(34) Speechless

2K 282 108
                                    


Tahun 1995..

Keheningan malam yang menyelimuti mengakibatkan tak ada pergerakan dari apapun, semua sudah terlelap mengetahui kini sudah pukul 12 malam.

Namun keheningan itu tak berlaku pada Park Eun Hee. Wanita beranak satu itu kini sedang bergulat dengan pikirannya, ia mencoba untuk berpikir cara agar dapat melakukan rencana.

Mendengar suara dengkuran suami yang pelan dari belakangnya, ia menghela nafas. Sejak tadi ia hanya berpura akan tidurnya.

Eun Hee bangkit perlahan dari baringannya, agar tak terbaca oleh sang suami.

Ia melangkah pelan mengambil tas besar di dalam lemarinya, netranya terus mengawasi Seungwon yang tidur membelakangi.

Dengan cepat namun sunyi, ia membawa tas hitam besar tersebut menuju laci. Membuka laci besar itu lalu mengambil kain yang menutupi, terpampang setumpuk uang di sana.

Ia mulai khawatir jika suaminya terbangun, maka itu tak akan membuatnya selamat. Tak ingin berlama, setumpuk uang itu Eun Hee masukan kedalam tasnya.

Ia berhasil memasukkan uang sebanyak dua ratus juta won di dalamnya. Ini memang jumlah yang besar, ia menarik uangnya tanpa sepegetahuan Seungwon.

Beralih menuju lemari pakaian, ia mengganti piyamanya dengan pakaian yang lebih layak untuk pergi.

Eun Hee bersyukur karena sang suami sama sekali tak menyadari kepergiannya hingga menutup pintu kamar.

Ia tak berencana kabur dari rumah neraka ini, Eun Hee hanya berniat menolong sahabat terdekatnya. Cinta pertamanya.

Tak langsung menuju pintu keluar, Eun Hee lebih dulu masuk ke sebuah kamar dimana putra kecilnya sedang tertidur ditemani oleh satu pelayan yang tidur di kursi.

Eun Hee merasa kasihan pada pelayan gadis yang manis itu, dia baru bekerja beberapa hari yang lalu.

"Liana.. " Panggil Eun Hee pelan.

"Ah iya nyonya.." Liana terburu-buru merapikan rambutnya.

"Aku titip Eunwoo sebentar, aku akan segera kembali." Mohon Eun Hee padanya.

Liana gadis baik, usianya baru menginjak 20 tahun. Eun Hee akan menganggap sebagai adiknya sendiri karena mau menjadi pengasuh putra kecilnya.

Liana tersenyum simpul dan mengangguk.

Pintu kembali Eun Hee tutup dan beralih menuju pintu utama.

Ia pergi tanpa seorang supir, dan memohon untuk tak memberitahu pada suaminya.

Jangan tanya seberapa gelisah ia takut suaminya tahu.

Seungwon, ia tak suka jika Eun Hee terus bertemu dengan temannya.

Tak mungkin Eun Hee membiarkan sahabat tersayangnya dimasa sulit. Ji Hoon, teman masa sekolahnya sedang sakit dan butuh bantuan karena ekonomi sedang kritis.

Setelah sampai di pekarangan rumah Ji Hoon dan istrinya Sandara, Eun Hee tergesa-gesa berjalan dan mengetuk pintu perlahan. Rencana ini tak ada yang tahu. Hanya dirinya.

Tak lama Ji Hoon membuka pintu dengan raut bingung, Eun Hee tak berbasa-basi langsung masuk ke dalam rumahnya.

Sandara ikut muncul di balik pintu kamarnya, dan bingung dengan keberadaan Eun Hee.

"Hei.. Ada apa? kau bertengkar lagi?" Tanya Ji Hoon, meraih kedua bahu Eun Hee yang tegang.

Namun ia hanya menggeleng.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang