Chapter 27

1.9K 162 12
                                    

----- Happy Reading -----

Sebelum baca jangan lupa difollow dulu..
Terima kasih..







Bright Vachirawit teramat sangat senang bisa kembali kerumah dan tidur didalam kamarnya, sudah terhitung dua bulan dirinya mendekam dan berbaring dirumah sakit. Baginya, berada dirumah sakit membuat dirinya seperti didalam tahanan. Tidak banyak yang bisa di lakukannya, hanya tiduran dan berkeliling disekitar rumah sakit jika dirinya sedang merasa bosan.

Hal pertama yang dilakukan olehnya ketika sampai rumah adalah merebahkan tubuh kekarnya dibenda besar yang sangat empuk dan yang sangat dirindukan nya. Tidak lupa juga gitar kesayangannya dia letakkan disebelahnya sambil sesekali memetik senarnya. " Ahh ." Helaan nafas kebahagiaan membuat bentuk senyum di wajah tampannya. Kedua mata yang menatap langit-langit kamar dan sekelilingnya, seketika dia teringat seseorang yang juga sangat dirindukan nya. Masalahnya sudah hampir satu bulan Bright tidak bertemu dengannya, berkomunikasi lewat handphone pun sudah tidak lagi dilakukan, karena seseorang disanalah yang sudah tak lagi membalas pesan yang selalu dia kirimkan.

Bright tidak hanya diam begitu saja ketika seseorang disana tak lagi membalas pesan-pesannya, dia meminta tolong kepada kedua sahabatnya untuk menemui seseorang itu secara diam-diam dan dari kejauhan. Melalui video call lah yang dilakukan Bright untuk bisa melihat seorang pria manis yang masih melekat dipikirkan nya itu.

Bright ingin sekali segera menemui pria manis tersebut, namun dokter memintanya untuk istirahat selama dua hari dirumah sebelum dirinya memulai aktivitas seperti biasa.
Teramat sangat menyebalkan jika harus menahan rindu bagi Bright.

" Bright! ."

Bright pun menoleh " Love! ."

Love berjalan dan mendekat kearah Bright. Dan Bright mengubah posisi nya menjadi duduk. " Boleh aku duduk disebelah kamu? ." Tanya Love dan Bright hanya bergumam. Love yang mendengar langsung mendudukkan dirinya disebelah sang kekasih, menatap pria itu dengan sendu.

" Bright, apa aku boleh tanya sesuatu? ." Dan Bright membalas dengan gumaman sebagai jawaban.

" Bright! Aku mau tau salah aku apa sampai kamu diemin aku kaya gini?! ." Ucap Love pelan dengan wajah yang mulai tampak sedih. Sedangkan yang ditanya diam tak bergeming " Bright, jawab pertanyaan aku! ." Ucapnya lagi dan Bright masih tetap diam.

Plakk

Satu tamparan diberikan Love tepat dipipi Bright. Karena Love yang sudah tidak suka dengan respon yang diberikan oleh Bright padanya. Dan Bright pun terkejut dan langsung menatap Love tajam. " Kamu mau tau salah kamu apa?!! Salah kamu adalah kamu sudah nyakitin Win, kamu selama ini berusaha buat ngejahatin Win dengan menyuruh orang-orang bayaran kamu kan?!! ." Tanya Bright dengan nada yang mulai meninggi dan tatapan tajam. Sedangkan Love hanya diam dengan air mata yang mulai mengalir dipipinya sambil menatap Bright yang menatapnya dengan tajam dan penuh amarah.

" Euh, aku yang salah!! Aku udah nyakitin orang yang kamu cinta. Asal kamu tau Bright! Aku lakuin itu karna aku cinta sama kamu! Aku gak mau kehilangan kamu! Aku mau kita kaya dulu lagi, Bright! ." Ucapnya sambil Love menyeka air mata yang keluar semakin banyak. " Jadi apa aku bener-bener salah dimata kamu karna udah ngelakuin itu semua?! ."

Lagi-lagi Bright diam ketika Love bertanya. " Bright kalo kamu masih kaya gini. Enggak mau menjauh dari Win, aku bakal bilang sama orang tua kita buat cepet nikahin kita!! ."

Benci jadi Cinta (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang