Duapuluhdua

4.6K 486 7
                                    

"Ayolah mark."haechan terus saja merengek kepada mark, karena mark yang mengirimkan beberapa pengawal untuk menjaga rumah haechan, dan itu semua tentu saja mendapat penolakan besar-besaran dari haechan.

"Tidak bisa haechan."

"Kenapa? Katakan alasannya."tuntut haechan sambil mendelik tidak suka. Jika tadi haechan terus merengek seperti anak kecil, maka sekarang haechan sedang menunjukkan wajah garangnya karena marah.

Meskipun menurut mark wajah haechan tidak ada garang-garangnya, haechan malah terlihat menggemaskan saat marah seperti itu, dan mark sedang menahan diri agar tidak menerjang haechan sekarang.

"Karena aku tidak bisa mengawasi mu selama 24 jam, jadi aku memerintah kan beberapa pengawal."jelas mark dengan tenang.

Haechan mengerutkan alisnya, ini aneh bukannya memang mark tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Tidak mau ambil pusing haechan menggelengkan kepalanya.

"Demi apapun mark jung, aku dan ibu sudah terbiasa hidup tanpa penjagaan seperti itu, tapi kenapa tiba-tiba kau mengirimkan beberapa orang berbadan besar kerumahku."

"Pokoknya aku tidak mau tau, bawa kembali mereka."haechan tetap kekeh dengan keinginannya, rasanya sangat awkard saat rumahnya sendiri dijaga oleh beberapa orang suruhan mark, dan haechan tidak terbiasa akan hal itu.

"Tetap.tidak.bisa.haechan."kata mark penuh dengan penekan disetiap katanya.

"Mark, apa terjadi sesuatu."haechan mulai tenang dan berusaha bertanya dengan selembut mungkin.

Mark yang tadinya sibuk dengan berkas-berkas kantornya pun memandang haechan lamat. Dan haechan juga memandang mark kembali, untuk mendengarkan apa yang akan mark ucapkan.

"Tidak."Jawab mark dengan tersenyum tipis hingga haechan tidak bisa melihatnya, bahkan mark merasa gemas melihat ekspresi serius haechan, lalu kembali kepada pekerjaan nya. Ya sepertinya kertas-kertas didepan mark lebih menarik daripada haechan, itu berlaku jika mark sedang bekerja.

Haechan merenggut sebal dengan apa yang mark katakan, hanya satu kata dan itu membuat haechan jengah, dengan sikap keras kepala mark yang sudah mendarah daging itu.

Merasa ada yang tidak beres dengan mark, karena mark tiba-tiba saja mengirimkan beberapa pengawal kerumahnya. Pasti sesuatu telah terjadi pada mark, dan haechan tidak tau itu apa.

"Lebih baik kau kembali bekerja, daripada terus meminta hal yang tidak mungkin haechan."kata mark masih dengan mata yang memandang layar laptopnya.

Haechan memutar bola matanya, dan berdiri dari duduk nya, membungkuk hormat layaknya seorang karyawan penurut.

"Maaf mengganggu waktu bekerja anda direktur."setelah mengatakan itu haechan meninggalkan ruangan mark dan menutup pintu dengan sedikit keras, dan mark yang melihat nya pun hanya tersenyum, sepertinya haechan-nya sedang marah.

_________________________________________

"Kau ini kenapa."tanya renjun.

"Kau bertengkar dengan mark, haechan."itu yeri yang bertanya.

Haechan menggeleng dan kembali mengaduk makanan nya tanpa berminat memakannya. Renjun yang melihat haechan terus seperti itu dari tadi mulai jengah dengan ekspresi menggelikan yang haechan tunjukkan, asal kalian tau haechan itu gadis dengan penuh ekspresi dan melihat haechan murung membuat renjun bergidik ngeri dan itu sama sekali bukan gaya seorang Lee haechan.

"Atau kau sedang marah pada direktur jung."lanjut renjun, dan haechan masih tetap menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Huh, baiklah kau tidak perlu menjawabnya."kesal renjun.

Saat renjun dan yeri kembali sibuk dengan makanan nya tiba-tiba saja haechan bebicara.

"Aku hanya bingung kenapa mark yang tampan itu bisa menjadi kekasih ku."

Yeri dan renjun hampir saja tersedak makanan yang sedang mereka kunyah, heol seorang Lee haechan bertingkah aneh hanya gara-gara tidak percaya memiliki kekasih seperti Mark jung.

Haechan memang sedang tidak berbohong, setelah keluar dari ruangan mark dia berpikir kenapa mark begitu mengkhawatirkan haechan, meskipun mereka adalah sepasang kekasih tetapi menurut haechan itu berlebihan, dan saat sedang berpikir seperti itu tiba-tiba saja terlintas dikepala kecilnya tentang kenapa bisa haechan dan mark memiliki hubungan, jujur Haechan baru memikirkan hal itu.

"Karena kau cantik dan baik chan-ah."kata yeri.

"Eonni kau melupakan satu fakta lagi tentang haechan."

"Apa?."tanya yeri, sedangkan haechan memandang renjun untuk mendengarkan fakta apa yang renjun maksud.

Renjun tersenyum jahil, lalu mengacungkan sendoknya dan berkata. "Fakta bahwa haechan itu sangat bodoh, jadi direktur jung bisa dengan mudah membohongi haechan jika sedang berselingkuh."

Haechan dan yeri pun merotasi kan matanya menatap renjun dengan tidak percaya, ah mulut renjun memang licin sekali.

Setelah itu bahu haechan merunduk lesu, memikirkan apakah benar yang dikatakan oleh renjun.

"Renjun apa yang kau katakan."bisik Yeri sambil menunjuk haechan dengan dagunya.

"Aku hanya bercanda."jawabnya.

"Yak, haechan aku hanya bercanda, kenapa kau jadi serius sekali."

"Tapi, bagaimana yang kau katakan itu benar njun. Akukan memang bodoh."

"Aisssh, kau memang benar-benar bodoh chan, sampai kau percaya dengan lelucon seperti itu."

"Jangan dengan ucapan renjun, dia hanya bercanda. Lagi, kau tidak perlu berpikir hal yang tidak-tidak, cukup jalani hubungan mu dengan mark."

"Haechan, bukankah dari awal aku sudah bilang jika Mark orang yang baik. Kau mengerti maksudku kan."lanjutnya.

"Kau harus dengar, nasihat tertua chan."

Haechan pun mengangguk dan, kembali memakan makanan nya. Sedangkan yeri mendelik kearah renjun, sepertinya mulut renjun butuh asupan yang bergizi agar tidak sembarangan berucap.

Mereka bertiga tidak tahu saja jika mark melihat dan mendengar perkataan mereka, dan itu sangat lucu. Ternyata selain bodoh haechan juga sangat mudah ditipu.

Hwaiting 😊
Kalau banyak typo, harap dimaklumi ya, soalnya nggak dibaca ulang.

Stupid [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang