Bulan ini telah memasuki musim dingin, dan dimusim dingin ini Mark mengajak Haechan untuk berjalan-jalan, mungkin bisa disebut sebagai kencan. Setidaknya mereka berdua harus memiliki kenangan indah dalam hubungan yang sedang mereka jalani saat ini.
Mark mengajak Haechan ke Namsan Tower, menurut Mark Namsan tower merupakan tempat paling tepat untuk berkencan karena menciptakan kesan romantis secara alami.
Berkencan, dengan saling bergandengan tangan dan menyusuri kota Seoul tanpa menggunakan kendaraan memang suatu hal yang biasa, tapi saat kau melakukannya dengan orang yang kau sukai, maka suasananya akan menjadi menyenangkan.
"Kau senang."
Haechan menoleh dan mengeratkan pegangan tangannya pada Mark, lalu mengangguk antusias dengan mata bambinya yang terlihat begitu bersinar, terlihat begitu cantik dan menggemaskan. Mark mengusap lembut rambut madu milik Haechan, lalu menciumnya sekilas.
Mark merasa beruntung memiliki kekasih seperti Haechan.
"Mark, mari membeli berbagai macam makanan seperti bungeoppang, Tteokbokki, Bulgogi, Tornado potato dan Gimbab."ajak Haechan dengan antusias bahkan matanya ikut mengerjap-ngerjap.
Mark mencubit hidung Haechan dengan gemas, pasalnya Haechan terlihat seperti anak SD yang sedang minta dibelikan mainan, sangat menggemaskan bukan.
"Ayo."
"Aku ingin Bungeoppang dulu Mark."
"Apapun untuk mu, sayang."
Bungeoppang adalah kue khas Korea Selatan, berbentuk ikan yang diisi dengan kacang merah, dan itu adalah salah satu makanan kesukaan Haechan setelah Tteokbokki.
Mereka berdua pun menghampiri beberapa kedai makanan. Menikmati berbagai macam makanan yang tersedia diberbagai tempat dan menikmatinya berdua.
Asal kalian tau ini adalah kencan pertama Haechan. Dan sangat beruntung nya Haechan bisa menikmati kencan pertamanya dengan orang yang sangat dia cintai.
Mungkin Mark bukan orang selalu romantis, tapi percayalah hal kecil apapun yang Mark lakukan untuk Haechan akan membuat hati Haechan menghangat, menurut Haechan Mark memiliki caranya sendiri untuk memanjakan kekasihnya.
Haechan jadi teringat dengan mantan kekasih Mark, yang pernah ketahuan selingkuh. Bertanya-tanya apakah Mark juga melakukan hal ini pada mantan kekasihnya.
Duduk di sebuah kursi taman, membuat keduanya menciptakan keheningan. Haechan yang bersandar kebahu nyaman sang kekasih sambil memikirkan tentang apa saja yang selalu Mark lakukan pada mantan kekasihnya jika sedang berkencan seperti ini, Haechan menggeleng pelan berusaha membuang pikiran anehnya itu.
Mark menoleh karena pergerakan kecil yang Haechan timbulkan.
"Haechan, kau baik."
Haechan menegakkan duduknya lalu menatap mark, dan menganggukan kepalanya tanpa mau repot-repot membuka suara.
"Heyy, kau berbohong. Matamu berkata jika kau tidak baik-baik saja."Mark menangkup pipi berisi Haechan, dan menelisik wajah cantik kekasihnya itu, hidungnya yang memerah karena kedinginan membuat Haechan terlihat begitu lucu.
Haechan, mengerucutkan bibirnya.
Cup
Mark tidak tahan, untuk tidak mengecup bibir hati milik Haechan, lihatlah bibir sewarna cherry itu begitu menggoda apalagi sekarang sedang musim dingin. Oke cukup, Mark tidak bisa, otaknya terlalu jauh menerawang.
"Sayang, katakanlah."
Haechan ragu, dia takut jika bertanya Mark akan mengingat manyan kekasihnya lagi dan masih memiliki perasaan terhadap mantan kekasihnya. Tapi Haechan sangat penasaran, sungguh.
"Mark, sebenarnya amu sedang berpikir. Apakah cara berkencan kita sama dengan cara berkencan mu dengan mantan kekasih mu."
Tidak percaya dengan apa yang Haechan pikirkan, rasanya Mark ingin tertawa tapi takut menyinggung perasaan kekasihnya. Bagaimana bisa Haechan berpikir jauh seperti itu.
Apakah dikepala kecil milik Haechan tidak ada hala lain, selain memikirkan hal konyol tentang mantan kekasih Mark.
"Kau penasaran."tanya Mark, dan Haechan hanya mengangguk.
"Tidak ada yang menarik Haechan, dia hanya sibuk shoping, ke salon dan berkumpul bersama teman-teman nya."
"Kau dengan dia sangat berbeda, dia sangat pandai menguras dompet pasangan nya, tapi kau sangat pandai membuat pasangan mu merasa nyaman saat bersamamu."
"Kurasa, aku tidak perlu menjelaskan lagi, karena memang tidak ada yang menarik."
Pipi Haechan bersemu merah, dia merasa malu dengan kata-kata cheesy Mark.
"Pipimu memerah, sayang."goda Mark.
"Mark."Haechan merengek, dan langsung saja memeluk Mark karena malu, setidaknya dengan posisi memeluk Mark wajah Haechan akan tenggelam di dada bidang milik Mark dan menyembunyikan rona merah dipipinya.
Mark membalas pelukan Haechan dan beberapa kali mengecup pucuk kepala sang kekasih. Sungguh Mark ingin kebahagiaan ini terus berjalan sampai akhirnya maut yang memisahkan mereka. Dia sudah berjanji untuk membuat Haechan tetap bahagia, dan Mark akan berusaha akan hal itu.
"Tuhan jika kau tidak mengizinkan ku bahagia, maka tolong izinkan orang yang kucintai bahagia, ada atau tidak adanya diriku."batinnya, sambil memejamkan matanya menghirup dalam-dalam aroma tubuh Haechan yang sangat menenangkan.
_________________________________________
Haechan berjalan menuju ruang kerja Mark, sesekali membungkuk hormat kala bertemu dengan berberapa karyawan lain, tidak lupa dengan senyuman nya yang selalu terlihat ceria disetiap harinya.
Karena itulah Haechan, gemar menebar senyuman bukan dalam artian Haechan seseorang yang murahan, hanya saja dia memang ramah kepada setiap orang.
Tidak terasa akhirnya Haechan sampai didepan pintu ruangan Mark, lalu membukanya.
"Mark, kau mema--."
Haechan tidak melanjutkan kata-katanya, langkahnya terhenti saat melihat adegan tak terduga didepannya, berbarengan dengan air matanya yang terjatuh begitu saja, dan hatinya merasa sangat sesak serta sakit.
Lagi gak percaya diri😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid [Markhyuck Gs]✔
FanficHidup tidak akan selalu mudah dan menyenangkan bukan, adakalanya kepahitan menghampiri kita. Menurutku tertawa adalah pilihan paling ampuh untuk melupakan masalah. Tidak peduli seberapa besar mereka memaki kita, selama kita tidak membebani mereka...