Jung Jaehyun mendatangi kantor putranya, karena sudah lama sekali dia tidak pernah lagi berkunjung untuk menemui putra satu-satunya, setelah dirinya digantikan oleh Mark, Jaehyun jadi lebih sibuk mengurus cabang kantor diperusahaan lainnya, dan jarang sekali mengontrol kantor yang dipimpin oleh Mark, sebenarnya bukan jarang tapi hampir tidak pernah.
Bukan tanpa alasan Jaehyun mau repot-repot mendatangi kantor Mark, jika maupun Jaehyun bisa meminta Mark untuk datang kekantor nya, tapi dia memiliki alasan dan tujuan lain dalam hal mengunjungi kantor putranya.
Kedatangannya pun mendapat sambutan dari para karyawan kantor, bahkan mereka berdiri berjejer sambil memembungkuk hormat untuk menyambut kedatangan ayah dari pemimpin mereka, yaitu ayahnya Mark Jung seorang CEO terkenal dan paling berpengaruh diindustri ekonomi, siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun.
Langkahnya terhenti tepat dihadapan Haechan. Suasana berubah begitu hening bahkan semua karyawan menatap Haechan dengan tatapan yang berbeda-beda. Haechan mulai merasa gelisah, perasaan hatinya mulai berpikir tentang hal yang tidak-tidak.
"Bisa kita bicara nona Lee."
Haechan mendongak dan mengerjapkan matanya, karena terkejut. Sedangkan Yeri dan Renjun yang kebetulan berada disamping Haechan pun merasa akan terjadi sesuatu kepada Haechan.
Setelah itu Haechan menganggukkan kepalanya, dan membungkuk hormat.
"Yeri tolong siapkan ruangan pribadi untukku dan Nona Lee."
"Tapi Mark--."
"Saya berkunjung kemari untuk berbicara hal penting dengan Nona Lee Haechan, jadi tolong persiapkan tempatnya."Jaehyun memotong perkataan Yeri, dan setelah itu pergi memsuki lift tanpa mau menunggu jawaban dari Yeri.
Bahu Haechan melemas, orang-orang mulai berspekulasi buruk tentangnya bahkan mereka juga membawa nama hubungan Haechan dan Mark atas kedatangan Jaehyun.
Sejauh ini memang hubungan Haechan dan Mark belum diketahui oleh keluarga Mark, jadi wajar saja jika sekarang Haechan merasa takut dan gelisah, apalagi sekarang Mark tidak ada dikantor karena memiliki jadwal bertemu dengan kolega bisnisnya diluar kota bersama ketua Moon, mungkin Mark akan pulang sangat larut atau kemungkinannya besok pagi.
Haechan semakin takut saat orang-orang berkata gamblang tentangnya.
"Hubungan antara direktur dan seorang karyawan biasa sepertinya akan segera berakhir."
"Sepertinya kisah upik abu yang menjadi bahagia tidak akan pernah ada di real life."
"Jika itu benar, maka aku akan bahagia."
"Tentu saja, keluarga Jung tidak akan pernah sembarangan memilih calon menantu."
Sekiranya seperti itulah ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh para karyawan wanita yang memang tidak pernah menyukai hubungan antara Mark dan Haechan, ntah kesalahan apa yang Haechan perbuat hingga banyak orang yang membencinya.
"Tidak perlu mendengarkan ucapan yang tidak bermanfaat bagimu."Yeri mengelus bahu Haechan lembut, diikuti dengan Renjun yang memegang lengan Haechan lalu mengangguk mengiyakan ucapan Yeri.
"Aku tidak, tapi sepertinya mereka memang benar."jawabnya dengan lirih.
"Haechan kau tidak lupa kan, jika kau masih memiliki kami dan Mark tentu saja."
Haechan menggeleng pelan, ntahlah Haechan hanya pasrah dan akan mengikuti jalan hidup nya, dia akan mengikuti alur yang telah Tuhan rencanakan, berat atau tidaknya kehidupan yang tengah ia jalani tidak akan menjadikan nya sebagai tolak ukur pandangan nya pada Tuhan.
"Eonni sebaiknya kita segera menemui tua Jung, aku merasa tidak enak jika harus membuat nya menungguku."
Yeri mengangguk lalu membawa Haechan bersamanya, sedangkan Renjun menatap sendu kepergian sang sahabat, meskipun Haechan hanya pergi untuk bertemu dengan Jaehyun, tapi rasanya itu seperti sebuah perpisahan diantara keduanya.
_________________________________________
"Tidak perlu gugup, semuanya akan baik-baik saja."ucap Yeri.
"Terimakasih Eonni, aku masuk dulu."pamit Haechan.
Yeri masih berdiri didepan sebuah pintu yang mana didalamnya terdapat Haechan dan Jaehyun. Ntah apa yang akan dilakukan Jaehyun pada Haechan, apapun itu Yeri berdoa agar Jaehyun tidak menyakiti Haechan, bukannya Yeri berprasangka buruk hanya saja Yeri mengetahui jika Jaehyun tidak pernah menyukai hubungan Mark dengan Haechan. Berusaha membuang pikiran buruknya, Yeri memundurkan langkahnya lalu mulai berjalan menjauhi ruangan pribadi milik Jaehyun.
Haechan telah memasuki ruangan pribadi milik Jaehyun lalu berdiri didepan Jaehyun yang tengah sibuk membaca sebuah berkas, ntah berkas apa itu, lalu berusaha menghilangkan kegugupan nya dengan cara menghela napas pelan.
"Duduklah, tidak mungkin kau bicara sambil berdiri kan."perintah Jaehyun dengan suara bariton nya yang begitu rendah dan datar membuat nyalinya semakin menciut. Haechan mendudukkan dirinya dihadapan Jaehyun.
"Aku tidak suka basa-basi, jadi boleh kumulai."
Haechan mengangguk, dia terlalu takut untuk mengeluarkan suaranya pasalnya suara Jaehyun seperti tidak bersahabat.
Menyodorkan sebuah amplop berwarna kuning kecoklatan dihadapan Haechan, Jaehyun mencondongkan tubuhnya dan menatap Haechan dengan tajam.
"Gajimu selama bekerja disini, dan aku memberikan nya dua kali lipat."
Haechan tidak paham, dia tidak mengerti dengan apa yang Jaehyun katakan, apakah Haechan dipecat? Tapi apa alasannya?.
"Kau pasti bertanya kan, apa maksudku."Haechan hanya diam saat Jaehyun bertanya padanya.
"Akhiri hubungan mu dengan putraku, kau tau hubungan kalian hanya akan membuat nama baik keluarga ku tercemar."
"Bahkan yang ku dengar kau hanya tinggal bersama ibumu saja, jadi semakin besar kemungkinan jika keluarga mu tidak pernah memiliki pandangan baik dari segi manapun."jelasnya.
Haechan merasa tidak suka dengan kata 'tercemar' dan hinaan lainnya yang diucapkan oleh Jaehyun, memangnya sehina itukah hidupnya yang miskin seperti Haechan, sampai-sampai dia bisa menyebabkan nama baik keluarga Jung tercemar bahkan seenaknya Jaehyun mengatakan jika keluarga nya tidak memiliki pandang baik.
Sungguh Haechan tidak percaya dengan apa yang seorang Jung Jaehyun katakan, bukannya beliau sangat berwibawa, menjunjung tinggi attitude dan sangat berdedikasi, tapi lihat secara tidak langsung dia telah menghina Haechan.
"Aku yakin kau pasti tau masalahnya nona Lee, status sosial antara kalian berdua itu seperti langit dan bumi."
"Saya tau dan cukup sadar diri, jika itu mau anda maka saya akan melakukannya."Haechan berdiri dari duduknya dan membungkuk hormat, dia tidak bisa terus disini jika sudah menyangkut keluarga nya Haechan tidak bisa lagi mentoleransi meskipun orang itu adalah Jung Jaehyun sendiri, bahkan ketakutan nya pun menghilang dalam sekejap. Baru saja Haechan akan membuka pintu sebelum Jaehyun bersuara kembali.
"Tunggu, kau tidak perlu berhenti bekerja jika mau mengakhiri hubungan mu dengan Mark."
"Maaf tuan, tapi saya rasa saya memang harus berhenti dan ya untuk gajinya saya tidak akan mengambil dua kali lipat seperti yang anda tawarkan."
"Saya memang orang miskin tapi saya tidak suka dikasihani, terimakasih."bagus Haechan, kemana perginya rasa takut itu hingga kau sekarang berani berbicara panjang lebar seperti itu.
Jaehyun tersenyum tidak percaya dengan apa yang baru saja Haechan katakan, tapi lupakan bukankah keinginan nya sudah terpenuhi, sekarang hanya tinggal selangkah lagi.
Kemaleman update nya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid [Markhyuck Gs]✔
FanfictionHidup tidak akan selalu mudah dan menyenangkan bukan, adakalanya kepahitan menghampiri kita. Menurutku tertawa adalah pilihan paling ampuh untuk melupakan masalah. Tidak peduli seberapa besar mereka memaki kita, selama kita tidak membebani mereka...