Tigapuluhtujuh

4.4K 452 26
                                    

"Sampai kapan kau akan tetap tidur bodoh,"

"Bangun dan ceritakan siapa yang ada dalam tidurmu itu hingga membuatmu sulit untuk membuka mata."

"Yak Haechan kau tidak mendengarkan ku, kau tau kau membuatku seperti tulang tanpa daging, akhir-akhir ini selera makanku juga menurun karena terlalu keras memikirkan mu,"

"Haechan apa kau tau aku tidak memiliki teman gila seperti mu, siapa yang akan membuatku emosi jika kau terus saja terbaring seperti ini, bangun dan ayo bertengkar." Renjun terus saja berceloteh didepan sebuah pintu kaca pembatas antara ruangan Haechan dengan ruang tunggu, raut wajahnya terlihat begitu sedih berbeda dengan kata-kata nya yang terdengar sarkas.

Sedangkan dua orang yang daritadi sibuk mendengarkan ocehan Renjun pun sudah merasa jengah sejak awal.

"Noona, bisakah kau berhenti berbicara sendiri seperti orang gila, apa kau pikir Haechan noona akan mendengarkan keluh kesahmu yang terdengar tidak masuk akal itu, dan soal tubuhmu yang seperti tulang tanpa daging, bukankah itu memang dari dulu, proposisi tubuhmu bukankah memang seperti itu."ucap Sungchan dengan sekali tarikan nafas.

Acara sedih bersedih Renjun akhirnya terganggu oleh kata-kata seenak jidatnya Sungchan, mendelik kearah Sungchan, Renjun seperti nya sudah siap melemparkan apapun yang ada disekitarnya pada sijangkung Sungchan itu.

"Heh bocah jaga mulutmu, bisakah kau lebih sopan kepada orang yang lebih tua darimu."seru Renjun dengan sedikit berteriak dan menampar pelan bibir Sungchan, dengan reflek Sungchan mengusap bibirnya dan merenggut tidak suka.

"Aku, tentu saja bisa jika orang itu lebih waras." Katanya dengan menunjuk diri sendiri.

Sedangkan Yeri dia terlihat seperti seorang penikmat drama gratisan didepannya. Ternyata masih ada lagi satu spesies yang sama dengan Haechan dan Renjun, hanya saja beda jenis kelamin nya saja.

"Sudahlah, apa kalian tidak kasian pada Haechan."

"Dia sedang sakit dan kalian malah sibuk berseteru." Lanjut Yeri.

Keadaan sedikit lebih baik meskipun masih terlihat perangkat tatap-tatapan antara Renjun dan Sungchan, dan Yeri hanya menggeleng pelan.

"Sepertinya bukan ide bagus menjenguk Haechan dengan membawa mereka berdua."gumamnya.

Renjun dan Sungchan yang mendengar ucapan Yeri pun spontan menoleh dan menatap Yeri secara bersamaan, sedangkan Yeri yang merasa ditatap pun merasa risih.

"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?"

Sungchan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum kaku.

"Maaf noona membuatmu tidak nyaman."

"Tidak apa, kau tau Sungchan aku akan lebih dibuat pusing jika berada ditengah-tengah Haechan dan Renjun, lalu memarahi mereka berdua agar diam tapi sepertinya kali ini," Yeri menggantungkan kalimat nya lalu menatap Haechan dengan tersenyum sendu.

"Aku merindukan keberadaan Haechan."Setelahnya ketiganya terdiam menatap Haechan dari jauh.

_________________________________________

Sebuah bangunan klasik di Perancis tengah dikepung oleh beberapa polisi dan agen. Menempatkan beberapa orang untuk mengawasi setiap sudut rumah agar tersangka yang berada didalam tidak dapat melarikan diri dengan mudah.

"Heh lintah darat, kau pikir setelah berurusan dengan ku kau bisa lari dengan mudah,"

"Ck, ck. Sulit dipercaya kau melakukan segala cara agar mendapatkan Mark kembali." lanjut Lucas dengan berdecak tidak percaya.

Stupid [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang