(26) Nightmare

2.9K 294 48
                                    

(CUTTED)

.

.


Jisoo gelisah tak karuan.

Dirinya sedang terduduk di sebuah kursi ruang tengah, pakaiannya telah rapi untuk pergi.

Ia terus menghentakkan kakinya, menunggu seseorang.

Hanya suara hujan deras di luar yang menemani ke sunyian, bahkan semesta memintanya untuk tidak pergi.

Seperti yang terjadi kemarin malam, Jisoo sudah berjanji untuk pergi ke rumah Cha Eunwoo. Kini telah pukul delapan malam, namun belum ada kabar. Pria itu sama sekali tidak menghubunginya.

Sejujurnya, perasaan Jisoo tidak enak. Untuk pergi ke rumah pria itu layaknya mimpi buruk. Jisoo takut..

Namun, kesepakatan ini sangatlah menggiurkan. Jisoo perlu untuk bebas dari Eunwoo, dan melanjutkan hidupnya lebih tenang dan damai. Apapun yang pria itu inginkan.. Berapapun kerugian.. Jisoo tetap akan melakukan, jika itu kunci kebebasan.

Siapa yang harus disalahkan di sini?

Penuturan Eunwoo semalam membuat Jisoo terjaga hampir sepanjang malam.

Apa ini balasan selama bertahun-tahun rasa yang Jisoo tanam? Rasanya sungguh buruk.

Jisoo tidak bisa mudah percaya dengan perkataan yang keluar dari bibir pria itu. Dan ia harus mencari tahu apa arti dibalik semua itu, tidak mungkin jika Eunwoo benar-benar merasakan hal yang sama sepertinya.

Bagaikan tabu...

Hati Jisoo rasanya gemuruh hebat dan menerima guncangan kuat, saat mendengar jika pria itu mengklaim ia adalah miliknya.

Sungguh, jika ini adalah masa lalu mungkin tak akan pernah terjadi. Jika terjadi pun, Jisoo akan senang setengah mati. Berbeda dengan saat ini.

Jisoo menundukkan kepalanya, meremas tas selempang dengan kuat. Tangannya sudah berkeringat, sedangkan ini belum apa-apa.

Pada akhirnya setelah menunggu dalam waktu yang lama, bunyi bel terdengar.

Ia bangkit, lalu membuka pintu. Di luar menampilkan seorang pria paruh baya, dengan seragam hitam yang rapi.

"Nona Jisoo?" Tanyanya.

Jisoo pun mengangguk pelan.

"Tuan mengirimku untuk menjemput anda, Nona." Ungkapnya.

"Ah, i-iya.. "

Keraguan benar-benar melanda Jisoo, dengan pelan ia keluar dari apartment, mengunci pintunya. Tenang ia sudah menggunakan mantel yang hangat, karena cuaca yang buruk ini.

Seorang pria itu pun menuntun jalan di depan, menuju ke arah mobil yang dibawa oleh pria itu.

Tak banyak suara yang dikeluarkan oleh Jisoo, ia langsung masuk ke dalam mobil ketika pria berjas itu membukakan pintu mobil untuknya. Dan melajukan mobil ke Mansion milik Cha Eunwoo.

Oh, Jisoo sungguh bimbang.. Apa yang akan mereka bicarakan?

Ternyata Mansion Eunwoo lumayan jauh dari tempatnya, membutuhkan hampir satu jam untuk berada di pekarangan rumahnya yang sangat besar dan indah.

Jisoo sedikit terkagum, mengingat ini benar-benar milik pria itu. Mansionnya sangat besar bagai tak akan terhitung oleh jengkal.

Walau hujan deras, Jisoo bisa melihat dengan jelas halaman rumah Eunwoo yang begitu bagus. Jisoo tak dapat membayangkan semewah apa ketika sudah berada di dalam sana. Tunggu, ketegangan Jisoo masih mendominasi.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang