(3) Point of View

2.8K 294 31
                                    

.
.


"Jisoo-ssi?"

"Yaaa.. "

"Apa kau semurah itu?"

Hanya hembusan angin tebal yang Jisoo bisa rasakan ditelinganya. Menerpa wajahnya sambil memikirkan berani beraninya Pria itu secara tidak langsung mengatai Jisoo murahan.

"aku hanya seperti ini padamu, jadi kau tidak bisa sebut aku murahan Eunwoo-ssi." Jawab Jisoo sambil terkekeh diakhir kalimatnya. "Berikan nomormu Sunbae!" Pinta Jisoo lagi yang masih dapat tatapan tajam seperti elang dari lawan bicara.

Eunwoo merentangkan tangan kirinya saat melihat taksi lewat, otomatis Jisoo melihat kearah taksi tersebut datang. Dan taksi berhenti didepannya

"Sebelum kau masuk, nomormu dulu, Sunbae." Jisoo menyodorkan ponselnya lagi ke arah Eunwoo.

Tangan Eunwoo telah mengudara akan mengambil Ponsel milik Jisoo, yang membuat senyum Jisoo merekah sempurna. Benarkan? Jisoo pasti akan mendapatkan nomor Ponsel Pria tampan ini.

Diluar ekspetasi Jisoo, yang diraih Pria ini bukanlah Ponselnya. Melainkan pergelangan tangannya yang ditarik, menuju pintu penumpang taksi. Eunwoo membuka pintu dan mendorong Jisoo masuk kedalam taksi tersebut, Pria itu langsung menutup pintu kembali saat Jisoo sudah berada dalam Taksi.

"jalan, Ahjussii." Ucap Eunwoo sambil mengetuk kaca mobil taksi tersebut. Jisoo terkejut bukan main, kejadiannya begitu cepat. Jelas dia tidak mau naik taksi, kan? Dan apa apaan Ahjusii ini malah menuruti perintah Pria itu, untuk langsung melajukan mobilnya. Jisoo tidak terima langsung membuka jendela taksi, sebelum mulai jauh.

"Aku seharusnya naik Bus Eunwoo-Sii. Tapi tidak apa apa, besok aku akan menemuimu lagi!" Jisoo berteriak dan disimak oleh Pria tinggi tersebut. Jisoo pun akhirnya menutup jendela taksi kembali.

.
.

Jisoo tengah membaca novel dikasurnya, novel edisi terbaru dari salah satu penulis favoritnya. Jisoo menyukai situasi seperti ini. Membuka tirai jendela menampakan pemandangan kota Seoul yang indah, langit yang gelap dan situasi tenang. Jisoo sangat menyukainya.

Sekarang sudah memasuki pukul 7 malam, Jisoo sebenarnya lapar tapi dia terlalu malas untuk masak. Andai ada seseorang yang ingin membuatkan makanan, Eunwoo misalnya. Jisoo tertawa memikirkan hal itu.

Walaupun Eunwoo bersikap kasar kepadanya, bukan berarti Jisoo menyerah. Itu semua hanyalah permulaan, masih banyak waktu yang sangat panjang. Jisoo mengerti bahwa Eunwoo belum bisa akrab padanya, tapi tentu segera Eunwoo juga akan tertarik pada Jisoo bukan? Eunwoo pasti akan menyesal jika mengetahui Jisoo sangat terkenal juga dikalangan Pria. Bahkan disetiap kelasnya dia selalu menjadi pusat perhatian, walaupun tidak terlihat feminim hanya dengan hoodie dan Jeans pajang. Jisoo mampu menarik perhatian kalangan Pria dan Wanita.

Lamuan Jisoo terputus, tatkala mendengar bunyi bel Apartemen-nya. Jisoo beranjak dan pergi menuju pintu, siap malam malam begini berkunjung? Apa ibu? Ibu pasti akan mengabarinya jika ingin datang, Jennie? Dia pasti telepon, kan? Jisoo mengintip celah bulat kaca cembung dipintunya, yang mengharuskan berjinjit karena pintunya lumayan tinggi. Taehyung?

Jisoo membuka pintu Apartemen-nya dan disambut senyum merekah tampan milik sahabatnya. Tinggi menjulang seperti ini sangat cocok menjadi Aktor, Jisoo sangat bangga walau sahabatnya ini belum debut sebagai Aktor. Jisoo yakin Taehyung akan menjadi Aktor paling sukses sepanjang masa!

Taehyung masuk kedalam, menutup pintu dan memeluk Jisoo lama. Jisoo sedikit kesal, darimana saja Pria satu ini? Baru berkunjung sekarang? Dia bilang akan berkunjung seminggu yang lalu, dan sekarang seenaknya saja berkunjung tanpa memberitahu.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang