Haechan terus saja menggigit kuku tangannya, dan duduk dengan gelisah sambil memegang ponsel dan memperhatikan layar ponsel nya. Ten yang melihatnya pun merasa aneh dengan putri nya.
"Haechan, sebenarnya ada apa dengan mu, ibu perhatikan dari tadi kau terlihat gelisah."
Haechan menoleh dan kembali lagi dengan memandangi ponselnya, tidak menanggapi pertanyaan ten.
"Telpon tidak ya."gumamnya.
Ten mengerutkan dahinya, hari ini haechan terlihat aneh, bahkan Ten bertanya saja tidak dijawab, sebenarnya ada apa dengan haechan. Seharusnya haechan berangkat bekerja bukan sibuk duduk dikursi dan memandangi ponselnya yang tak kunjung berakhir.
Mulai jengah dengan kelakuan haechan, Ten pun menghampiri haechan dan menepuk pundak anaknya.
"Katakan, ada apa dengan mu."
"Ibu, kau mengagetkan ku."seru haechan sambil mengusap dadanya.
Ntah yang keberapa kalinya Ten merasa anaknya sedang tidak beres, meskipun haechan memang selalu tidak beres, tapi kali ini benar-benar sangat tidak beres. Nasibmu chan.
"Berhenti melamun dan bergumam tidak jelas, bukankah seharusnya kau berangkat bekerja."
"Bu, bolehkah hari ini aku tidak bekerja dan membantu ibu saja ditoko."pinta haechan.
"Kau demam".ten memegang dahi haechan. "Tidak panas, katakan haechan kau sakit."ten malah menanyakan keadaan haechan, yang tumben sekali haechan ingin membantu Ten.
"Ibuuuu~, aku baik baik saja."
"Tapi hari ini kau aneh sayang, meskipun kau memang selalu aneh."
Haechan mengerucutkan bibirnya, kadang-kadang ibunya menyebalkan seperti renjun, masa anak sendiri dibilang aneh.
"Kenapa tiba-tiba. lagi, kau harus izin kepada mark bukan sama ibu."
Mendengar kata mark pipi haechan langsung bersemu merah, Haechan jadi mengingat kejadian semalam dan itu memalukan.
"Emmm, aku akan menelpon renjun dan memberitahunya jika aku tidak masuk bekerja hari ini."
"Ibu heran, kau ini bekerja diperusahaan orang lain, tapi seenaknya sekali."
Haechan merenung, memang benar yang dikatakan ibunya. Sebenarnya haechan juga tidak mau bolos bekerja hanya saja dia belum siap untuk bertemu dengan mark dikantor,jadi tujuan agar tidak bertemu mark ya tidak masuk bekerja.
Setelah kejadian semalam, mark tidak mengatakan apapun dia hanya mengantarkan haechan pulang saja. Bukannya berharap mark memiliki perasaan yang sama dengan apa yang haechan rasakan, hanya saja bukankah mark bisa mengatakan apa alasan dia mencium haechan.
Dan bodoh nya, haechan juga terbuai oleh ciuman mark. Haechan menggeleng kan kepalanya, dan akan melupakan apa yang terjadi malam tadi.
"Aku akan menelpon renjun dulu."haechan bangkit dari duduk nya untuk menelpon renjun.
_________________________________________
"Noona, ada apa denganmu."
Haechan sedang duduk ditempat kasir dengan kedua tangannya yang menumpu dagu, lalu menatap sungchan dari ekor matanya.
"Memang nya ada apa denganku."haechan malah bertanya balik.
"Kau aneh noona, bolos bekerja dan malah berakhir disini."
"Aku tidak bolos, hanya sedang izin. Lagipula ini toko punya ibuku, jadi aku bebas."
Sungchan menghela napas dalam-dalam, kelakuan haechan makin hari makin aneh, setidaknya itu yang sedang sungchan pikirkan. Coba saja kalian bayangkan mana ada karyawan seenaknya tidak masuk bekerja seperti haechan.
"Terserah mu saja noona, aku mau kembali bekerja lagi."
"Pergilah, lagipula aku tidak meminta mu untuk bertanya banyak hal padaku."usirnya, dan setelah itu haechan merebahkan kepalanya diatas meja kasir, sambil bergumam tidak jelas.
Sungchan meninggalkan haechan dan menghampiri seorang pelanggan yang baru saja datang.
"Anda ingin memesan tuan, silahkan dilihat lihat dulu."sungchan memberikan menu makanan dan minuman kepada orang didepan nya.
"Satu cake rededvelvet dan satu hot chocolate."ucapnya."Dan aku ingin dia yang mengantarkan nya."lanjut orang itu menunjuk haechan, yang sedang menelungkupkan kepalanya kemeja.
Sungchan mengikuti arah telunjuk orang didepan nya dan mengangguk paham, lalu pergi untuk membuat kan pesanan orang tadi, meskipun sedikit aneh dengan permintaan orang didepannya. Lalu Sungchan membungkuk hormat.
"Bibi, ada yang memesan satu redvelvet dan hot chocolate, tapi dia ingin haechan noona yang mengantarkan nya."
"Kenapa haechan."sungchan menggelengkan kepala dan mengangkat bahunya.
Ten pun hanya mengangguk tidak ambil pusing, dan segera membuat pesanan.
"Berikan ini pada haechan."sungchan membawa pesanan orang itu dan menghampiri haechan.
"Noona, tolong antarkan ini pada orang itu."tunjuk sungchan pada orang yang duduk membelakangi mereka.
"Kenapa aku, kenapa tidak kau saja".
"Karena dia ingin noona yang mengantarkan nya."
Haechan mengerutkan dahinya, dan menatap orang yang duduk membelakangi nya, sebenarnya siapa sosok itu, kenapa meminta haechan yang mengantarkan nya.
Tidak mau ambil pusing haechan mengambil nampan dari tangan sungchan lalu menghampiri orang itu.
"Maaf tuan, ini pesanan anda."
Haechan menyimpan pesanan nya dan saat menoleh kearah orang itu betapa terkejutnya haechan.
"Ommo, kau....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid [Markhyuck Gs]✔
FanficHidup tidak akan selalu mudah dan menyenangkan bukan, adakalanya kepahitan menghampiri kita. Menurutku tertawa adalah pilihan paling ampuh untuk melupakan masalah. Tidak peduli seberapa besar mereka memaki kita, selama kita tidak membebani mereka...