----- Happy Reading -----
Sebelum baca jangan lupa difollow dulu..
Terima kasih...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disepanjang perjalanan pulang Love terus menangisi kondisi Bright yang sekarang, ia sangat sedih kenapa hal itu harus terjadi pada Bright bukan Win Metawin! Kenapa juga Bright harus menolong Win, dan seharusnya Bright tidak menolong Win agar dia tidak bernasib seperti itu. Tangisannya yang bercampur kesal sehingga keluar kata-kata umpatan dari mulut Love, ia terus-menerus memaki dan menyalahkan Win atas semua kejadian ini. Dan Love juga dengan tegasnya akan memberikan pelajaran pada Win agar dirinya merasakan apa yang Bright rasakan saat ini.
Milk yang mendengar mulai mencoba menenangkan pacarnya tersebut, agar sang kekasih bisa menerima semua keadaan saat ini dan tidak menyalahkan siapapun apalagi sampai ingin menyakiti orang lain. Love yang diceramahi merasa tidak terima, ia harus tetap memberikan pelajaran pada Win karena sudah membuat pria yang masih ia cintai harus kembali masuk rumah sakit.
Milk menghembuskan nafasnya kasar, ia merasa kesulitan menasehati Love agar tidak sampai melakukan hal gila tersebut.Sesampainya di kondo, Milk langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur sekedar menghilangkan semua penat yang menyelimuti tubuhnya. Karena seharian ini ia sibuk mengurus bisnisnya sampai harus bertemu client, ditambah lagi Love yang tiba-tiba menelpon nya sambil menangis mengabarkan Bright yang masuk rumah sakit sehingga ia dengan segera mengantarkan kekasihnya itu kerumah sakit.
Sesampainya juga Love masih melanjutkan tangisannya, Milk yang sedang beristirahat merasa terganggu dengan suara tangisan Love, ia mencoba meminta Love untuk berhenti namun Love enggan mendengarkannya. Milk akhirnya hilang kesabaran ia bangkit dan langsung menarik Love, melempar tubuh kecil Love ke atas kasur. Love yang terlempar dengan posisi membelakangi, dengan cepat Milk membalikkan tubuh Love menghadapnya, dan langsung memposisikan tubuhnya diatas Love lalu menarik tangan kecil Love keatas kepala dan mengunci tangan Love menggunakan tangannya.
Sang korban pun meringis kesakitan, akan tetapi tak dihiraukan oleh sang pelaku. Sang pelaku hanya menatap kedua mata wanita dibawahnya itu tajam, sehingga membuat wanita itu merasa takut.
Love terus meringis kesakitan akibat cengkraman Milk yang terlalu kuat, sedangkan Milk tetap diam seolah tidak mendengarnya. Akhirnya Love kembali menangis karena ia merasakan tangannya yang semakin sakit akibat cengkraman.Milk mulai kasihan melihatnya. Dan ia pun memberikan syarat pada Love untuk memohon padanya agar segera dilepaskan cengkraman itu dan Love juga harus bersedia dihukum. Love mengangguk mengerti, ia pun langsung memohon pada wanita diatasnya agar segera dilepaskan dan ia bersedia dihukum.
Milk melemparkan smirk liciknya" Apah! Ulangin lagi tadi Phi enggak denger?! ." Pinta Milk. Namun tak ada protes dari Love, ia pun menurutinya lagi.
Saat Love hendak mengatakannya lagi, tiba-tiba bibir milik milk mendarat dibibirnya. Milk mulai melumat bibir mungil itu secara lembut, tidak ada perlawanan dari Love, ia hanya diam menikmati permainan Milk pada bibirnya. Love tidak tahan dengan perlakuan Milk pada bibirnya ia pun membalasnya, dengan melumat habis bibir bawah Milk dengan ganas dan menggigitnya hingga berdarah.
Tak ada protes dari Milk, ia membiarkan Love mendominasi ciuman mereka.Tangannya yang sudah terlepas dari cengkraman, kemudian Love mengalungkan kedua tangannya dileher Milk lalu menariknya agar ciuman mereka lebih dalam lagi. Satu tangan milk yang bebas mencoba menelisik kedalam baju Love dan leluasa mencari sesuatu didalam sana. Saat menemukannya Milk mencoba memainkan jari-jari lentiknya pada gundukan tersebut, suara desahan pun keluar dari mulut Love.
Love semakin terangsang, ia pun membuka baju Milk begitupun sebaliknya. Kini ciumannya menelusuri tiap-tiap bagian tubuh mulus Love, lagi-lagi atensinya tertuju pada kedua gundukan milik Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci jadi Cinta (BrightWin)
RomanceWin Metawin Jurusan Ekonomi tahun pertama itu sangat membenci Bright Vachirawit Jurusan Hukum tahun ketiga. Entah Setiap bertemu mereka seringkali berdebat sehingga sahabat dari masing-masing mereka pusing atas kelakuan sahabatnya itu. Tapi waktu te...