Seperti yang mark perintah kan, hari ini haechan benar benar masuk bekerja, padahal sebenarnya haechan butuh waktu untuk menjawab pertanyaan cinta mark dan lagi, haechan kan belum siap bertemu dengan mark.
Haechan pusing jika terus memikirkan nya, tetapi ini harus dipikirkan. Semuanya menyangkut masa depan bukan.
"Huwaaaaaaa, bagaimana ini."teriaknya.
Tuk.
Haechan meringis kesakitan saat renjun memukul kepalanya dengan berkas kantor, temannya ini selalu saja melakukan kekerasan kepada haechan, jahat sekali.
"Iiihhh, njun kenapa kau memukul kepalaku, sakit tau."
"Kau yang kenapa, berteriak tidak jelas, bahkan saat ketua moon bicara padamu saja, kau hanya bengong tidak jelas seperti orang bodoh."
"Ah aku lupa, kau kan memang bodoh."lanjut renjun.
"Yakkk apa apaan itu."
"Aishh, sudahlah lebih baik kau berikan saja berkas itu keruangan nya direktur jung."
"APA."pekik haechan "kenapa aku. Kau saja ya njun, sepertinya aku sedang tidak enak ba--."
"Tidak ada alasan, dan lagi aku masih banyak pekerjaan. Sana pergilah jangan buat direktur Jung menunggu."
Haechan mendengus kasar dan menatap berkas diatas mejanya dengan pandangan horor, seakan berkas itu siap menyantapnya hidup hidup.
Haechan menggelengkan kepalanya, berusaha berpikiran positif. Ini masih jam kerja, bukankah mark tidak akan mencampuri urusan pekerjaan dengan pribadi kan, secara mark kan profesional.
Baik mari menarik napas dalam-dalam lalu keluar kan perlahan. Renjun yang melihat kelakuan aneh haechan pun menatapnya jengah.
"Kau itu hanya mengantarkan berkas, bukan mengantarkan nyawa haechan."
"Tapi bagiku menemui direktur jung sama saja dengan mengantarkan nyawa."
"Apa? Sudahlah, aku lelah jika harus terus terusan menghadapi otak minim mu itu."
Haechan mendengus kasar kembali, ntah yang keberapa kalinya dia melakukan hal itu. Berdiri, lalu mengambil berkas diatas mejanya dan meninggal kan renjun dengan langkah kaki yang dihentak hentakan, haechan merajuk seperti nya.
Berdiri didepan pintu ruangan direktur jung, membuat haechan merinding. Haechan terus saja menatap pintu didepan nya yang terasa menakutkan, bagi haechan apapun yang bersangkutan dengan mark akan terasa menakutkan.
Haechan berusaha menetralkan perasaannya yang mulai tidak karuan dan jantungnya yang berdegup dua kali lipat lebih cepat.
Ceklek
Hal pertama yang haechan lihat adalah mark yang duduk dikursi kerjanya dengan laptop yang dia pakai, oh jangan lupakan kaca mata yang bertengger dihidung mancung nya, "ugh, sangat tampan."batinnya.
Haechan menggeleng cepat, ini salah haechan hanya perlu memberikan berkasnya kepada mark lalu setelah itu pergi dari ruangan mark, dan semuanya selesai.
"Eumm di-direktur, ketua moon menyuruh saya untuk mengantarkan berkas ini kepada anda."gugupnya.
"Hmm, simpan saja disana."
Haechan langsung saja menyimpan berkas nya diatas meja kerja mark. Lalu membalikkan tubuhnya untuk segera keluar, rasanya oksigen diruangan mark semakin menipis, ini tidak baik untuk kesehatan haechan.
"Ah leganya."gumamnya, saat akan melangkah kan kakinya. Tiba-tiba saja sebuah tangan melingkar dipinggang ramping haechan, dan itu membuat pergerakan haechan terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid [Markhyuck Gs]✔
FanfictionHidup tidak akan selalu mudah dan menyenangkan bukan, adakalanya kepahitan menghampiri kita. Menurutku tertawa adalah pilihan paling ampuh untuk melupakan masalah. Tidak peduli seberapa besar mereka memaki kita, selama kita tidak membebani mereka...