak, Bright tuh sudah nunggu kamu dari dua puluh menit yang lalu ". Ujar Mew yang kesal pada putra bungsunya.

Win hanya terdiam dan menundukan kepalanya saat Mew sedang memarahinya.
" Win minta maaf yah ". Ucap Win yang masih menundukan kepalanya.

" Kamu gak perlu minta maaf sama ayah, tapi kamu harus minta maaf sama Bright yang sudah menunggu kamu lama ". Ujar Mew yang masih merasa kesal dengan kelakuan anaknya.

" Gua minta maaf Bright, gara-gara gue lo jadi nunggu lama ".

" Gak papa ko Win, lagipula kan jam masuknya masih lumayan lama ". Bales Bright sambil tersenyum kearah Win.

" Kalo gitu aku berangkat dulu ya, yah ". Pamit Win pada ayahnya dan tidak lupa Bright pun ikut berpamitan.

Ketika didalam mobil, Bright tersenyum-senyum sendiri mengingat tatkala kejadian antara Win dan ayahnya tadi. Menurut Bright, Win terlihat seperti anak berusia enam tahun yang sedang dimarahi oleh orang tuanya, begitu terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

" Win, lo tadi lucu banget sumpah ". Bright yang masih mempertahankan senyumnya.

Win mengerutkan dahinya tak mengerti apa yang dimaksud oleh pria disampingnya itu " Lucu gimana maksud lo??".

" Lo lucu pas tadi ayah lo marah, lo cuma diem dan nunduk, persis kaya anak kecil. Hehehe ". Ucap Bright sambil tertawa namun tetap fokus kedepan.

Win langsung memukul lengan Bright karena ia merasa kesal telah diejek olehnya " Kurang ajar lo ngejek gue Bright!, dan menurut lo gue harus gimana pas ayah gue lagi marah kaya tadi?? Masa gue harus marah balik ke ayah gue??". Win mendengus kesal dan langsung memasang wajah cemberutnya.

" Ya gak harus gitu juga si Win, cuma gue liatnya lucu aja kalo inget kejadian tadi rasanya gue mau ketawa ". Bright yang masih senyum dan menahan tawa.

Win yang sudah merasa kesal karena telah diejek oleh pria disampingnya itu pun langsung memalingkan wajahnya kesamping melihat kearah luar jendela. Sedangkan Bright yang menyadari perubahan sikap Win akhirnya mencoba meminta maaf.

" Mm.. gue minta maaf Win, gue gak bermaksud buat ngejek lo ".Ucap Bright sambil mengusap belakang kepala Win.
Kemudian Win langsung memajukan badannya sebagai isyarat bahwa dirinya tidak suka disentuh.

" Win ". Panggil Bright " Win, Sekali lagi gu-- ".

" Gak bermaksud ngejek tapi seneng banget ngomongnya ". Seketika Win yang langsung memotong perkataan Bright.

Benci jadi Cinta (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang