Vote ya teman-teman sayang..
.
.
Mengamati jalanan yang remang, dengan sesekali mengerakkan kakinya pelan adalah hal yang Jisoo lakukan saat ini. Duduk bersebelahan dengan pria pemilik mobil hitam mahal, Jisoo terus menatap ke arah jendela dengan mencondongkan posisi duduknya ke samping, enggan menatap kemanapun selain ini.
Jisoo terpaksa masuk ke mobil ini, catat! Ia terpaksa. Ia tidak ingin kedinginan diluar sendirian, yang bahkan langit sudah benar-benar gelap. Eunwoo juga sedikit memaksanya, jadi ia putuskan untuk menerima paksaan itu.
Kurang lebih sudah 10 menit mobil ini berjalan dari tempat dimana sebelumnya Jisoo berdiri, namun hening tidak ada percakapan, kecuali saat Eunwoo bertanya dimana Jisoo tinggal, tentu Jisoo menjawabnya.
Bayangkan Jisoo harus menahan posisi tubuhnya sampai 20 menit ke depan, ia sebenarnya merasa tidak tahu diri. Namun, bukankah pria di sampingnya memaksa? Jisoo hanya sedikit takut jika pria itu membicarakan hal yang tidak Jisoo duga. Eunwoo selalu seperti itu, tidak akan ada yang tahu apa isi pikirannya.
Hari ini saja Jisoo banyak di kejutkan oleh pria itu, mulai dari saat Eunwoo memberi tahu Jisoo jika dia mempunyai wanita yang hanya sebagai pelacurnya. Sampai memaksa Jisoo untuk mengantar pulang, itu benar-benar tidak pernah di duga.
Tetapi, soal wanita yang bernama Karina tidak membuat Jisoo begitu percaya. Tidak mungkin seperti apa yang Eunwoo katakan padanya, yang lebih masuk akal adalah mereka berdua tertarik satu sama lain. Tetapi, pria ini saja yang gengsi untuk mengatakannya.
Jisoo memejamkan matanya saat terbayang apa yang sering Eunwoo lakukan pada Karina, memikirkan itu membuat kepala Jisoo terasa sedikit pening.
Baguslah, hari ini Eunwoo tidak membicarakan hal tentang Ibunya.
Karena sedikit pegal, Jisoo mau tidak mau harus merubah posisinya yang membelakangi pria itu. Duduk dengan posisi menghadap ke depan, dan jemari yang memainkan tas. Jisoo merasa penasaran, ia dengan hati-hati melirik pelan kearah Eunwoo yang sedang menyetir.
Ingat terakhir kali Jisoo menaiki mobil Eunwoo? Ya, saat pesta terakhir kali Jisoo dengan semangat ingin bertemu dengannya, namun tidak berjalan sesuai. Jisoo bisa sedikit menebak jika Eunwoo mengetahui tentang Ibunya adalah tidak jauh dari hari dimana pesta itu berlangsung. Karena, hari sebelum itu pria ini bersikap seperti biasanya, Jisoo ingat betul.
Akan tetapi, aura dirinya sekarang berbeda. Sangat jauh dari beberapa tahun yang lalu, seperti benar-benar berubah. Dari sudut pandang Jisoo, saat masa Eunwoo masih berkuliah, ia memiliki aura dingin, keren, pintar dan tampan.
Sementara sekarang, pria itu memiliki aura menyeramkan, berwibawa, jenius dan aura yang paling Jisoo takutkan adalah penguasa.
Dengan apa yang Eunwoo genggam sekarang, tak lain semua kekuasaannya. Jisoo menjadi merasa terikat dan tidak bisa apa-apa, seperti tak berdaya juga tak mampu bertindak dalam hal apapun.
Lihatlah, Eunwoo hanya dengan menyetir mampu membuat Jisoo tidak mengalihkan pandangannya.
"Sejak kapan kau pindah Apartemen?"
Pertanyaan yang dilontarkan Eunwoo membuat Jisoo cepat-cepat menatap lurus kedepan.
"Sudah lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste Of Time [Kim Jisoo]
FanfictionHidupnya bukan untuk kedamaian, meski tujuh tahun berlalu bukan hal mudah baginya untuk menghapus ingatan gelap dari pria diktator seperti iblis.