(16) Remembrance

2.2K 255 39
                                    

Vote!

.

.

Remembering Memories

Suara derasnya hujan menemani kesunyian malam, keheningan dan tiadanya pergerakan dari arah manapun. Ruangan ini hanya tampak seorang pria yang sibuk dengan gelas berisi soju di tangannya, terduduk di meja sisi dapur sambil sewaktu-waktu melirik ke arah jam dinding.

Sudah menunjukan pukul 9 malam, dan pria itu sudah menghabiskan 2 botol soju seorang diri, bahkan sekarang ia sedang menuangkan soju yang ketiga kedalam gelasnya.

Hujan semakin deras hingga  menampakan kilatan, disudahi suara petir yang segelentir terdengar keras dan jelas ditelinga. Ia hanya fokus dengan minumannya, sibuk membuat dirinya hangat akibat alkohol yang menjalar di tenggorokannya. Kendati dirinya bisa saja melakukan aktivitas lain, ia tetap memilih untuk menyisihkan diri untuk kesenangan. Sering kali seorang Cha Eunwoo melakukan hal seperti ini, hal ini tidak pernah mengecewakan dirinya. Menikmati ketenangan, di temani dengan minuman penghangat tubuhnya.

Ia bukan seorang yang mudah mabuk ketika minum, namun entah mengapa kini pikirannya sudah seperti sedang mengambang.

Ia meneguk minuman di gelasnya, ketika selesai ia taruh kembali di atas meja. Lalu ia dengan terpaksa beranjak dari posisi duduknya yang nyaman, karena ia mendengar suara bel pintu Apartemen yang di tekan secara cepat dan tidak sabaran. Ia mendengus mendengar itu, tak ingin mendengar ke bisingan itu, ia mengambil langkah besar agar cepat membuka pintu. Sudah malam, namun tetap ada seorang penggangu. Ia raih kenop pintu, dan membukanya.

Tak bergeming. Pandangannya terpaku pada seorang gadis yang tengah sedikit menggigil, matanya memerah. Rambut, dan jaket biru serta celana jeans hitam yang gadis itu kenakan telah basah kuyup akibat hujan, bahkan hingga ujung kakinya. Sorot matanya seperti terlihat meminta pertolongan, hidung dan pipinya memerah. Gadis itu sedang menangis tersedu-sedu. Hendak bertanya apa yang terjadi, gadis itu lebih dulu masuk dengan spontan mendekap pria di hadapannya.

Karena perbuatannya, lantas kaos putih yang Eunwoo pakai ikut bersimpah air akibat pakaian gadis itu yang basah.

Pria itu dengan lancar menghela napasnya, masih dengan posisi gadis itu yang menangis di dadanya.

"Pakaianmu basah, Jisoo." Lirihnya.

Dengan jelas mendengar penuturan gadir itu melepas lengannya yang melingkar, dan memundurkan langkahnya kebelakang. Menunduk sambil memegang ujung jaketnya, kemudian Jisoo menyeka air matanya. "Aku tidak bermaksud.. " Ujarnya

Eunwoo memperhatikan. Dengan penampilan gadis itu yang sangat berantakan, tapi mengapa Jisoo tidak di usir oleh penjaga Apartemen ini?

"Pulanglah, ini sudah malam." Suruh Eunwoo pada Jisoo. Gadis itu langsung mendongak menatapnya.

Tega sekali pria ini langsung mengusirnya.

"A-aku tidak bisa pulang.." Jisoo mengeluarkan suara pelan.

"Apa maksudmu?" Tanya Eunwoo yang di balas pergerakan aneh dari gadis didepannya. Jisoo terlihat sedang berpikir tentang sesuatu, sebelum ia kembali mengeluarkan suara.

"Sore tadi.. Aku pergi berkunjung ke rumah Yeri. Saat pulang aku naik Bus seorang diri, aku tidak sengaja tertidur karena kelelahan. Lalu..." Ucapnya hati-hati.

"Lalu? Apa hubungannya?" Cepat-cepat Eunwoo bertanya, gadis ini bukannya menjelaskan justru hanya terdiam tidak melanjutkan perkataannya.

"Dompetku di curi." Ujar Jisoo dengan sedikit berbisik, takut dengan reaksi pria di hadapannya.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang