Tujuhbelas

5K 588 10
                                    

"Sudah sejauh inikah hubungan direktur jung dengan sibodoh haechan. Kenapa aku baru menyadari nya."

"Aneh sekali kau kan sahabat nya haechan, kenapa baru menyadari nya."tanya yeri.

"Itu karena aku sibuk bekerja eonni, dan lagi haechan tidak pernah memperlihatkan perasaannya pada direktur jung."

"Eoh, tapi tadi pantas saja haechan merengek tidak mau memberikan berkas kepada direktur jung. Jadi ini alasannya."lanjut renjun dengan gerakan seperti sedang berpikir.

"Itu artinya kau yang bodoh."

"Yakk eonni."pekik renjun.

"Renjun pelankan suaramu, kita bisa ketahuan."yeri menepuk bahu renjun.

"Oh, maaf eonni. Aku hanya terkejut saja saat kau mengatai ku bodoh, padahal kan yang bodoh haechan."

Yeri memutar bola matanya malas, pertemanan renjun dan haechan itu sangat unik, saling mengatai setelah itu saling menyayangi satu sama lain tentunya.

Untuk info saja, renjun dan yeri tengah menguping didepan pintu ruang kerja mark, jangan tanya siapa yang mengajak menguping, karena jawabannya adalah yeri, pendukung pertama hubungan mark dan haechan.

Awalnya yeri hanya akan menguping sendiri tapi dikarenakan bertemu renjun yang menyapanya, jadilah mereka berdua menguping bersama.

"Iewww direktur jung sangat cheesy ternyata."

"Asal kau tau njun, mark akan lebih cheesy dari ini."

"Benarkah."

Yeri mengangguk menanggapi ucapan renjun.

"Eonni kenapa tidak terdengar suara apapun didalam, hoooo apa jangan jangan direktur jung dan haechan sedang ber-"

"Apa yang kalian lakukan disini."tiba-tiba saja ketua moon muncul dibelakang yeri dan renjun.

Yeri dan renjun seketika berdiri tegap dan merapikan pakaian masing-masing, terlihat jelas jika mereka sedang gugup.

"Ah, ketua moon. kami sedang emm apaya, ah iya hanya lewat saja. Mari."ucap yeri sambil membungkuk hormat.

"Ayo njun, bukankah kita harus sarapan."ajak yeri lalu menarik tangan renjun tanpa menunggu jawaban renjun terlebih dahulu.

Taeil merasa ada yang aneh dengan tingkah yeri dan renjun, tapi lupakan saja bukankah yeri bilang hanya lewat meskipun kenyataan nya terlihat jelas mereka seperti sedang menguping.

_________________________________________

"Kenapa masih diam, ayo masuk."ajak mark.

Haechan hanya diam didepan pintu apartemen mark sambil menggigit bibir bawahnya, jika tadi dia gugup maka sekarang dia lebih gugup.

Mark memang mengajak haechan agar menginap di apartemen nya sekalian membantu mark mengurus berkas berkas yang belum selesai dikerjakan.

"Mark, tapi--"

Soal haechan yang memanggil mark tanpa embel-embel direktur sebenarnya itu keinginan mark. Padahal waktu dikantor haechan hanya keceplosan karena mark terus terusan membuat haechan kesal, tapi tanpa diduga ternyata mark lebih suka jika haechan memanggil dirinya tanpa direktur, kecuali dikantor itupun jika didepan karyawan lain.

Tanpa mendengarkan ucapan haechan, mark langsung saja menarik tangan haechan agar memasuki apartemen milik mark.

"Mark."panggil haechan, saat mereka sudah berada dikamar mark.

Mark melepaskan genggaman tangannya lalu menatap haechan. "Apa lagi."

"Kenapa kau membawa ku kesini".

"Haechan bukankah sudah kubilang jika aku ingin memeluk mu semalaman ini, aku lelah dan membutuhkan mu. Kau tidak perlu takut kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih."

Mark memutar bola matanya jengah, kadang haechan akan menjadi bodoh jika sedang kebingungan. sudah berapa kali mark menjelaskan kepada haechan jika malam ini haechan harus menginap di apartemen mark, bahkan mark juga sudah memberi tahu jika malam ini mark ingin tidur dengan memeluk haechan semalam. Hanya memeluk tidak lebih.

Ah sepertinya predikat 'bodoh' yang renjun berikan untuk haechan memang cocok. Mark merasa heran mengapa dia begitu mencintai dan mendamba haechan yang sangat bodoh ini. Namanya juga bucin.

"Tapi, kau tidak akan berbuat macam macam kan."

"Tidak akan sayang, percayalah aku hanya ingin memeluk mu saja tidak lebih."

"Dan lagi, aku tidak mungkin merusak mu sebelum menjadi kan mu istri ku."lanjut mark sambil mengelus pipi chubby haechan.

Haechan tertegun dengan perkataan mark, ah sepertinya haechan tidak salah jatuh cinta, malah haechan merasa begitu beruntung mendapatkan mark.

Haechan menghambur kedalam pelukan mark, dan menenggelamkan kepalanya didada bidang milik sang kekasih.

"Mark aku mencintaimu."kata haechan, dengan suara yang terdam didada mark.

"Aku lebih mencintai mu chan-ah."

Haechan mendongak menatap mark, dan memincangkan matanya seolah sedang menanyakan kesungguhan dalam diri mark.

"Kenapa."tanya mark yang penasaran.

"Apa alasan mu begitu mencintai ku mark."

Mark tersenyum mendengar pertanyaan haechan, lalu menangkup pipi haechan dengan kedua tangannya. "Kadang cinta tidak harus memiliki alasan."

"Ish, tapi tetap saja mark, setidaknya kau harus memiliki alasan agar aku percaya jika kau benar benar mencintai ku."kesal haechan sambil menjauhkan wajahnya dari tangan mark.

Mark meraih tangan haechan dan menggengam nya erat. "Alasan ku adalah kau wanita yang berbeda."

Saat haechan akan protes karena alasan mark sangat tidak meyakinkan haechan, mark langsung saja mendekatkan dirinya dan mencium bibir semerah cherry milik haechan, lalu melumat nya dengan lembut seakan memberikan jawaban atas apa yang haechan tanyakan.

Dan haechan pun membalas ciuman mark dengan mengalunkan lengannya di leher mark.

Stupid [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang