Selama tiga hari ibunya sakit, selama itu pula haechan tidak masuk kantor bahkan tidak izin atau sekedar memberi tau renjun. Dan itu membuat renjun marah besar karena harus memberikan alasan kepada atasan nya, bagaimana bisa haechan tidak masuk kantor tanpa izin dia pikir ini adalah kantor nenek moyang nya apa, seenak jidat saja tidak masuk tanpa alasan.
Bahkan saat renjun menghubungi haechan pun ponsel nya tidak aktif, tapi akhirnya semalam haechan bisa dihubungi dan menjelaskan tentang ibunya yang sakit kepada renjun, jadi renjun tidak sepenuhnya memarahi haechan. Selain bodoh haechan juga ceroboh, bagaimana bisa dia lupa men charger ponselnya selama tiga hari, "dasar tidak masuk akal".batin renjun.
Pagi ini haechan maemasuki kantor dengan mata yang masih mengantuk. Akhir akhir ini haechan tidak tidur teratur dia harus menjaga ibunya, meskipun ten sudah memarahi nya untuk tidak terlalu berlebihan, tapi haechan tetap bersikeras.
Haechan memasuki lift kantor dengan sempoyongan, bahkan saat berada dalam lift pun haechan menyenderkan tubuhnya pada dinding lift. Sampai tidak sadar jika didalam lift ada orang lain.
"Ugh, melelahkan sekali. Dan mata ini kenapa berat sekali."haechan sibuk menggerutu, sedangkan orang disamping nya hanya memandang haechan jengah.
Drrtt drrtt
" Ha--."
"LEE BODOH HAECHAN KAU DIMANA HAH, JANGAN BILANG KAU TIDAK MASUK LAGI."dengan spontan haechan menjauhkan ponsel dari telinganya, oh suara renjun mampu membuat haechan berdecak kesal. Bagaimana tidak paginya yang indah ini sudah dihancurkan oleh suara melengking seorang Huang Renjun. Meskipun haechan tidak terlalu bersemangat setidaknya dia harus menjalani pagi yang tentram.
"Aishh, njun jangan berteriak, aku sudah dikantor sedang menuju ruangan. Aku dilft njun."
"Ohh, kupikir kau tidak masuk. Baiklah."
Tut
"Dasar tidak jelas."gumamnya. Saat akan menyandarkan tubuhnya lagi tiba tiba suara yang tidak asing menginterupsinya.
"Tidak tau malu."
Haechan menoleh dan terkejut, saking terkejut nya punggung nya terbentur ke dinding lift.
"Eoh, direktur. Kenapa anda disini dan sejak kapan."haechan itu masih malu dengan kejadian tempo hari saat memeluk mark.
"Seharusnya saya yang bertanya, kenapa karyawan seperti mu masuk lift khusus. Kau pikir sejak kapan."
Haechan melihat lihat lift, dan benar saja dia salah masuk lift. Haechan menepuk dahinya."Bodoh kau haechan."batinnya.
"Hehe, saya akan keluar."saat haechan menekan tombol agar lift nya berhenti, mark malah menekan tombol naik.
"Direktur apa ya-- aaaaaa mati lampu."teriak haechan sambil memeluk mark dan memejamkan matanya, karena tiba tiba saja lift berhenti naik dan lampu lift juga mati.
Mark terkejut dan juga bingung kenpa lift nya tiba tiba berhenti, apa jangan jangan lift nya rusak. Sial mark mengumpat memalukan sekali perusahaan besar tapi lift nya rusak. Lalu haechan kenapa malah memeluk nya ini tidak baik untuk jantung mark.
"Yak, apa yang kau lakukan, lepaskan."titah mark, tetapi haechan malah semakin erat memeluk mark.
"Tidak direktur, jangan di lepaskan, saya takut gelap. huwaaa ibuuu."jawab nya
"Tapi setidaknya berikan aku ruang untuk bergerak, aku harus menelpon seseorang."pinta mark.
"Lakukan saja direktur."kata Haechan sama sekali tidak merubah posisi nya. Mark berdecak sebal bagaimana caranya mark mengambil ponsel jika seluruh tubuhnya saja dipeluk haechan.
"Direktur kenapa masih diam."
"Kau memeluk ku terlalu erat, sampai aku susah bergerak."haechan mendongak, ah malunya tapi mau bagaimana lagi haechan kan takut kegelapan. Terpaksa haechan harus melepaskan pelukannya.
Mark merapikan pakaiannya dan mengeluarkan ponselnya untuk menelpon seseorang.
"Aku terjebak dilift, bisakah kau menyuruh keamanan untuk mengeluarkan ku."katanya.
"Baiklah mark."
Tut.
Mark melirik kearah haechan yang bersandar ke dinding lift, awalnya biasa saja namun tiba tiba haechan ambruk.
Bruk
"Haechan, kau kenapa."mark berjongkok memegang bahu haechan.
"Di...rektur, haahhh....haahh."haechan mulai kekurangan oksigen.
"Hey, bertahan lah, aku sudah menelpon yeri. Haechan jangan tutup matamu."mark menepuk pipi haechan agar haechan tetap sadar.tapi nihil kesadaran haechan semakin menipis dan mark panik. "Bagaimana ini."Tiba tiba saja sebuah ide memberi napas buatan muncul, mark menggeleng pelan, tapi haechan sudah hampir tidak sadarkan diri. Baiklah mark mari lakukan.
Mark mulai mendekatkan wajahnya dengan haechan, dan mulai memberikan napas buatan untuk haechan. Sedangkan haechan yang masih memiliki sedikit kesadaran merasa terkejut, mau protes pun sulit tubuhnya susah untuk digerakkan haechan butuh napas sekarang juga. Perlahan haechan memejamkan matanya dan kesadarannya mulai menghilang.
Gak tau, gak jelas banget ceritanya 😂
![](https://img.wattpad.com/cover/257133052-288-k804076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid [Markhyuck Gs]✔
FanficHidup tidak akan selalu mudah dan menyenangkan bukan, adakalanya kepahitan menghampiri kita. Menurutku tertawa adalah pilihan paling ampuh untuk melupakan masalah. Tidak peduli seberapa besar mereka memaki kita, selama kita tidak membebani mereka...